Liputan6.com, Jakarta- Dua orang ibu menyusui di Desa Cigombong, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, turut mengalami keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG). Keduanya kini telah mendapatkan perawatan medis di Posko Penanganan Kantor Kecamatan Cipongkor, sejak Kamis (25/9/2025).
Dua orang ibu ini masih berusia muda dan masuk kategori Generasi Z. Korban pertama yaitu Siti Nuraeni (25) dan korban kedua Siti Fatimah (26). Para korban mengalami keracunan setelah menyantap sajian MBG pada Rabu (24/9/2025).
Selain ibu menyusi, ada juga dua korban anak, salah satu di antaranya harus dirawat karena mengalami gejala serius. Setibanya di posko penanganan, petugas kesehatan langsung menanyakan keluhan korban. Siti Nuraeni pun datang dengan mabawa anak bayinya dengan didampingi keluarganya.
"Kayak mual saja sih, enggak muntah. Menyusui bayi lima bulan, makanan dari SPPG Neglasari," ujar Siti Nuraeni saat ditanya keluhan petugas.
Korban Merasa Pusing, Lemas, dan Mual
Siti Nuraeni mengatakan, dia turut memakan menu ayam MBG pada kemarin sore. Setelah itu, dia mengalami beberapa gejala yang mengarah ke keracunan.
"Makan menu ayam jam lima sore, pusing, nggak ada mencret. Nggak mau makan lagi, kapok," kata dia.
Sementara, Siti Fatimah juga merasakan tidak enak badan setelah menyantap MBG kemarin. Dia mengatakan, ada beberapa lauk dalam ompreng makan bergizi gratis. Namun, dirinya tidak memakan semuanya.
"Dimakan jam 11.00 WIB, menu ayam geprek, tumis tahu, timun, sambal, selada, dan buah strawberry. Yang saya makan tahu dan strawberry, tahu saya makan lima potong itu pun nggak habis," kata dia.
Dia mengaku mulai terasa gejala sejak siang dan sempat reda setelah mencoba meminum air kelapa. Namun, gejala itu kemudian berlanjut hingga malam.
"Kemarin sudah terasa jam 12 siang, sakit pundak, tapi saya minum air kelapa jadi agak mendingan. Tapi malam lemas dan pagi-pagi sampai sekarang lemas dan mual serta tenggorokan sakit," jelas dia.
Data Korban Keracunan MBG di Cipongkor
Korban keracunan massal akibat MBG di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, mencapai 631 orang siswa. Jumlah tersebut merupakan korban keracunan pada 22 September dan 24 September 2025.
Kasus keracunan terbaru yakni dari dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kampung Pasirsaji, Desa Negladari, Cipongkor, Bandung Barat, dengan korban di antaranya dari SMK Karya Perjuangan. Jumlah sementara korban dari pukul 11.30 WIB hingga 13.00 WIB, yaitu 220 orang siswa.
"Sampai saat ini mungkin sudah sekitar 220 yang datang. Jumlahnya terus bertambah," kata Kepala Puskesmas Cipongkor Yuyun Sarihotimah saat dikonfirmasi, Rabu (24/9/2025).