Liputan6.com, Pekanbaru - Pemerintah tengah fokus mendorong pengurangan emisi gas rumah kaca (EGRK) sebagai penanggulangan ancaman cuaca ekstrem. Sektor kehutanan, pertambangan dan perkebunan diharap ramah lingkungan dalam menjalankan usahanya.
Di sektor perkebunan, salah badan usaha milik negara (BUMN) di Lubuk Dalam, Kabupaten Siak, Riau, sub holding PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV PalmCo mampu mengurangi EGRK melalui pembangkit tenaga biogasnya.
Hal itu ditandai dengan penyerahan Sertifikat Pengurangan EGRK oleh Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofik kepada holding PTPN III tersebut pada Sabtu petang, 10 Mei 2025.
Sertifikat yang berperan penting dalam memperkuat ekosistem perdagangan karbon nasional tersebut merupakan yang pertama diraih dalam industri perkebunan nasional.
"Sertifikat ini menjadi bukti bahwa kita mampu mereduksi emisi dari sektor agrikultur," katanya didampingi Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Hadi Sugeng.
Hanif awalnya sempat pesimis sektor perkebunan mampu menekan emisi. Apalagi sektor ini paling banyak disorot karena potensi pelepasan emisi yang tinggi berdasarkan triple planetary issue.
Namun semuanya di luar perkiraan ketika perusahaan berinisiatif melaksanakan program enviroment, social, and governance (ESG). Salah satunya dekarbonisasi guna mendukung program net zero emission (NZE) 2060.
Hanif meminta kepada Sekjen Gapki Hadi Sugeng agar langkah yang ditempuh PTPN IV PalmCo dapat ditiru, ditularkan dan direplikasi kepada seluruh perusahaan perkebunan sawit nasional.
"Kenapa, karena ini adalah langkah konkrit untuk mengatasi isu-isu negatif global," ujarnya.
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Simak Video Pilihan Ini:
Distribusi Air Bersih, Jurmat Curhat jadi Jumat Berkah
Diharap Belajar
Perusahaan perkebunan diharap berkunjung dari Pembangkit Tenaga Biogas Lubuk Dalam untuk mempelajari langsung serta memperoleh SPE-GRK ini. Prosesnya dinilai tidak gampang tapi bisa dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan.
"Ini tidak gampang, tapi teman-teman PTPN IV bisa, Sekjen Gapki bisa inisiasi teman-teman lainnya untuk belajar dari sini," tuturnya.
Hanif berpesan kepada PTPN IV agar dapat mendaftarkan sertifikat tersebut atau listing ke pasar perdagangan karbon nasional dan internasional.
"Nanti teman-teman PTPN bisa lakukan dual listing, pasar karbon Indonesia dan gold standar, sehingga dapat memperkuat revenue," imbaunya.
Adapun pembangkit dimaksud telah mengurangi emisi GRK melalui aksi mitigasi pemanfaatan limbah pabrik kelapa sawit (POME) selama 4 tahun terakhir sebesar 33.799 ton CO2e.
Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko Santosa mengatakan, pencapaian ini adalah hasil dari kerja keras dan keseriusan perusahaan dalam mengakselerasi program dekarbonisasi sekaligus penciptaan sirkular ekonomi melalui pengolahan limbah cair sawit menjadi energi baru terbarukan.
Jatmiko menegaskan, PTPN IV PalmCo juga terus berinovasi sehingga seluruh insiatif yang dilakukan tersebut dapat mendukung bursa karbon di Indonesia yang kini terus berkembang membangun ekosistem perdagangan karbon.
"SPE GRK ini adalah langkah awal dari kami untuk tidak hanya fokus pada dekarbonisasi, namun juga langkah PTPN IV PalmCo terlibat aktif dalam membangun ekosistem perdagangan karbon nasional," tuturnya.
Dekarbonisasi
Jatmiko menyebut melaksanakan program dekarbonisasi memiliki tantangan tersendiri. Namun, pihaknya tetap berkomitmen memperluas dan mendukung mendukung NZE Indonesia 2060. Hal dimaksud selaras dengan komitmen Indonesia mendukung tujuan utama Paris Agreement dalam membatasi peningkatan suhu global.
Termasuk, menargetkan agar dua fasilitas biogas lainnya yang di bawah PalmCo dapat segera tersetifikasi SPE-GRK lainnya, yakni PTBg Tapung di Riau dan PLTBg Pasir Mandoge di Sumatera Utara.
Hal ini juga bukti produk crude palm oil PTPN IV PalmCo mampu memenuhi standar global melalui dekarbonisasi. Upaya tersebut secara tidak langsung turut mematahkan stigma negatif akibat kampanye hitam persaingan pasar internasional.
"Kami berharap langkah-langkah yang kami ambil dapat memberikan dampak positif yang nyata bagi lingkungan, masyarakat, serta perekonomian Indonesia," ujar Jatmiko.
Sementara itu Direktur Strategy dan Sustainability PTPN IV PalmCo Ugun Untaryo menyebutkan, Pembangkit Tenaga Biogas Cofiring PKS Lubuk Dalam merupakan satu di antara sejumlah proyek unggulan PTPN IV PalmCo dalam mendukung upaya dekarbonisasi.
“PTBg Lubuk Dalam memanfaatkan biogas yang berasal dari POME (limbah cair sawit) menghasilkan energi bersih sebagai bahan bakar pengganti cangkang pada boiler," kata Ugun.
Fasilitas ini tidak hanya menghasilkan energi bersih dan mengurangi emisi metana yang terbuang ke atmosfer, namun juga memperoleh pendapatan tambahan dari cangkang.