Prediksi IHSG Hari Ini 9 Juli 2025, Berpotensi Menguat Ditopang Pencatatan Saham CDIA

12 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan Rabu (9/7/2025). Penguatan IHSG dinilai akan ditopang dari pencatatan saham anak usaha PT Chandra Asri Pacifik Tbk (TPIA) yakni PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA).

"IHSG berpotensi mencoba menguat kembali yang kemungkinan ditopang oleh kenaikan saham grup Prajogo Pangestu hari ini IPO CDIA,” ujar Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman dalam catatannya.

Ia mengatakan, IHSG akan bergerak di level support 6.850-6.880 dan level resistance 6.950-7.000 pada perdagangan Rabu pekan ini.

Sementara itu, Analis PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Tasrul Tanar menuturkan, IHSG menunjukkan sinyal teknikal yang netral dalam jangka pendek. Ia mengatakan, dengan RSI di 49,97, indikator ini menunjukkan pasar berada dalam fase netral, tanpa ada dominasi buyer atau seller yang kuat.

"Hal ini mengindikasikan bahwa pergerakan harga IHSG cenderung terbatas dalam kisaran yang sempit, dengan potensi untuk bergerak lebih lanjut tergantung pada sentimen pasar dan faktor eksternal lainnya,” kata Tasrul.

Ia mengatakan, level support IHSG terdekat berada di 6.835,76, sedangkan resistance pertama berada di 6.923,22 dan resistance kedua di 6.964,20.

"Jika IHSG berhasil menembus resistance pertama, ada potensi untuk melanjutkan kenaikan menuju resistance kedua. Namun, jika support diuji dan ditembus, kemungkinan penurunan lebih lanjut menuju level support yang lebih rendah cukup besar,” kata dia.

Secara keseluruhan, Ia mengatakan, IHSG hari ini berada dalam posisi yang menunggu katalis untuk menentukan arah pergerakannya lebih lanjut. Critical level di 6.780.

Untuk rekomendasi saham hari ini, Fanny memilih saham PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK), PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), dan PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA).

Rekomendasi Saham

Trading Idea hari ini: CBDK, CUAN, TPIA, PGEO, AMMN, dan TOBA

  • CBDK Spec Buy dengan area beli di 5.650-5.700, cutloss di bawah 5.600. Target dekat di 5.775-5.850.
  • CUAN Spec Buy dengan area beli di 12.800-12.850, cutloss di bawah 12.650. Target dekat di 13.100-13.350.
  • TPIA Spec Buy dengan area beli di 10.075, cutloss di bawah 9.800. Target dekat di 10.425-10.625.
  • PGEO Spec Buy dengan area beli di 1.450, cutloss di bawah 1.430. Target dekat di 1.480-1.510.
  • AMMN Spec Buy dengan area beli di 8.300, cutloss di bawah 8.250. Target dekat di 8.475-8.675.
  • TOBA Spec Buy dengan area beli di 805, cutloss di bawah 795. Target dekat di 820-830. 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Penutupan IHSG pada 8 Juli 2025

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah menghijau pada perdagangan Selasa, (8/7/2025). Namun, IHSG hanya menguat tipis di tengah sektor saham yang bervariasi.

Mengutip data RTI, IHSG hari ini ditutup naik tipis 0,05% ke posisi 6.904,39. Indeks LQ45 melemah 0,67% ke posisi 762,36. Sebagian besar indeks saham acuan melemah.

Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.916,83 dan level terendah 6.885,28. Sebanyak 308 saham melemah sehingga bebani IHSG. 276 saham menguat dan 209 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.083.924 kali dengan volume perdagangan 16,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 11,2 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.216.

Mayoritas sektor saham menghijau. Sektor saham infrastruktur melonjak 1,04 melonjak 1,04%, dan catat penguatan terbesar. Sektor saham energi bertambah 0,99%, sektor saham basic mendaki 0,85%, sektor saham industri menguat 0,19%. Selain itu, sektor saham kesehatan naik tipis 0,01%, sektor saham properti bertambah 0,12%.

Sementara itu, sektor saham consumer nonsiklikal susut 0,26%, sektor saham consumer siklikal tergelincir 0,29%, sektor saham keuangan merosot 0,56%, sektor saham teknologi melemah 0,29%, dan sektor saham transportasi tergelincir 0,57%.

Sentimen IHSG

Sebelumnya, dalam kajian tim riset Philip Sekuritas Indonesia menyebutkan hanya sedikit negara berhasil mencapai kesepakatan dagang dengan AS dalam waktu singkat yang diberikan.

Presiden AS Donald Trump telah menandatangani Keputusan Presiden (Kepres) yang secara resmi memundurkan batas waktu (deadline) pemberlakuan tarif timbal balik (reciprocal tariff) menjadi 1 Agustus 2025, dari sebelumnya 9 Juli 2025.

“Indonesia mendapatkan surat dari Trump yang menyatakan akan dikenakan tarif sebesar 32 persen. Apabila Indonesia memberlakukan tarif balasan kepada AS maka tarif akan dinaikkan, sebaliknya, apabila Indonesia atau perusahaan dari Indonesia memproduksi produk di AS tidak akan dikenakan tarif,” demikian seperti dikutip dari Antara.

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dijadwalkan bertolak ke AS pada Selasa, 8 Juli 2025 ini, untuk melanjutkan proses negosiasi tarif resiprokal dengan AS.

Airlangga akan menghadiri pertemuan dengan perwakilan Pemerintah AS untuk mendiskusikan keputusan tarif 32 persen yang tetap diberlakukan per 1 Agustus 2025. Pemerintah masih mengupayakan untuk proses negosiasi dengan AS.

“Karena masih tersedia ruang untuk merespons sebagaimana yang disampaikan oleh Pemerintah AS, Pemerintah Indonesia akan mengoptimalkan kesempatan yang tersedia demi menjaga kepentingan nasional ke depan,” ujar Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Haryo Limanseto.

Di sisi lain, kebijakan tarif resiprokal Trump telah memicu kekhawatiran inflasi, sehingga semakin mempersulit jalan bagi bank sentral AS The Fed untuk menurunkan suku bunga acuannya.

Risalah rapat Federal Reserve (Fed Minutes) Juni 2025 dijadwalkan dirilis pada Rabu, 9 Juli 2025 seharusnya mampu memberikan lebih banyak petunjuk mengenai arah dan prospek kebijakan.

Para pelaku pasar melihat sekitar 95% probabilitas bahwa suku bunga tidak berubah pada Juli 2025, sementara peluang untuk penurunan suku bunga pada September mendekati 60%.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |