UNTR Optimistis Jual 4.600 Unit Alat Berat hingga Akhir 2025

3 weeks ago 19

Liputan6.com, Jakarta - PT United Tractors Tbk (UNTR) menargetkan penjualan alat berat Komatsu mencapai 4.600 unit sepanjang 2025. Namun, perusahaan memperkirakan kinerja pada semester II akan menghadapi tantangan, terutama di segmen mesin besar.

Direktur United Tractors, Vilihati Surya, mengatakan penjualan pada semester I tercatat sangat kuat baik untuk mesin besar maupun kecil. Lonjakan pada mesin kecil ditopang oleh sejumlah proyek food estate pada kuartal I 2025.

“Untuk penjualan Komatsu, kita berharap sampai dengan full year, tahun ini kita bisa menjual 4.600 unit. Kalau mencapai 4.600 berarti second semesternya memang mengalami penurunan dibandingkan dengan first semester,” ujar Vilihati dalam acara Astra Media Day, Selasa (23/9/2025).

Di sisi kontraktor tambang, United Tractors mencatatkan tantangan sepanjang semester I akibat curah hujan yang tinggi. Meski demikian, perseroan menargetkan volume pengupasan lapisan tanah (overburden removal/OB removal) pada paruh kedua tahun ini lebih baik dibandingkan semester I.

"Kita berharap sampai dengan full year, kita coba removal-nya bisa di angka 1,18 miliar BCM. Jadi dibandingkan dengan tahun lalu, itu turun mungkin sekitar 3%-an. Artinya, di second semester, kita berharap OB removal di mining contracting lebih baik,” kata Vilihati.

Selain itu, United Tractors juga memproyeksikan produksi batu bara naik hingga 11 juta ton pada tahun ini, termasuk kontribusi dari perdagangan batubara dan pet coke. Untuk nikel, perseroan menargetkan penjualan mencapai 2 juta ton dengan komposisi 70% limonite dan 30% saprolite.

United Tractors (UNTR) Resmi Likuidasi Anak Usaha

Sebelumnya, PT United Tractors Tbk (UNTR) mengumumkan telah menyelesaikan proses likuidasi terhadap anak usahanya, PT Tambang Karya Supra (TKS), yang sudah tidak beroperasi sejak 2016.

Dalam keterbukaan informasi kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dikutip Selasa (23/9/2025), United Tractors menyampaikan bahwa pada 22 September 2025, TKS menerima tanda terima dari notaris Jose Dima S.H., M.Kn. Dokumen tersebut menjelaskan bahwa Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia telah mengeluarkan surat No. AHU-AH.01.11-00034 tertanggal 14 Agustus 2025 mengenai berakhirnya status badan hukum TKS.

Dengan demikian, Kemenkumham resmi menghapus TKS dari daftar perseroan pada Sistem Administrasi Badan Hukum.

"Alasan likuidasi adalah karena TKS tidak memiliki kegiatan operasional sejak 2016 hingga saat ini," tulis manajemen dalam keterangannya.

Bagian dari Penataan Portofolio Perseroan

Perseroan menegaskan langkah ini tidak berdampak signifikan terhadap kegiatan operasional, hukum, maupun kondisi keuangan United Tractors.

Selain itu, manajemen menekankan bahwa likuidasi TKS bukan merupakan transaksi material maupun transaksi afiliasi, sesuai dengan ketentuan OJK No. 17/POJK.04/2020 dan No. 42/POJK.04/2020.

Corporate Secretary United Tractors, Sara K. Loebis, menandatangani laporan tersebut dan menegaskan bahwa proses ini merupakan bagian dari penataan portofolio usaha perseroan.

Tebar Dividen Final

Sebelumnya, PT United Tractors Tbk (UNTR) baru saja mengumumkan kabar gembira bagi para pemegang sahamnya. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Jumat, 25 April 2025, UNTR memutuskan untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp 7,8 triliun untuk tahun buku 2024.

Pembagian dividen ini setara dengan Rp 2.151 per saham, dari total laba bersih konsolidasian yang mencapai Rp 19,5 triliun.  Dividen itu termasuk dividen interim 2024 sebesar Rp 2,4 triliun. Dividen interim yang telah dibagikan Perseroan sebesar Rp 667 per saham pada 24 Oktober 2024.

"Sisa dividen sebesar Rp 1.484 per saham atau sekitar Rp 5,4 triliun akan dibagikan pada 28 Mei 2025 kepada pemegang saham yang tercatat pada 8 Mei 2025 pukul 16:00 WIB," kata Head of Corporate Governance and Sustainability Division PT United Tractors Tbk, Sara K. Loebis dalam keterangan resmi, Jumat (25/4/2025).

Sedangkan sisa laba bersih sebesar Rp 11,7 triliun dibukukan sebagai laba ditahan. 

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |