Kalbe Farma Bakal Buyback Rp 250 Miliar, Intip Saham KLBF Hari Ini 5 Mei 2025

15 hours ago 11

Liputan6.com, Jakarta - Harga saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) menguat pada sesi pertama perdagangan Senin (5/5/2025). Penguatan saham KLBF terjadi setelah umumkan rencana pembelian kembali atau buyback saham.

Mengutip data RTI, pada sesi pertama, saham KLBF naik 4,56% ke posisi Rp 1.375 per saham. Harga saham KLBF dibuka naik lima poin ke posisi Rp 1.320 per saham. Saham KLBF berada di level tertinggi Rp 1.375 dan level terendah Rp 1.320 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.464 kali dengan volume perdagangan 436.741 saham. Nilai transaksi Rp 58,5 miliar.

Pada Jumat, 2 Mei 2025, Kalbe Farma mengumumkan pembelian kembali atau buyback saham pada 5 Mei-4 Agustus 2025. Buyback saham itu dilakukan maksimal 3 bulan sesuai dengan ketentuan POJK Nomor 13/2023, kecuali diakhiri lebih cepat oleh Perseroan dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku. Nilai saham yang akan di-buyback sebesar Rp 250 miliar.

“Perseroan berencana menggunakan dana internal sebagai sumber pembiayaan pembelian kembali saham,” demikian seperti dikutip dari keterbukaan informasi BEI.

Adapun Perseroan memperkirakan dampak penurunan pendapatan bunga adalah Rp 13,75 miliar setelah selesainya periode buyback. Perseroan menilai, penurunan pendapatan ini tidak berdampak material terhadap Perseroan.

Terkait harga, Perseroan menyatakan akan melaksanakan buyback dengan harga yang dianggap wajar oleh Perseroan sesuai dengan ketentuan POJK Nomor 13/2023, POJK Nomor 29/2023, dan atau ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya yang berlaku.

“Perseroan akan melaksanakan buyback melalui transaksi di Bursa Efek Indonesia, dan untuk itu Perseroan akan menggunakan jasa perantara pedagang efek,” demikian seperti dikutip dari keterbukaan informasi BEI.

Pemegang Saham Kalbe Farma Restui Penarikan 61,7 Juta Saham Treasuri

Sebelumnya, pemegang saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) menyetujui rencana penarikan kembali 61,7 juta saham hasil pembelian kembali (buyback) atau saham treasuri. Persetujuan diperoleh dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) perseroan yang diselenggarakan pada 17 Februari 2025.

"Menyetujui pengalihan sebagian saham hasil pembelian kembali dengan cara pengurangan modal, yaitu sebanyak 61.730.570 saham yang telah dibeli kembali pada tahun 2022 oleh Perseroan (treasury stock)," mengutip risalah RUPSLB Kalbe Farma dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (20/2/2025).

Setelah aksi tersebut, modal ditempatkan dan disetor perseroan susut dari semula senilai Rp 468,75 miliar menjadi sebesar Rp 468,13 miliar.

Berdasarkan data BEI, Kalbe Farma tercatat memiliki 1,02 miliar saham treasuri, yang setara dengan 2,17 persen dari total saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Setelah penarikan dilakukan, jumlah saham treasuri yang tersisa sekitar 958 juta lembar.

Kalbe Farma mulai menjual saham treasuri di pasar reguler yang diperoleh melalui buyback pada Maret–Juni 2020 saat pandemi Covid-19. Perseroan berhasil melepas seluruh 2,17 juta sahamnya dengan harga Rp 1.420 per lembar, lebih tinggi dibandingkan harga beli Rp 949 per lembar.

Adapun saham treasuri dari hasil buyback tahun 2022 berjumlah 617 juta lembar dengan harga akuisisi sekitar Rp 1.600, yang jauh lebih tinggi dibandingkan harga saham KLBF di pasar saat ini, yaitu Rp 1.200 per lembar. Sebagian dari saham tersebut kini ditarik.

Selain itu, perseroan masih menjalankan program buyback yang dimulai pada Mei 2024 dan dijadwalkan berakhir pada Mei 2025. Hingga saat ini, KLBF telah mengumpulkan 316,8 juta saham dari aksi tersebut.

Kalbe Farma Jual 2,17 Juta Saham Treasuri

Sebelumnya, Kalbe Farma mengalihkan saham hasil pembelian kembali saham atau saham treasuri melalui Bursa Efek Indonesia pada pertengahan Mei 2024.

Saat itu, PT Kalbe Farma Tbk memiliki saham treasuri sebesar 619.480.700 saham atau 1,32 persen. Pelaksanaan buyback saham akan dilaksanakan dalam jangka waktu paling lama 12 bulan setelah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang menyetujui pembelian kembali saham dan mengacu pada pasal 9 ayat (1) POJK Nomor 29 Tahun 2023.

Pembelian kembali atas saham Perseroan diharapkan memberikan keyakinan kepada investor atas nilai saham Perseroan secara fundamental.

Selain itu, pembelian kembali juga memberikan fleksibilitas bagi Perseroan dalam mengelola modal jangka panjang. Hal ini seiring saham treasuri dapat dijual pada masa yang akan datang dengan nilai yang optimal jika Perseroan memerlukan penambahan modal.

Foto Pilihan

Layar monitor menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025). (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |