Liputan6.com, Jakarta - PT AstraGraphia Tbk (ASGR) akan membagikan dividen interim 2025 sebesar Rp 40,46 miliar. Dividen interim yang akan dibagikan itu sebesar Rp 30 per saham.
Keputusan pembagian dividen interim tersebut telah disetujui dewan komisaris pada 3 Oktober 2025. Pembagian dividen interim itu berdasarkan data keuangan per 30 Juni 2025 antara lain:
- Laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 106,19 miliar
- Saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp 1,73 triliun
- Total ekuitas sebesar Rp 1,96 triliun.
Berikut jadwal pembagian dividen interim 2025 antara lain:
- Tanggal cum dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 15 Oktober 2025
- Tanggal ex dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 16 Oktober 2025
- Tanggal cum dividen di pasar tunai pada 17 Oktober 2025
- Tanggal ex dividen di pasar tunai pada 20 Oktober 2025
- Tanggal daftar pemegang saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai pada 17 Oktober 2025 waktu 16:00
- Tanggal pembayaran dividen pada 24 Oktober 2025
Pada penutupan perdagangan saham Selasa, 7 Oktober 2025, harga saham ASGR naik 0,43% ke posisi Rp 1.180 per saham. Saham ASGR berada di level tertinggi Rp 1.200 dan terendah Rp 1.155 per saham. Total frekuensi perdagangan 347 kali dengan volume perdagangan 8.528 saham. Nilai transaksi Rp 998,6 juta.
Penutupan IHSG pada 7 Oktober 2025
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat sehingga mendorong ke posisi tertinggi pada perdagangan Selasa (7/10/2025). Kenaikan IHSG itu terjadi di tengah transaksi harian Rp 28,8 triliun.
Mengutip data RTI, IHSG hari ini ditutup naik 0,36% ke posisi 8.169,28. Indeks LQ45 bertambah 0,38% ke posisi 785,36. Sebagian besar indeks saham acuan menguat pada awal pekan ini.
IHSG menyentuh posisi tertinggi 8.217,04 dan level terendah 8.153,71. Sebanyak 280 saham menguat sehingga angkat IHSG. Namun, 401 saham melemah sehingga bebani IHSG. 119 saham diam di tempat.
Sektor Saham
Total frekuensi perdagangan 3.175.508 kali dengan volume perdagangan 44,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 28,8 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.557.
Pada Selasa pekan ini, sebagian besar sektor saham melemah. Sektor saham transportasi basic turun 0,63%, dan catat koreksi terbesar. Kemudian sektor saham consumer siklikal susut 0,44%, sektor saham industri melemah 0,37%. Lalu sektor saham consumer nonsiklikal merosot 0,13%, sektor saham kesehatan terpangkas 0,08%, dan sektor saham properti terperosok 0,28%.
Sementara itu, sektor saham transportasi bertambah 3%, dan catat kenaikan terbesar. Diikuti sektor saham energi melesat 2,62%, sektor saham infrastruktur menguat 2,33% dan sektor saham teknologi menanjak 0,35%, serta sektor saham keuangan naik 0,01%.
Gerak Saham
Pada Selasa pekan ini, saham ELSA melonjak 3,31% ke posisi Rp 500 per saham. Harga saham ELSA dibuka stagnan di posisi Rp 484 per saham. Saham ELSA berada di level tertinggi Rp 515 dan terendah Rp 484 per saham. Total frekuensi perdagangan 6.433 kali dengan volume perdagangan 754.712 saham. Nilai transaksi Rp 38 miliar.
Harga saham BBKP ditutup stagnan di posisi Rp 74 per saham. Saham BBKP berada di level tertinggi Rp 77 dan terendah Rp 73 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.989 kali dengan volume perdagangan 2.344.388 saham. Nilai transaksi Rp 17,5 miliar.
Saham NRCA ditutup naik 7,53% ke posisi Rp 1.000 per saham. Saham NRCA dibuka naik 15 poin ke posisi Rp 945 per saham. Harga saham NRCA berada di level tertinggi Rp 1.060 dan terendah Rp 900 per saham. Total frekuensi perdagangan 7.625 kali dengan volume perdagangan 489.293 saham. Nilai transaksi Rp 47,4 miliar.