Menteri Wihaji Pastikan Distribusi Program MBG Diawasi Ketat Usai Marak Kasus Keracunan

2 weeks ago 24

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga) sekaligus Kepala BKKBN RI, Wihaji memastikan pemerintah semakin memperketat pengawasan dalam distribusi dan penyajian Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Hal ini menyusul maraknya kasus keracunan di beberapa daerah, termasuk di Provinsi Lampung.

"Insya Allah karena ini program negara, pemerintah berusaha semaksimal mungkin. Badan Gizi Nasional (BGN) hari ini terus bekerja keras mengoordinasikan dan mengomunikasikan supaya kasus-kasus di beberapa daerah itu tidak ada lagi," ujar Wihaji saat kunjungan kerja di Lampung Tengah, Rabu (24/9/2025).

Kasus keracunan makanan menimpa ratusan pelajar di Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Dinas Kesehatan mencatat ada sekitar 150 siswa mengalami gejala keracunan.

Evaluasi Menyeluruh dari Dapur hingga Distribusi

Wihaji memastikan evaluasi program sedang dilakukan menyeluruh. Mulai dari proses pengolahan, penggunaan bahan baku, hingga distribusi ke penerima manfaat.

Dia bilang, pengawasan ketat menjadi kunci agar kasus serupa tidak kembali terulang.

"Saya tadi tanya, masaknya jam berapa, dari mana bahan bakunya. Kita pastikan dan kontrol bareng-bareng. Protap-protap kita perketat, kita evaluasi setiap hari, baik pagi maupun siang,” kata Wihaji.

Arahan Langsung Presiden

Dia menyampaikan, program MBG merupakan instruksi langsung Presiden Prabowo Subianto untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, terutama kelompok rentan seperti ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.

"Intinya ini butuh pengawalan bersama. Ikhtiarnya negara, ikhtiarnya pemerintah, dan perintah Presiden jelas kita kawal bareng-bareng. Kalau ada satu atau dua kasus, kita perbaiki, kita evaluasi, jangan sampai terulang lagi," tegas dia.

Partisipasi Publik

Wihaji juga menekankan pentingnya keterbukaan dan partisipasi publik demi menjaga kepercayaan masyarakat terhadap program MBG.

Dia meminta seluruh pihak, baik pemerintah daerah, penyedia makanan, hingga tim pengawas lapangan, bekerja sama menjaga kualitas program.

“Intinya begini, semangatnya adalah pemerintah terus berkomitmen melayani yang terbaik bagi anak-anak bangsa,” tutup dia.

247 Murid di Lampung Keracunan MBG

Sebelumnya, sebanyak 247 siswa di dua sekolah di Bandar Lampung mengalami gejala keracunan usai mengonsumsi makanan dari program Makanan Bergizi Gratis (MBG).

Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Bandar Lampung menemukan bakteri Escherichia coli (E.coli) dalam air bersih yang digunakan dapur penyedia MBG Tirtayasa.

Dapur tersebut diketahui menyalurkan makanan ke SDN 2 Sukabumi dan SMPN 31 Bandar Lampung. Kedua sekolah itu menjadi lokasi puluhan siswa sempat jatuh sakit setelah makan siang bersama.

Kemudian, puluhan pelajar di Pondok Pesantren Al Islah, Lampung Timur, diduga mengalami keracunan usai menyantap makanan dari program makan bergizi gratis (MBG). Insiden tersebut terjadi pada Selasa, 26 Agustus 2025, dan membuat 23 santri tingkat SMP hingga SMA harus mendapat perawatan medis.

Sejumlah santri mengeluhkan gejala mual, pusing hingga demam. Sebagian di antaranya sempat dirawat di rumah sakit.

Selanjutnya, sebanyak 18 siswa SDN 1 Way Jaha, Kecamatan Pugung, Kabupaten Tanggamus, Lampung, diduga mengalami keracunan setelah mengonsumsi menu Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Rabu (6/8/2025).

Video yang beredar di media sosial memperlihatkan sejumlah siswa mual, muntah, hingga lemas usai menyantap paket MBG. Salah satu orang tua murid mengaku anaknya langsung mengeluh sakit perut dan mual, namun tidak bisa muntah.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |