Liputan6.com, Jakarta Eskalasi politik di Kabupaten Pati Jawa Tengah tak kunjung mereda. Hubungan kubu pro dan kontra atas kepemimpinan Bupati Sudewo kian memanas.
Masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Pati Bersatu (AMPB) tetap pada sikapnya mendesak Sudewo lengser. Menjegal rencana itu, massa pro Bupati Sudewo siap menandingi aksi AMPB. Bahkan rumah Teguh Istiyanto, salah satu pentolan yang gigih mendesak Sudewo mundur dari kursi Bupati Pati dikabarkan dibakar oknum yang tak bertanggung jawab beberapa hari lalu. Peristiwa itu membuat kubu AMPB dan warga yang menginginkan Sudewo lengser geram. Mereka kemudian kembali menggelar aksi solidaritas di Alun-alun Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati, Senin (6/10/2025) kemarin.
Massa yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Anti Premanisme (KOMPRES) mendesak aparat Polresta Pati segera menindak tegas pelaku pembakaran rumah milik Teguh Istiyanto di Desa Mangunreja, Kecamatan Margorejo Pati.
Unjuk Rasa Tertib
Pantauan Liputan6.com di lokasi, unjuk rasa berlangsung damai dengan menyuarakan berbagai simbol perlawanan. Massa membentangkan spanduk penolakan terhadap premanisme dan kekerasan, serta menggelar aksi tanda tangan dukungan.
Tak hanya itu, massa yang mayoritas warga di wilayah utara Kabupaten Pati ini juga membagikan bunga kamboja. Bunga ini sebagai simbol keadilan yang dianggap mulai mati di Kabupaten Pati.
Desak Polisi Usut Rentetan Peristiwa Dialami Teguh
Mirza Sastroatmodjo, selalu koordinator KOMPRES menegaskan, tuntutan warga hanya satu yakni menuntut keadilan.
“Kami mendesak Kapolresta Pati segera menangkap pelaku penganiayaan dan pembakaran rumah saudara Teguh. Jika tidak segera ditindak, masyarakat bisa menganggap kekerasan hal yang wajar,” ujar Mirza.
Menurut Mirza, massa memberikan batas waktu tiga hari kepada aparat penegak hukum untuk bergerak cepat menuntaskan perkara penganiayaan dan pembakaran rumah Teguh Istiyanto.
"Jika tidak segera dilakukan, dikhawatirkan kepercayaan publik terhadap institusi hukum dikhawatirkan akan semakin merosot, " ucap Mirza dalam orasinya.
Minta Sudewo Ikut Bertanggung Jawab
Massa juga menuntut Bupati Pati Sudewo ikut bertanggung jawab atas kegaduhan yang muncul di tengah masyarakat akibat kebijakan dan sikap arogansinya.
Diketahui, Teguh Istiyanto sebelumnya mengalami dua tindak pidana. Pertama, ia dianiaya sejumlah orang di depan Gedung DPRD Pati saat rapat Pansus Pemakzulan Bupati Sudewo, Kamis (2/10/2025). Selang sehari, tepatnya Jumat (3/10/2025) sini hari, rumah Teguh dibakar orang tak dikenal.
Suasana Alun-alun Tayu masih kondusif meski teriakan tuntutan massa terus bergema dari wilayah utara Kabupaten Pati ini.
Aksi ini disebut sebagai wujud solidaritas warga yang menolak praktik kekerasan dan intimidasi, serta desakan agar penegakan hukum di Kabupaten Pati berjalan tanpa pandang bulu.
Di lain pihak, Camat Tayu, Imam Rifai juga turut memantau jalannya aksi KOMPRES. Pihaknya mengapresiasi kepada masyarakat yang tetap menjaga ketertiban selama unjuk rasa berlangsung.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang memberikan perhatian dan koreksi terhadap pemerintahan. Itu adalah hak warga yang harus kita dukung, karena Kabupaten Pati milik kita bersama,” ujar Imam.
Imam menegaskan, jajaran Pemerintah Kecamatan Tayu dan Forkopimcam Tayu mendukung upaya penegakan hukum di Kabupaten Pati. Selain itu, menolak segala bentuk premanisme maupun intimidasi terhadap masyarakat.
Imam Rifai juga berjanji segera menyampaikan hasil dan aspirasi masyarakat Kecamatan Tayu kepada pimpinan di tingkat kabupaten.
"Kami menolak premanisme. Siapa pun yang mengintimidasi masyarakat dan mengekang kebebasan berpendapat akan kita lawan secara hukum. Poin-poin dari kegiatan ini akan saya laporkan ke pimpinan kami di kabupaten," tegasnya.
Imam juga kembali mengingatkan agar masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh isu yang bisa memecah belah warga Pati.
Unjuk Rasa Dikawal Ketat Polisi
Polresta Pati menyiagakan ratusan personel mengamankan unjuk rasa yang digelar oleh Koalisi Masyarakat Pati Anti Premanisme (KOMPRES) di Alun-Alun Kecamatan Tayu, Senin (6/10/2025) siang.
Polresta Pati mengerahkan kekuatan penuh dari berbagai satuan fungsi, meliputi Sat Samapta, Sat Intelkam, Sat Lantas, Sat Reskrim, serta Polsek jajaran wilayah utara.
Selain itu, unsur TNI, Satpol PP, dan instansi terkait turut dilibatkan untuk memperkuat sistem keamanan di lapangan.
Kapolsek Tayu AKP Aris Pristianto menyampaikan, seluruh kegiatan pengamanan dilakukan secara humanis, profesional, dan terukur.
"Kami menurunkan ratusan personel untuk memastikan kegiatan aksi berjalan aman dan tertib. Polresta Pati menjamin kebebasan menyampaikan pendapat di muka umum, namun tetap dalam koridor hukum yang berlaku", tegasnya.
Menurutnya, Polresta Pati telah menyiapkan langkah antisipatif guna mencegah potensi gangguan kamtibmas, termasuk penempatan personel di tiga ring pengamanan serta pengaturan arus lalu lintas di sekitar Alun-Alun Tayu.
"Kami sudah menempatkan anggota di sejumlah titik strategis untuk mengatur lalu lintas dan mengantisipasi kemacetan. Kami juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan mengikuti arahan petugas di lapangan", tukasnya.
Kapolsek juga menekankan agar seluruh personel yang terlibat pengamanan bertugas dengan disiplin dan penuh tanggung jawab.
"Saya perintahkan kepada seluruh anggota agar mengedepankan pendekatan persuasif, hindari tindakan arogan, dan tidak mudah terprovokasi. Tugas kita adalah memberikan rasa aman bagi masyarakat", imbuhnya.