Liputan6.com, Jakarta - Di tengah semilir angin pedesaan dan nuansa khas pegunungan yang menyejukkan, terdapat sebuah warung sederhana namun legendaris di Kabupaten Magelang yang selalu ramai dikunjungi oleh penikmat kuliner tradisional Nasi Buntil Bu Nur.
Beralamat di jalan Kalimas No.15, Area Sawah/Kebun, Pancuranmas Kecamatan Secang Kabupaten Magelang, warung ini tidak hanya menjadi tempat makan, tetapi juga menjadi penjaga cita rasa warisan kuliner Jawa yang mulai langka ditemukan di zaman serba cepat seperti sekarang.
Setiap harinya, mulai pukul 06.00 hingga 18.00 WIB, aroma harum rempah dan santan yang menggoda seolah memanggil siapa saja yang melintasi jalan kecil tersebut untuk singgah dan mencicipi sajian istimewa yang telah bertahan dari generasi ke generasi.
Makanan utama yang menjadi andalan di warung ini tentu saja adalah Sego Buntil, khususnya varian unik yang menggunakan daun talas muda sebagai bahan pembungkusnya. Buntil Daun Talas yang disajikan Bu Nur memiliki kekhasan yang membedakannya dari jenis buntil lainnya seperti buntil daun pepaya atau daun singkong.
Daun talas, yang sering dianggap rumit karena bisa menyebabkan rasa gatal jika tidak diolah dengan benar, di tangan Bu Nur justru berubah menjadi pembungkus yang lembut, tidak meninggalkan rasa getir, dan malah menambah cita rasa yang khas pada buntilnya.
Kunci dari keberhasilan ini tentu terletak pada pemilihan daun talas yang masih sangat muda serta proses perebusan yang dilakukan dengan teknik khusus agar getah penyebab rasa gatal hilang sepenuhnya.
Teknik ini adalah hasil dari pengalaman panjang serta resep warisan keluarga yang telah disempurnakan selama bertahun-tahun oleh Bu Nur. Tidak heran jika pelanggan yang datang ke warung ini tidak hanya berasal dari kawasan Magelang saja, tetapi juga dari kota-kota sekitar seperti Temanggung, Salatiga, hingga Yogyakarta.
Isian buntil racikan Bu Nur pun tidak kalah menggoda. Campuran antara biji petai yang telah dikupas, parutan kelapa muda, dan udang asin yang digoreng terlebih dahulu, menghasilkan sensasi rasa gurih, asin, dan sedikit manis yang kompleks, namun tetap harmonis.
Kaya Rasa
Biji petai memberikan aroma dan rasa khas yang menambah kedalaman rasa, sementara kelapa parut yang kaya minyak alami membawa kelembutan tekstur yang menyatu dengan gurihnya udang asin. Semuanya kemudian dibungkus dengan daun talas dan dimasak dalam kuah santan pedas yang kaya akan bumbu seperti kemiri, bawang putih, bawang merah, lengkuas, daun salam, dan cabai rawit merah.
Hasilnya adalah buntil yang tidak hanya lezat, tetapi juga mampu memberikan sensasi hangat yang nyaman di perut—sangat cocok dinikmati sebagai sarapan atau makan siang, terutama ketika disandingkan dengan nasi putih hangat dan kerupuk renyah.
Pengalaman bersantap di Sego Buntil Bu Nur bukan sekadar soal makanan, tetapi juga soal suasana dan keramahan. Dengan latar belakang pemandangan persawahan dan kebun yang menenangkan, warung ini menyajikan atmosfer tradisional yang membuat siapa pun merasa seperti sedang makan di rumah nenek di kampung.
Bu Nur sendiri, dengan senyum hangat dan tangan cekatannya, sering kali menyambut langsung para pembeli dan tak segan berbagi cerita tentang asal-usul buntil daun talas yang jarang ditemui. Dalam kesederhanaan warung ini, tersimpan kekayaan budaya kuliner yang tak ternilai, yang tak hanya mengenyangkan perut, tetapi juga menghangatkan hati.
Apabila Anda tengah berada di sekitar Magelang dan ingin mencicipi kuliner tradisional yang autentik, maka Sego Buntil Bu Nur adalah tujuan yang wajib dikunjungi.
Sajian khas yang kaya rasa, harga yang bersahabat, serta pelayanan yang tulus dan bersahaja akan membuat Anda rindu untuk kembali. Buntil daun talas mungkin terdengar sederhana, namun dalam balutan daun itu tersimpan cerita panjang tentang rasa, perjuangan, dan kearifan lokal yang patut untuk terus dijaga.
Maka jangan ragu untuk mampir ke Jl. Kalimas No.15, Pancuranmas karena di sanalah, sego buntil tidak hanya dihidangkan, tapi juga dirayakan. Anda siap mencicipi sepotong nostalgia dalam setiap suapan?
Penulis: Belvana Fasya Saad