AirAsia Indonesia Siapkan Strategi Hadapi Nataru 2025

Liputan6.com, Jakarta - PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) menyiapkan sejumlah strategi operasional untuk menghadapi musim puncak perjalanan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025–2026.

Direktur Utama AirAsia Indonesia, Raden Achmad Sadikin Abdurachman, mengatakan perusahaan telah memperkuat kapasitas layanan dan memastikan kesiapan armada demi mengakomodasi permintaan yang diprediksi meningkat signifikan.

Perseroan telah menyiapkan lebih dari 434 kursi penerbangan khusus untuk periode 18 Desember 2025 hingga 5 Januari 2026, termasuk penambahan frekuensi pada beberapa rute domestik favorit.

“Saat ini, kita sudah menyediakan lebih dari 434 kursi penerbangan, khusus dari Bulan Desember 18 sampai dengan 5 Januari 2026. Juga kita sudah menyediakan beberapa penambahan penerbangan yang difokuskan pada domestik yang diminati seperti Jakarta-Silangit, kemudian Jakarta-Lampung, dan Jakarta-Bali untuk periode yang sama,” ujarnya dalam acara Public Expose, Kamis (27/11/2025).

Selain itu, AirAsia juga tengah mengoptimalkan jumlah armada untuk memastikan kelancaran operasional selama periode liburan.

“Saat ini, kita sedang berusaha berupaya dengan sekuat tenaga untuk menyediakan armada sekitar 24 pesawat untuk periode yang sama,” kata Achmad.

AirAsia Indonesia juga menerapkan program diskon yang selaras dengan kebijakan pemerintah, dengan masa perjalanan dan pembelian tiket yang telah ditentukan. Diskon tersebut berlaku untuk perjalanan 22 Desember 2025 hingga 10 Januari 2026.

“Kita sudah memberikan diskon yang sama sebesar PPN menjadi 5 persen, kemudian PSC diskon 50 persen, dan Fuel Charge 10 persen. Jadi kita sudah sesuai dengan anggaran yang diadakan oleh pemerintah,” pungkasnya.

Sebelumnya, PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) menyiapkan serangkaian target agresif untuk tahun 2026, seiring optimisme perseroan terhadap peningkatan kinerja setelah capaian positif selama 2025.

Direktur Utama AirAsia Indonesia Raden Achmad Sadikin Abdurachman menyampaikan, perusahaan akan memperkuat fundamental bisnis, meningkatkan daya saing, dan memperluas jangkauan rute sebagai bagian dari strategi pertumbuhan tahun depan.

Menurutnya, sejumlah indikator operasional utama telah ditetapkan, termasuk peningkatan tingkat keterisian kursi (load factor) dan ketepatan waktu penerbangan.

“Pertama, terkait target operasional perseroan menetapkan load factor atau tingkat keterisian kursi lebih dari 85% Pada tahun 2026 sebagai salah satu indikator utama performa perseroan,” ujar Achmad dalam acara Public Expose, Kamis (27/11/2025).

AirAsia Indonesia juga memasang target on-time performance (OTP) di atas 85% pada 2026. Dari sisi kapasitas, perusahaan berencana meningkatkan jumlah kursi hingga 30% dibandingkan proyeksi 2025.

Porsi rute internasional akan diperbesar hingga 64%, sedangkan rute domestik diperkirakan berada di kisaran 36%. Adapun jumlah penumpang diproyeksikan tumbuh sekitar 32% pada 2026.

“Sedangkan itu, jumlah penumpang pada tahun 2026 diharapkan tumbuh sekitar 32% dibandingkan proyeksi tahun sebelum,” katanya.

Untuk memperkuat pangsa pasar, AirAsia Indonesia akan mengembangkan koneksi domestik dan memperkuat fungsi feeder internasional melalui virtual hub di Makassar. Perusahaan juga menyiapkan ekspansi rute di Sulawesi, menghubungkan kota-kota seperti Palu, Kendari, dan Luwu dengan Makassar serta Surabaya.

Dari sisi komersial, perseroan akan memperluas kerja sama distribusi dengan agen perjalanan online maupun offline, serta meningkatkan kontribusi pendapatan non-tiket melalui layanan tambahan, termasuk seat bundle, in-class service, dan dynamic bundle via platform AirAsia Move.

Pada aspek operasional, efisiensi menjadi fokus utama. Perusahaan akan memaksimalkan utilisasi armada melalui penjadwalan yang lebih optimal untuk menekan CASK, sekaligus meningkatkan profitabilitas.