Siswi SMA di Lampung Diduga Dibully Miskin dan Difitnah Hamil, Ini Temuan PPPA

3 weeks ago 23

Liputan6.com, Jakarta - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Kota Bandar Lampung menemukan fakta baru terkait dugaan perundungan yang dialami MR, siswi SMAN 9 Bandar Lampung. Korban disebut kerap dibully karena berasal dari keluarga kurang mampu dan bahkan difitnah tengah hamil.

Kepala Dinas PPPA Bandar Lampung, Maryamah mengatakan pihaknya telah mendatangi rumah korban bersama psikolog untuk melakukan asesmen awal. Dari pemeriksaan itu, MR mengaku sering mendapat perlakuan tidak menyenangkan sejak pertama masuk sekolah.

“Korban merasa minder karena kondisinya berbeda dengan teman-temannya. Kami berikan penguatan mental agar ia lebih percaya diri,” kata Maryamah, Sabtu (20/9/2025).

Dia bilang, korban lebih terbuka ketika berbicara dengan psikolog. “Ini membuktikan adanya perundungan, meskipun pihak sekolah sempat membantah,” ungkapnya.

PPPA juga memfasilitasi pertemuan antara korban dan para siswa yang diduga sebagai pelaku. Dalam pertemuan yang disaksikan orang tua masing-masing, para pelaku sempat menyangkal sebelum akhirnya mengakui perbuatannya dan meminta maaf.

Pantau Perkembangan Kasus

Maryamah menegaskan pendampingan terhadap MR tidak berhenti sampai di sini.

Pihaknya akan terus memantau perkembangan kasus ini dan berkoordinasi dengan Dinas PPPA Provinsi Lampung untuk memperluas sosialisasi pencegahan perundungan di sekolah.

“Penguatan mental tidak bisa instan. Butuh dukungan keluarga, lingkungan, dan sekolah. Harapan kami MR tetap semangat belajar dan bisa tumbuh menjadi pribadi yang tangguh,” tegasnya.

Sebelumnya, kasus dugaan perundungan menimpa MR (17), siswi kelas 12 SMAN 9 Bandar Lampung.

Sering Dapat Ejekan

MR mengaku sudah sering mendapat ejekan dari teman-temannya sejak awal masuk sekolah. Bahkan, ia difitnah hamil dan sering dipanggil dengan sebutan 'miskin hama'.

“Setiap ada kerja kelompok, saya selalu ditolak ikut. Waktu program Makan Bergizi Gratis (MBG), saya sempat tidak dapat jatah karena nama saya tidak ada di daftar. Lalu ada yang nyeletuk, wajar orang miskin senang dapat makan gratis,” ungkap MR.

Sementara itu, sang ibu, EN (40), menuturkan anaknya kini semakin tertutup setelah menjadi korban perundungan di sekolah.

“Dia malu, katanya difitnah hamil dan diejek karena kami orang tidak mampu. Sejak itu dia makin tertekan dan enggan keluar rumah,” ucap EN.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |