Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan Jumat, (26/9/2025). IHSG hari ini akan bergerak di kisaran 8.200-8.246.
IHSG merosot 1,06% ke posisi 8.040 dan disertai dengan ada peningkatan volume penjualan pada perdagangan saham Kamis, 25 September 2025.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, best case (biru) masih terdapat peluang penguatan bagi IHSG untuk membentuk bagian dari wave [iii] ke rentang 8.200-8.246.
"Namun, pada label hitam, IHSG masih rawan terkoreksi paling tidak untuk menguji 7.894-7.959 dahulu,” kata Herditya.
Ia menuturkan, IHSG akan berada di level support 8.005,7.840 dan level resistance 8.155,8.192 pada perdagangan saham Jumat pekan ini.
Sedangkan dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas, IHSG berpotensi melemah terbatas dengan level support dan level resistance di 7.975-8.140.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Pyridam Farma Tbk (PYFA), PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA), PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA).
Sedangkan Herditya memilih saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Darma Henwa Tbk (DEWA), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), dan PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC).
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) - Buy on Weakness
Saham BBRI terkoreksi 2,40% ke 4.070 dan disertai dengan munculnya tekanan jual. "Posisi BBRI diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave (ii) dari wave [c]," ujar Herditya.
Buy on Weakness: 3.950-4.070
Target Price: 4.210, 4.380
Stoploss: below 3.890
2.PT Darma Henwa Tbk (DEWA) - Buy on Weakness
Saham DEWA menguat 6,06% ke 280 dan disertai dengan munculnya volume pembelian. "Kami perkirakan, posisi DEWA saat ini berada pada bagian akhir dari wave iii dari wave (v), sehingga DEWA rawan terkoreksi membentuk wave iv," kata dia.
Buy on Weakness: 258-270
Target Price: 292, 304
Stoploss: below 248
Rekomendasi Saham Lainnya
3.PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) - Buy on Weakness
Saham ERAA terkoreksi 1,32% ke 448 dan disertai dengan munculnya volume penjualan. "Posisi ERAA saat ini diperkirakan berada pada bagian dari wave [ii] dari wave 1," tutur Herditya.
Buy on Weakness: 434-444
Target Price: 464, 482
Stoploss: below 414
4.PT Medco Energi Internasioal Tbk (MEDC) - Buy on Weakness
Saham MEDC menguat 1,52% ke 1.335 dan disertai dengan munculnya volume pembelian. "Kami perkirakan, posisi MEDC saat ini berada pada bagian dari wave (b) dari wave [b]," kata dia.
Buy on Weakness: 1.250-1.285
Target Price: 1.400, 1.445
Stoploss: below 1.215
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Penutupan IHSG pada 25 September 2025
Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada penutupan perdagangan saham Kamis, (25/9/2025).Koreksi IHSG terjadi di tengah transaksi harian saham mencapai Rp 26,2 triliun.
Mengutip data RTI, IHSG hari ini ditutup tersungkur 1,06% ke posisi 8.040,66. Indeks saham LQ45 terpangkas 1,62% ke posisi 795,69. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pergerakan IHSG masih cenderung berada pada fase uptrendnya, meski dalam jangka pendek akan ada koreksi minor.
Untuk sentimen IHSG, ia menilai, hal itu berkaitan dengan pergerakan nilai tukar rupiah yang cenderung melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
"Kami perkirakan terjadinya outflow pada bond dengan adanya risiko defisit fiskal yang naik,” kata Herditya saat dihubungi Liputan6.com.
Herditya mengatakan, ada aliran dana yang keluar dari pasar saham. Hal ini seiring secara global terjadi tekanan ketidakpastian akan ada lanjutan pemangkasan suku bunga the Federal Reserve (the Fed) di mana meningkatkan yield USD treasury dan menekan indeks.
Sektor Saham Lainnya
Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 8.146,09 dan terendah 8.022,97. Sebanyak 434 saham melemah sehingga bebani IHSG. 242 saham menguat dan 123 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 2.696.999 kali dengan volume perdagangan saham 53,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 26,2 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.735.
Dari 11 sektor saham, hanya tiga sektor saham yang menghijau. Sektor saham consumer nonsiklikal bertambah 1,75%, dan catat penguatan terbesar. Disusul sektor saham properti menguat 1,56% dan sektor saham kesehatan menanjak 0,60%.
Di sisi lain, sektor saham basic melemah 3,03%, dan catat koreksi terbesar. Sektor saham transportasi melemah 2,63%, dan sektor saham industri susut 1,67%.
Selain itu, sektor saham energi melemah 0,45%, sektor saham consumer siklikal susut 0,05%, sektor saham keuangan merosot 0,28%, dan sektor saham teknologi terpangkas 0,39%.