Sopir Truk jadi Korban Pemalakan di Lampung Tengah, Pelaku Mengancam Pakai Kayu Balok

4 hours ago 3

Liputan6.com, Lampung - Aksi premanisme kembali terjadi di ruas Jalan Lintas Sumatera, Kecamatan Terbanggi Besar, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung.

Seorang sopir truk diduga menjadi korban pemalakan setelah diadang oleh pria tak dikenal yang mengancam menggunakan kayu balok.

Peristiwa tersebut viral di media sosial setelah video berdurasi sekitar 40 detik beredar luas. Dalam rekaman itu, tampak seorang pria mengenakan kemeja kotak-kotak hitam putih berdiri di tengah jalan sambil menggenggam kayu balok di tangan kanan.

Pria itu kemudian menghentikan laju truk dan meminta sejumlah uang kepada sopir agar diizinkan melintas.

Unggahan yang menyertai video itu menyebut, kejadian pemalakan terjadi di pertigaan Terbanggi Besar pada Selasa 21 Oktober 2025 sekitar pukul 02.00 WIB.

Saat itu, sebuah truk pengangkut barang menuju Liwa dihadang oleh pelaku. Namun, suara dalam rekaman dashcam tidak terdengar sehingga percakapan antara keduanya tak jelas.

"Waspada saat melintas di jalur ini, terutama pada malam hari! Wajah pelaku sudah terlihat jelas, tolong aparat segera bertindak demi kenyamanan kita semua," tulis keterangan dalam unggahan tersebut.

Menanggapi viralnya video tersebut, Kapolsek Terbanggi Besar AKP Dailami membenarkan pihaknya tengah menyelidiki kasus tersebut. Ia menyebut, sejauh ini korban belum membuat laporan resmi ke kepolisian.

"Korban tidak membuat laporan, hanya memviralkan di media sosial. Secara detail kami belum tahu ceritanya seperti apa, tapi identitas pelaku sudah kami kantongi dan saat ini masih dalam proses penyelidikan," ujar Dailami, Jumat (24/10/2025).

Aksi premanisme disertai pemalakan masih mewarnai beberapa sudut Jakarta. Seorang pria paruh baya memalak pemilik bengkel dengan membawa senjata tajam di Cengkareng, Jakarta Barat.

Promosi 1

Belum Ada Laporan Resmi Tapi Tetap Ditindaklanjuti

Dailami mengatakan, meski belum ada laporan resmi, polisi tetap menindaklanjuti kasus tersebut, karena unsur pidana terlihat jelas dalam video tersebut.

"Itu tetap kami tangani karena secara kasat mata itu tindak pidana. Kami sudah cek lokasi kejadian dan melakukan langkah-langkah kepolisian," terang dia.

Dailami juga membantah anggapan masyarakat bahwa polisi tidak pernah bertindak terhadap aksi pemalakan di wilayah tersebut. Ia mengungkapkan, bulan lalu pihaknya bahkan telah menangkap pelaku pemalakan di lokasi yang sama.

"Ini bukan kejadian yang terus-menerus setiap hari. Sebulan lalu kami sudah tangkap pelaku yang sama-sama memalak sopir truk. Sekarang kasus baru ini muncul lagi, dan kami tetap bergerak," ucap Dailami.

Dailami mengimbau para sopir yang menjadi korban untuk segera melapor agar proses hukum dapat berjalan maksimal.

Sebelumnya diberitakan, aksi premanisme kembali meresahkan warga di Lampung Tengah. Kawanan pelaku kerap menyasar mobil pribadi maupun sopir truk yang melintas di Jalan Lintas Sumatera, tepatnya di Simpang Terbanggi Besar.

Modus mereka terbilang baru sekaligus berbahaya, yakni melempar telur ke kaca mobil untuk mengganggu pandangan pengemudi.

Beredar Video Viral

Dalam sebuah video amatir warga yang viral di media sosial, terlihat tiga petugas Unit Reskrim Polsek Terbanggi Besar berpakaian preman berhasil meringkus satu pelaku pada Sabtu dini hari 20 September 2025.

Pelaku diketahui bernama Agung (24), warga setempat, yang kerap melakukan pemalakan disertai ancaman menggunakan senjata tajam. Saat diamankan, pelaku menjerit ketakutan bahkan menangis saat akan dibawa ke mobil petugas.

"Kejadian di Terbanggi Besar, ini yang sering mintain duit sopir, barusan banget ditangkap polisi, teriak-teriak pelakunya," kata seorang warga yang merekam video tersebut.

Kapolsek Terbanggi Besar, AKP Dailami, mengonfirmasi penangkapan pelaku. Dia bilang, modus lempar telur kerap digunakan untuk menghentikan kendaraan sebelum memalak korban.

"Modusnya melempar kaca mobil dengan telur, sehingga pandangan terganggu. Setelah itu pelaku menghampiri pengendara, lalu memaksa dan mengancam mengambil barang-barang milik korban," ucap Dailami, Sabtu 20 September 2025.

Dia menjelaskan, dari hasil pemeriksaan, pelaku merupakan residivis yang sudah empat kali keluar masuk penjara. Selain Agung, polisi masih memburu empat rekan pelaku lainnya yang diduga terlibat dalam aksi premanisme tersebut.

"Barang bukti yang diamankan berupa satu unit telepon seluler milik korban. Dari pengakuannya, mereka biasanya beraksi malam hingga dini hari dengan sasaran mobil pribadi dari luar daerah," kata Dailami.

Dailami menegaskan kasus ini murni aksi premanisme, bukan kejahatan terorganisir. Untuk mencegah kejadian serupa, polisi akan meningkatkan patroli pada jam rawan serta mengaktifkan kembali pos pengamanan di Simpang Terbanggi Besar.

"Ini untuk meminimalisir bahkan mencegah aksi premanisme kembali terjadi," tutupnya.

Tangkapan layar rekaman video viral aksi premanisme di Jalan Lintas Sumatera, Kecamatan Terbanggi Besar, Lampung Tengah.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |