Liputan6.com, Mataram - Video lempar mikrofon beserta tiangnya yang dilakukan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Nusa Tenggara Barat (Kanwil Kemenag NTB) Zamroni Aziz saat melantik pejabat di Dompu, NTB, menuai sorotan usai viral di media sosial.
Dalam video berdurasi 28 detik itu terlihat Zamroni melempar gagang mikrofon ke samping dengan emosi. Informasi yang berhasil dihimpun, video tersebut sebelumnya diunggah di aplikasi youtube oleh salah seorang tamu undangan.
Namun, video tersebut ditakedown (hapus). Selang beberapa saat, ada yang mengunggah potongan video tersebut dan dengan cepat menyebar ke banyak akun.
Sontak. Aksi tersebut memicu kritik keras publik, termasuk dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Mataram. Mereka mendesak Kementerian Agama RI segera mencopot Zamroni dari jabatannya karena dinilai arogan dan tidak etis.
"Perilaku itu merusak citra institusi. Seorang pejabat publik seharusnya memberi teladan, bukan memperlihatkan sikap emosional," ujar pernyataan resmi HMI Cabang Mataram melalui Bidang Pemberdayaan Ummat, Lalu Aldiara Elang, Sabtu 20 September 2025.
HMI juga menyatakan akan melaporkan Zamroni ke Kepala Aparatur Sipil Negara (ASN) terkait dugaan pelanggaran kode etik sekaligus meminta Kemenag RI mencopot Zamroni Aziz dari jabatannya.
"Kami meminta Kementrian Agama untuk mencopot H. Zamroni Aziz dari jabatannya sebagai Kantor Wilayah Kementerian Agama NTB," ujar L. Aldiara.
Kementerian PUPR terus berupaya semaksimal mungkin mengatasi dampak dari bencana gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Tak hanya itu, Kementerian PUPR juga telah membangun Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA) untuk menahan gempa.
Sempat Berikan Klarifikasi
Sebelumnya, Zamroni sempat memberikan klarifikasi ke sejumlah media bahwa aksinya hanyalah candaan karena terganggu oleh posisi mikrofon saat akan melantik.
Belakangan, beredar video Zamroni meminta maaf kepada publik dan mengakui bahwa tindakannya tersebut adalah khilaf. Namun, berbagai klarifikasi itu tidak meredam kritik publik yang menilai tindakannya tetap tidak pantas dilakukan dalam forum resmi.
"Apapun alasannya, tindakan pelemparan mic itu menunjukkan arogansi dan mencederai martabat pejabat publik. Kemenag RI harus segera turun tangan," tambah HMI dalam pernyataannya.
Sementara itu, upaya wartawan mengonfirmasi langsung Zamroni Aziz berujung buntu. Saat liputan6.com meminta tanggapan terkait aksi tersebut melalui aplikasi WhatsApp pada Sabtu (20/9) malam, Zamroni tidak memberikan penjelasan.
Zamroni hanya mengirimkan foto kegiatan pelantikan di Dompu tanpa memberikan keterangan lebih lanjut. Sikap Zamroni yang bungkam saat dikonfirmasi justru memperkuat tuntutan agar Kemenag RI segera mengevaluasi kepemimpinannya di NTB.