Usai 695 Siswa Gunungkidul Keracunan, TNI 'Masuk' Dapur SPPG Temukan Pelanggaran Kebersihan

11 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta Kodim 0730 Gunungkidul melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), Jumat (31/10/2025). Langkah ini dilakukan setelah mencuatnya kasus keracunan massal yang menimpa 695 siswa di Kecamatan Saptosari usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG). 

Komandan Kodim 0730 Gunungkidul, Letkol Inf Roni Hermawan, turun langsung ke lapangan. Dengan seragam lorengnya, Roni berjalan menyusuri deretan dapur yang menjadi lokasi penyediaan makanan untuk ribuan siswa di wilayah tersebut. 

Sidak dimulai dari salah satu dapur sehat di kawasan Playen. Dari luar, bangunan itu tampak bersih. Namun ketika pintu dapur dibuka, aroma lembab bercampur sisa makanan tercium cukup kuat.

Begitu diperiksa lebih dalam, ditemukan saluran pembuangan air yang tersumbat oleh sisa makanan kering. Genangan air limbah yang tidak mengalir menimbulkan bau tak sedap dan dikhawatirkan menjadi sarang bakteri. 

“Ini sepele, tapi bisa berakibat fatal. Kalau air limbah tidak mengalir lancar, bisa memicu pertumbuhan bakteri dan belatung. Ini harus segera dibenahi,” kata Letkol Roni Hermawan kepada para pendamping dapur. 

Roni melanjutkan pemeriksaan ke Dapur SPPG Kelurahan Kepek, Kecamatan Wonosari. Di lokasi ini, kondisi yang hampir serupa kembali ditemukan. Jaringan pembuangan air limbah terlihat melintasi tengah area dapur, mengganggu sirkulasi dan menimbulkan potensi kontaminasi silang antara area bersih dan kotor.

Selain masalah saluran air, sistem ventilasi dapur juga belum tertutup sempurna. Akibatnya, lalat mudah masuk dan berkeliaran di sekitar meja pengolahan makanan. Roni menilai hal ini tidak boleh dianggap sepele, terutama menjelang musim penghujan di mana populasi lalat biasanya meningkat tajam. 

“Saya tahu ini musimnya lalat, tapi dapur bukan tempat bagi lalat untuk hinggap. Tutup ventilasi dengan kawat kasa atau bahan yang rapat. Jangan beri celah sedikit pun,” tegasnya.

Perketat Pengawasan Dapur

Dia mengingatkan, pengawasan terhadap dapur sehat tanggung jawab para kepala dapur yang sehari-hari mengatur proses produksi makanan Kepala dapur adalah garda terdepan dalam memastikan makanan yang disajikan kepada siswa aman, higienis, dan sesuai standar gizi.

“Kalau terjadi sesuatu, tanggung jawab pertama ada di pimpinan dapur. Mereka harus tahu apa yang masuk dan keluar dari dapur mereka, mulai dari bahan mentah hingga makanan siap dikirim,” ujarnya.

Meski menemukan beberapa pelanggaran, Letkol Roni juga memberikan apresiasi kepada sejumlah dapur yang telah menerapkan sistem kerja dengan baik. Ia menilai, secara umum proses penyiapan, pengepakan, dan pengiriman makanan di sebagian besar dapur sehat sudah sesuai standar yang ditetapkan, baik dari aspek kebersihan alat masak, suhu penyimpanan, maupun jarak tempuh distribusi makanan ke penerima manfaat.

Program Makan Bergizi Gratis sendiri merupakan inisiatif pemerintah yang melibatkan lintas sektor, termasuk TNI, untuk memastikan anak-anak sekolah di seluruh wilayah mendapatkan asupan gizi yang layak.

Namun, kasus keracunan massal yang baru-baru ini terjadi menjadi peringatan keras bahwa pengawasan di lapangan perlu diperketat, terutama di bagian pengolahan dan distribusi makanan.

“Tujuan utama program Makan Bergizi Gratis ini adalah memberikan makanan yang sehat, bergizi, dan aman bagi anak-anak sekolah. Kami ingin memastikan, tidak ada lagi peristiwa seperti di Saptosari terulang,” tutup Letkol Roni.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |