Begini Kebijakan Dividen Merdeka Gold Resources (EMAS) Usai Pencatatan Perdana di BEI

3 weeks ago 24

Liputan6.com, Jakarta - PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS) menegaskan kebijakan dividen akan mengikuti tahapan pengembangan perusahaan. Direktur Merdeka Gold Resources, Albert Saputro, menyampaikan keuntungan yang dihasilkan masih difokuskan untuk kebutuhan belanja modal.

"Dividen sesuai seperti kebijakan perusahaan yang berlaku pada umumnya. Bagi kami, hal pertama adalah memenuhi kebutuhan belanja modal untuk pembangunan-pembangunan ke depan,” ujar Albert dalam konferensi pers usai pencatatan perdana saham EMAS di BEI, Selasa (23/9/2025).

Albert menambahkan, perusahaan akan lebih dulu menyelesaikan proyek pengembangan yang sedang berjalan, termasuk heap leaching yang ditargetkan beroperasi di akhir tahun serta proyek CIL.

“Sehingga seluruh modal, seluruh keuntungan yang kami hasilkan akan digunakan untuk pembiayaan pembangunan proyek. Tentunya setelah semua proses itu dilaksanakan, keuntungan lebih yang kami dapatkan akan didistribusikan,” jelasnya.

Dalam prospektus IPO, EMAS menegaskan kemampuan Perseroan dalam membagikan dividen akan sangat dipengaruhi oleh kinerja keuangan, saldo laba ditahan, arus kas, serta kebutuhan belanja modal dan kewajiban kontraktual pada masa mendatang.

Sejak 2022, Perseroan masih membukukan rugi bersih sehingga belum pernah melakukan pembagian dividen. Perusahaan juga mengingatkan, adanya potensi perjanjian pembiayaan di kemudian hari bisa semakin mempersempit ruang untuk menyalurkan dividen kepada pemegang saham.

Kinerja Masih Rugi

Merdeka Gold masih berada dalam tren mencatatkan kerugian dalam beberapa tahun terakhir. Pada kuartal I 2025, perseroan membukukan rugi bersih sebesar USD 9,21 juta, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang senilai USD 4,17 juta.

Sepanjang 2024, rugi bersih perusahaan mencapai USD 12,7 juta, lebih besar dibandingkan 2023 yang tercatat rugi USD 6,83 juta. Sementara itu, hingga 31 Maret 2025, total liabilitas perusahaan tercatat sebesar USD 280 juta, terdiri dari utang jangka pendek USD 77,9 juta dan utang jangka panjang USD 202,1 juta.

Terkait kerugian ini, Albert menjelaskan karena Proyek Emas Pani di Gorontalo, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Utara belum beroperasi. Proyek ini memiliki sumber daya mineral 292,4 juta ton bijih mengandung 7 juta ons emas, dengan umur tambang diperkirakan hingga 2041. 

Fasilitas heap leach berkapasitas 7 juta ton per tahun ditargetkan mulai beroperasi pada Desember 2025, sementara fasilitas Carbon-in-Leach (CIL) akan bertahap beroperasi mulai 2029 dan 2032. Produksi emas puncak diproyeksikan mencapai 500.000 ons pada 2033, menjadikannya salah satu tambang emas terbesar di Asia Pasifik.

Pencatatan Saham Perdana pada 23 September 2025

Sebelumnya, PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS) akan melantai di bursa hari ini, Selasa, 23 September 2025. EMAS memulai penawaran umum perdana saham (IPO) pada 17–19 September 2025 setelah mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 15 September 2025.

Melansir prospektus EMAS, emiten pertambangan emas ini menawarkan sebanyak 1.618.023.300 saham baru dengan nilai nominal Rp 150 per saham, setara 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Harga penawaran ditetapkan Rp 2.880 per saham, sehingga total nilai penawaran mencapai Rp 4,66 triliun.

Tiga penjamin pelaksana emisi efek, yaitu PT Indo Premier Sekuritas, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk, dan PT Sinarmas Sekuritas, bersama empat penjamin emisi efek lainnya, memberikan penjaminan penuh terhadap penawaran ini.

Penggunaan Dana Hasil IPO

Dana hasil IPO setelah dikurangi biaya emisi akan dialokasikan untuk beberapa keperluan. Sebesar USD 20 juta atau sekitar Rp 329,2 miliar akan diberikan sebagai uang muka setoran modal bertahap kepada PT Pani Bersama Tambang (PBT) untuk mendanai modal kerja operasional seperti pembelian bahan baku, biaya listrik, dan karyawan.

 Jumlah yang sama juga akan dipinjamkan kepada PETS untuk keperluan modal kerja serupa. Selain itu, sebagian dana akan digunakan untuk pelunasan lebih awal sebagian pokok utang USD 260 juta kepada PT Merdeka Copper Gold Tbk (MCG) guna mengurangi kewajiban utang.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |