Siswi MTs Sukabumi Bunuh Diri, Kepsek Bantah Bullying Tapi Akui Ada Konflik dengan Kakak Kelas

11 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta- Seorang siswi Madrasah Tsanawiyah (MTs) berprestasi di Cikembar, Sukabumi, Jawa Barat, berinisial AK (14) ditemukan meninggal dengan posisi tergantung di rumahnya, Selasa (28/10/2025) malam. AK diduga menjadi korban bullying.

Kepala Sekolah, Wawan Setiawan mengungkapkan, tidak ditemukan indikasi perundungan berat di lingkungan sekolah. Namun, dia membenarkan adanya perselisihan kecil antara korban yang duduk di kelas VIII dan seorang kakak kelas dari kelas IX.

"Dari sisi surat wasiat ada sedikit perselisihan antara siswa dengan siswa. Itu akhirnya sudah diselesaikan oleh guru BK," jelas Wawan Setiawan, Kamis (30/10/2025).

Dia menegaskan bahwa pihak sekolah menilai kondisi korban masih normal hingga hari terakhir masuk sekolah.

"Kami ini dianggap normal-normal saja. Bukan keluhan bully, tapi pindah sekolah. Sampai kemarin dia bisa sekolah," tambahnya.

Promosi 1

Korban Siswi Berprestasi

Wawan Setiawan mengungkapkan duka mendalam atas kepergian AK. Dia menegaskan bahwa korban merupakan salah satu siswi berprestasi.

"Ananda almarhumah adalah siswa kami yang berprestasi, punya talenta, dan sangat aktif di madrasah ini. Beliau aktif di Pramuka hingga meraih Pramuka Garuda dari Bupati. Hari Senin kemarin bahkan beliau menjadi petugas pengibar bendera," ujar Wawan.

Menurut Wawan, keaktifan dan kondisi psikologis korban di sekolah tampak baik. Korban sempat meminta izin pulang lebih awal pada hari tersebut karena sakit perut, bahkan diantar oleh temannya.

"Secara kasat mata, kami juga tidak percaya dengan kejadian ini," tambahnya.

Wawan Setiawan menegaskan bahwa lingkungan sekolahnya di Cikembar adalah Sekolah Ramah Anak yang menolak segala bentuk kekerasan.

"Bullying di sini itu haram hukumnya. Tidak boleh ada kekerasan verbal maupun fisik. Kami tentu menjadi pelajaran di internal kami," tegasnya.

Pihak sekolah berkomitmen menjadikan peristiwa ini sebagai pelajaran internal dan akan memperketat pengawasan serta layanan Bimbingan dan Konseling (BK) untuk menyelamatkan psikis ratusan siswa lainnya.

"Kami akan kooperatif memberikan informasi yang terbuka kepada pihak kepolisian dan berharap kejadian ini tidak terulang," tutupnya.

Polisi Turun Tangan

Kasat Reskrim Polres Sukabumi, Iptu Hartono membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari keluarga korban.

"Kami baru menerima laporan dari keluarganya, langsung kami melakukan penyelidikan. Salah satu fokus kami adalah mendalami dugaan bullying yang mungkin terjadi," singkat Iptu Hartono.

Keluarga korban terdiri dari ibu dan neneknya, sementara ayah korban bekerja di luar kota. Sekretaris Desa Bojong, Dede Nuryadin mengatakan, peristiwa duka tersebut pertama kali diketahui oleh nenek korban sekira pukul 23.00 WIB.

"Kronologisnya sekitar jam 23.00-an, neneknya keluar mau ke air. Neneknya kurang jelas pas keluar di jalan terhalangi sesuatu yang menggantung. Setelah berteriak minta tolong, ternyata diketahui itu AK (korban)," jelas Dede Nuryadin.

Pihaknya langsung berkoordinasi dengan aparat berwajib, dan puskesmas untuk memeriksa kondisi korban.

"Malam itu juga, sekitar jam 00.00 WIB, kami langsung kontak petugas. Alhamdulillah pada datang Kapolsek, Danramil, puskesmas datang semua termasuk satpol PP," tambahnya.

Dari lokasi kejadian, polisi menemukan secarik surat tulisan tangan yang diduga ditinggalkan oleh korban. Pihak kepolisian telah membawa surat tersebut untuk proses penyelidikan lebih lanjut.

KONTAK BANTUAN

Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.

Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.icreativelabs.sahabatku

Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.

Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) [email protected].

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |