Viral Ada Plester Bekas dalam Menu MBG di SD Sukabumi, Pengelola Dapur SPPG Minta Maaf

2 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta Sebuah video viral memperlihatkan temuan tak terduga berupa plester bekas di dalam sajian Menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi. Plester tersebut menempel pada adonan terigu tahu goreng. 

Andri (23), kakak dari siswa yang menerima makanan menceritakan, temuan ini berawal ketika adiknya membawa pulang makanan dari sekolah. 

Saat akan memakan salah satu menu yakni tahu goreng, adiknya itu merasakan tekstur yang aneh.

"Setelah digigit kok ada yang keras untuk digigit," ungkap Andri saat ditemui Selasa (20/10/2025).

Setelah diperiksa lebih saksama, ternyata di balik lapisan kulit terigu gorengan tahu itu terdapat sebuah plester berwarna coklat yang tampak sudah ikut tergoreng. 

Temuan ini memicu kekesalan Andri. "Setelah itu difoto dan saya posting di media sosial. Viral lah rame," ujarnya. 

Sebelum video tersebut tersebar luas, Andri telah melaporkan kejadian itu  kepada pihak sekolah. 

Makanan MBG yang ditemukan plester tersebut disimpan sebagai barang bukti untuk meyakinkan bahwa peristiwa ini bukan kabar bohong.

Permintaan Maaf dari Pihak Dapur

Menanggapi kegaduhan yang terjadi, Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Cigunung, Desa Sukaresmi, Hana Nabilah Azmi, mengaku tidak mengetahui ada menu tak layak konsumsi yang lolos pengecekan. 

Dalam menu MBG yang dibagikan Senin (20/10), berisi ayam kecap, tahu goreng tepung, nasi, acar wortel dan bonteng, serta satu buah jeruk. 

Dia menyampaikan permohonan maaf atas insiden yang terlanjur viral tersebut.

"Pertama-tama, saya mohon maaf sebesar-besarnya atas kejadian ini," kata Hana. 

Diakui, ada kelemahan dalam pengawasan selama proses penyajian. Terutama terkait kondisi relawan yang mungkin sedang mengalami luka atau kelelahan.

"Tentu ini menjadi bahan evaluasi kami ke depan agar lebih ketat dalam pengawasan proses penyajian MBG," tambahnya.

Hana memastikan evaluasi menyeluruh akan segera dilakukan. Dia akan memperketat disiplin kerja dan memastikan kondisi relawan tetap prima saat bertugas. 

"Ke depan, kami akan menekankan pentingnya prosedur keselamatan. Tidak boleh ada relawan yang melepas APD, terutama saat bekerja. Kami juga akan lebih teliti dalam proses quality control di dapur," tutupnya. 

Foto Pilihan

Murid-murid sekolah dasar mendapatkan perawatan di klinik darurat setelah mengalami keracunan usai menyantap makanan yang dibagikan lewat program Makan Bergizi Gratis di Bandung, Jawa Barat, pada 23 September 2025. (Timur Matahari/AFP)
Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |