Buyback Saham Perbankan Jadi Katalis Positif Jangka Pendek

4 days ago 12

Liputan6.com, Jakarta Analis Edvisor Katalis Apik Jangka Pendek CEO Edvisor Profina Visindo (Edvisor.id), Praska Putrantyo, menilai program pembelian kembali saham (buyback) yang dilakukan sejumlah emiten perbankan, menjadi katalis positif bagi pergerakan harga saham di pasar modal.

“Ini positif bagi pergerakan harga saham perbankan besar, karena outlook sektor perbankan saat ini masih bersifat netral dan berpeluang membaik menjadi positif pada tahun mendatang,” jelas Praska.

Menurut lembaga analisis data pasar modal tersebut, saham-saham perbankan pelat merah kini mulai kembali menarik untuk dikoleksi karena mendapatkan efek positif dari tren era suku bunga rendah.

Padahal, sebelumnya bank-bank BUMN sempat kompak tertekan oleh sentimen negatif akibat kekhawatiran pasar terhadap berbagai program pemerintah yang dinilai bisa membebani kinerja sektor perbankan.

“Melalui rencana buyback tersebut, tentu dapat memberikan sentimen positif bagi bank-bank besar untuk melanjutkan tren bullish jangka pendek, sambil menanti rilis kinerja keuangan di akhir tahun nanti,” tambahnya.

Praska menilai langkah perbankani melakukan buyback merupakan upaya menjaga stabilitas pasar modal. Kebijakan tersebut dianggap penting mengingat pergerakan saham perbankan sering menjadi cerminan kondisi stabilitas pasar keuangan nasional.

IHSG Hari Ini 12 November 2025 Menghijau, Sektor Saham Infrastruktur Pimpin Penguatan

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menghijau pada perdagangan saham Rabu, (12/11/2025). Kenaikan IHSG hari ini terjadi di tengah bursa saham Asia Pasifik yang bervariasi dan sektor saham infrastruktur naik signifikan.

Mengutip data RTI, IHSG hari ini dibuka naik 25,77 poin ke posisi 8.392,28. Indeks saham LQ45 bertambah 0,45% ke posisi 846. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 8.399,86 dan level terendah 8.377,49. Sebanyak 268 saham menguat sehingga angkat IHSG. Namun, 259 saham melemah dan 178 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 829.106 kali dengan volume perdagangan 16,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 6,5 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.702.

Sektor saham bervariasi. Sektor saham infrastruktur menguat 1,64%, dan catat kenaikan terbesar. Sektor saham consumer nonsiklikal menguat 1,43%, sektor saham transportasi mendaki 0,67%.

Gerak Saham

Selain itu, sektor saham energi menanjak 0,13%, sektor saham teknologi melesat 0,66%. Sementara itu, sektor saham basic melemah 0,36%, sektor saham industri tergelincir 0,21%, sektor saham consumer siklikal terpangkas 0,17%. Lalu sektor saham kesehatan merosot 0,53%, sektor saham properti merosot 0,48%.

Harga saham GZCO naik 6,08% ke posisi Rp 314 per saham. Saham GZCO dibuka naik enam poin ke posisi Rp 302 per saham. Harga saham GZCO berada di level tertinggi Rp 334 dan terendah Rp 302 per saham. Total frekuensi perdagangan 29.369 kali dengan volume perdagangan 3.769.427 saham. Nilai transaksi Rp 120 miliar.

Harga saham TINS merosot 2,13% ke posisi Rp 920 per saham. Saham TINS dibuka naik lima poin ke posisi Rp 945 per saham. Harga saham TINS berada di level tertinggi Rp 945 dan terendah Rp 915 per saham. Total frekuensi perdagangan 4.153 kali dengan volume perdagangan 307.423 saham. Nilai transaksi harian saham Rp 28,5 miliar.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |