Lewat Platform Ini, Investor Bisa Berinvestasi Saham AS

1 day ago 6

Liputan6.com, Jakarta Gotrade Indonesia, platform investasi yang memungkinkan pengguna untuk membeli saham AS mulai dari USD 1 dengan fractional shares kini menghadirkan fitur terbaru, Options Trading, sebuah langkah revolusioner untuk membantu investor Indonesia mengakses peluang investasi dengan fleksibilitas luar biasa.

Dengan Options Trading, investor bisa menentukan strategi yang sesuai dengan tujuan finansialmu, baik untuk potensi keuntungan maksimal maupun perlindungan investasi di tengah dinamika pasar. Options di Gotrade dirancang untuk memberdayakan investor membuat keputusan berdasarkan data. Kini, setiap langkah investasi lebih terukur, memberi ruang bagi investor untuk bertindak dengan keyakinan.

"Options Trading adalah bentuk komitmen Gotrade untuk menghadirkan pengalaman investasi yang tidak hanya inovatif, tetapi juga memberdayakan pengguna untuk lebih percaya diri dalam mencapai tujuan finansial mereka,” ujar Direktur Gotrade Indonesia Aditya Hendraatmaja dalam keterangan tertulis, Selasa (7/1/2025).

Gotrade memberikan akses ke lebih dari 600 jenis options saham & ETF, dirancang untuk memenuhi kebutuhan strategi investasi yang beragam. Mulai dari melindungi portofolio hingga memperluas potensi pertumbuhan, pilihan ini memungkinkan setiap investor untuk mengoptimalkan langkahnya, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Kontrak dengan Durasi Hingga 3 Tahun

Investor bebas menentukan durasi kontrak sesuai strategimu, dari jangka waktu singkat hingga tiga tahun penuh. Fleksibilitas ini memberikan kemudahan dalam merancang strategi investasi yang selaras dengan tujuan finansial, baik untuk langkah cepat maupun perencanaan jangka panjang.

Sebagai pionir pertama dalam akses investasi dan trading saham AS di Indonesia, Gotrade berkomitmen untuk menghadirkan solusi investasi yang aman, terpercaya, dan mudah diakses oleh semua investor, baik pemula maupun profesional.

Sri Mulyani Usul Pembelajaran Saham Mulai SD, Ini Kata Pengamat

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani usul pendidikan pasar modal dapat dilakukan mulai dari jenjang Sekolah Dasar (SD). Lalu apa kata pengamat pasar modal terkait hal itu?

Pengamat pasar modal dari Universitas Indonesia, Budi Frensidy menuturkan,  instrumen saham dapat dikenalkan kepada siswa Sekolah Dasar (SD). Ia menilai, mengenalkan instrumen saham kepada siswa SD seperti investasi untuk jangka panjang. “Tidak apa-apa (mengenalkan saham kepada siswa SD-red). Hanya untuk mengenalkan sebagai ilmu, itu tidak apa-apa,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (7/1/2025).

Akan tetapi, menurut Budi, hal penting juga untuk mengenalkan investasi saham kepada orangtua. “Kalau anaknya mengerti saham, tetapi orangtuanya belum paham itu juga tidak efektif. Jadi orangtua juga harus diberikan edukasi,” ujar dia.

Budi menilai untuk meningkatkan jumlah investor saham di pasar modal juga bisa lewat edukasi mulai dari mahasiswa. Selain itu, mengenalkan investasi saham kepada karyawan dari emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

“Di BEI ada 943 emiten. Kenalkan saham kepada karyawan di emiten tersebut. Coba kalau ada 100-200 karyawan bisa tambah jutaan (investor-red). Selain itu, Pegawai Negeri Sipil (PNS) juga cukup banyak,” kata dia.

Kata Pakar Pendidikan

Sementara itu, Pakar Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) Holy Ichda Wahyuni menuturkan, kebijakan ini perlu dikaji ulang dengan riset dan pengkajian mendalam.

“Karena memasukkan unsur baru dalam kurikulum tentu banyak sekali aspek yang menjadi pertimbangan, dan kesiapan yang matang terhadap berbagai instrumen,” kata Holy, Jumat, 3 Januari 2025, seperti dikutip dari laman um-surabaya.ac.id, Selasa (7/1/2025).

Pengenalan Dasar Literasi Keuangan

Baik instrumen yang sifatnya pokok dan pendukung yang harus didesain khusus untuk dapat memformat kompleksitas materi saham ke dalam dunia anak Sekolah Dasar (SD).

Dosen di Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) ini lebih sepakat, di tingkat SD hanya pengenalan dasar literasi keuangan, seperti bagaimana seorang anak dapat bijak dalam mengelola uang dengan nilai kejujuran dan rasa tanggung jawab. Hal ini terkesan lebih ringan dan sifatnya general.

Holy menuturkan, materi saham terlalu kompleks dan kurang kontekstual bagi dunia anak di tingkat sekolah dasar. Meskipun tujuannya baik dan visioner, yakni agar anak mengenal pasar bebas, agar anak-anak memiliki kesiapan pemahaman dalam mengatur keuangan jangka panjang. Akan tetapi, Holy menegaskan agar hal ini dikaji ulang terkait sasarannya.

Lalu melihat tahap perkembangan anak usia SD. Ataukah materi tersebut lebih cocok untuk tahapan usia di atasnya lagi, misalkan di SMP.

“Jangan sampai karena masuknya materi ini lantas mereduksi nilai esensial dari materi-materi fundamental di tingkatan SD, seperti membaca, menulis, berhitung, pemecahan masalah, serta yang tidak kalah penting penguatan moral dan akhlakul karimah,” kata dia.

Holy menuturkan, dibandingkan saham, justru ada beberapa materi yang sebenarnya sifatnya urgen. Akan tetapi, sampai hari ini belum menjadi pembelajaran yang independen, dalam artian belum optimal diberikan di tingkatan sekolah dasar.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |