Erupsi Semeru: Ada Potensi Perluasan Awan Panas dan Aliran Lahar, Jauhi Tepi Sungai Besuk Kobokan

5 hours ago 5

Liputan6.com, Bandung - Badan Geologi telah mengeluarkan rekomendasi sehubungan aktivitas terkini Gunung Semeru di Jawa Tengah. Masyarakat diminta mewaspadai adanya potensi perluasan awan panas dan aliran lahar hingga 13 kilometer dari pusat erupsi.

Melalui siaran tertulis, Badan Geologi menyampaikan bahwa telah terjadi erupsi Gunung Semeru pada Senin, 28 April 2025 pukul 17:51 WIB. Warga pun diimbau menjauhi sejumlah wilayah yang dinilai berbahaya.

Badan Geologi mengimbau masyarakat agar tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 kilometer dari puncak atau pusat erupsi.

"Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 km dari puncak," tulis dalam laporan yang diterima kemarin, Senin malam (28/4/2025).

Selain itu, masyarakat juga diminta tidak beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

"Waspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan," dikutip dari laporan.

Level II Waspada

Badan Geologi menyatakan, Gunung Semeru masih berada pada Status Level II (Waspada). 

Berdasarkan data dari Pos Pengamatan Gunungapi Semeru, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, disampaikan bahwa erupsi tersebut terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi sementara ini sekitar 1 menit 56 detik.

"Tinggi kolom abu teramati ± 600 m di atas puncak (sekitar 4.276 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang condong ke arah utara," 

Sebelumnya diberitakan, adan Geologi terus memantau aktivitas Gunung Semeru di Jawa Timur. Dalam tiga hari ini, sejak tanggal 22-24 April 2025, teramati beberapa kali erupsi dengan tinggi kolom abu vulkanik yang variatif.

Merujuk hasil laporan Pos Pengamatan Gunung Api Semeru, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, menyampaikan terjadi erupsi di Gunung Semeru pada Kamis ini, 24 April 2025, pukul 07:49 WIB, dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 600 m di atas puncak.

Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal condong ke arah barat daya dan barat. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi sekitar 2 menit 1 detik.

Sehari sebelumnya, yakni Rabu, tanggal 23 April 2025. Erupsi Gunung Semeru terpantau terjadi petang hari yakni sekira pukul 18:21 WIB dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 700 meter di atas puncak.

Sementara, kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasisekitar 2 menit 28 detik.

Masih di hari yang sama, sekira pukul 06:28 WIB telqh terjadi erupsi dengan tinggi kolom abu teramati ± 900 meter di atas puncak. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah utara. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi sekitar 2 menit 3 detik.

Sementara, pada Selasa (22/4/2025), Gunung Semeru setidaknya tercatat dua kali erupsi yakni pada pukul 05.55 WIB dan 06.30 WIB. Dengan tinggi kolom di sekitar 700-800 meter dari puncak.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |