Realisasi Pendapatan Jawa Barat Dinilai Paling Tinggi Secara Nasional

11 hours ago 5

Liputan6.com, Bandung - Realisasi pendapatan daerah Provinsi Jawa Barat (Jabar) disebut menjadi yang paling tinggi secara nasional. Hingga awal bulan ini (2/5/2025), realisasinya mencapai 32 persen.

Hal tersebut disampaikan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, saat Rapat Koordinasi Percepatan Realisasi APBD Tahun 2025 yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube Ditjen Bina Keuangan, Kamis (8/5/2025).

"Kita lihat Jawa Barat bagus. Realisasi pendapatannya 32 persen. Ini apresiasi saya untuk Pak Gubernur Dedi. Angka ini menunjukkan prestasi, menunjukkan kinerja, dan tidak bisa dibantah," katanya, dikutip lewat keterangan tertulis.

Selain pendapatan, realisasi belanja Pemda Provinsi Jawa Barat juga dinilai sangat baik, mencapai 21,91 persen. Tito menilai kinerja ini menunjukkan bahwa uang daerah beredar secara optimal di masyarakat.

"Pembelanjaan juga sangat bagus. Bahkan tertinggi. Artinya, uang beredar di masyarakat cukup besar, namun Jabar masih memiliki cadangan sekitar 10–11 persen. Ini penting jika sewaktu-waktu diperlukan untuk penanganan bencana atau kebutuhan mendesak lainnya," jelasnya.

Tito menekankan pentingnya belanja pemerintah daerah sebagai motor penggerak ekonomi lokal. Belanja yang tinggi akan mendorong perputaran uang di masyarakat dan menstimulasi sektor swasta.

Ia juga mengingatkan pentingnya pengawasan terhadap pelaksanaan APBD oleh para kepala dinas. "Belanja itu tanggung jawab kepala dinas. Harus dicek, mana kadis yang lincah, mana yang lambat," tegasnya.

Dengan capaian yang disebutnya 'tak bisa dibantah', Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kembali membuktikan kemampuannya dalam mengelola anggaran daerah secara efisien dan berdampak langsung terhadap pembangunan serta kesejahteraan masyarakat.

Simak Video Pilihan Ini:

Detik-Detik Evakuasi 4 Korban Tertimbun Longsor di Peniron, Bruno, Purworejo

Klaim Transparan

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri menilai pengelolaan anggaran Pemda Provinsi Jabar transparan, akuntabel, dan berintegritas.  

"Dari evaluasi Kemendagri barusan, mengapresiasi APBD Jabar dari sisi tata kelola khususnya cashflow dan penyerapan,  merupakan salah satu yang terbaik di Indonesia," sebut Sekda Jabar Herman Suryatman melalui akun instagramnya, Rabu (8/5/2025). 

Herman menjelaskan, cashflow APBD Jabar saat ini dari target PAD Rp30 triliun sudah terealisasi Rp10 triliun atau 32,9 persen. Anggaran belanja ditargetkan sebesar Rp30,9 triliun sudah terealisasi Rp6,7 triliun atau 21,9 persen.

"Kami akan kawal terus realisasinya terutama kualitasnya," katanya. 

Sementara terkait uang belanja gedung dan bangunan senilai Rp1,2 triliun, menurut Herman, anggaran antara lain diperuntukkan belanja pembangunan penerangan jalan umum (PJU) dan kebutuhan lainnya di Dinas Perhubungan sebesar Rp475 miliar.

Lalu pembangunan ruang kelas baru dan rehab sekolah senilai Rp431 miliar. Kemudian senilai Rp25 miliar untuk pembangunan gapura batas wilayah Jabar - Jateng, Rp45 miliar bagi kebutuhan pembelian fasilitas kesehatan di RSUD,  dan sisanya tersebar di berbagai perangkat daerah dan cabang dinas. 

"Kantor cabang dinas ada yang memerlukan perbaikan. Kami akan kelola semua dengan baik, akuntabel dan selalu menjaga integritas," tegasnya.

Foto Pilihan

Sejumlah pelajar Sekolah Dasar (SD) menyeberangi sungai Cihideung untuk menuju sekolah mereka di Kampung Sempur, Kabupatan Bogor, Jawa Barat, Selasa (15/4/2025). (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |