Liputan6.com, Jakarta - PT Petrosea Tbk (PTRO) mengumumkan laporan kepemilikan saham yang dimiliki direksi dan komisaris Perseroan.
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (24/9/2025), Komisaris Petrosea Erwin Ciputra membeli 1 juta saham PTRO dengan harga Rp 5.425 per saham pada Senin, 22 September 2025. Nilai pembelian saham itu sebesar Rp 5,42 miliar.
Setelah transaksi, Erwin memiliki 10.054.000 atau 0,0097% saham PTRO dari sebelumnya 9.054.000 atau setara 0,0898%.
Selain itu, Direktur Petrosea yakni Kartika Hendrawan membeli 200.000 saham PTRO dengan harga Rp 5.675 per saham pada perdagangan 23 September 2025. Nilai pembelian saham itu sebesar Rp 1,13 miliar.
Setelah transaksi, Kartika genggam 1.938.000 saham PTRO atau setara 0,0192%.
"Tujuan transaksi itu untuk investasi dengan status kepemilikan saham langsung,” tulis Sekretaris Perusahaan Petrosea Anto Broto dalam keterbukaan informasi BEI.
Pada penutupan perdagangan saham sesi pertama, Rabu, 24 September 2025, saham PTRO naik 6,88% ke posisi Rp 6.600 per saham. Harga saham PTRO dibuka turun 175 poin ke posisi Rp 6.000 per saham. Saham PTRO berada di level tertinggi Rp 6.975 dan terendah Rp 5.950 per saham. Total frekuensi perdagangan 44.292 kali dengan volume perdagangan 1.472.933 saham. Nilai transaksi Rp 957,8 miliar.
Raih Kontrak dari Vale Indonesia
Sebelumnya, PT Petrosea Tbk (PTRO) resmi menandatangani Perjanjian Jasa Pertambangan dengan PT Vale Indonesia Tbk (INCO) untuk memberikan layanan Mining Services dan Transportation of Nickel Ore Material di wilayah Bahodopi Block 2 & 3 milik Vale.
Perjanjian strategis Petrosea dan Vale Indonesia ini memiliki jangka waktu selama 10 tahun dan diperkirakan memiliki nilai kontrak mencapai Rp 16 triliun. Dalam perjanjian tersebut, PTRO bertindak sebagai kontraktor jasa pertambangan yang akan melaksanakan berbagai layanan operasional di area tambang.
Kontrak ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang Petrosea dalam meningkatkan penciptaan nilai dan memperkuat posisi perusahaan di industri pertambangan. Pihak-pihak yang terlibat dalam kontrak ini juga dipastikan tidak memiliki hubungan afiliasi.
Dampak Positif
Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (11/4/2025), manajemen Petrosea menyampaikan bahwa kerja sama ini memberikan dampak positif terhadap keberlangsungan usaha perusahaan, serta diharapkan dapat meningkatkan kinerja keuangan dan operasional secara signifikan.
Corporate Secretary Vale Indonesia Wiwik Wahyuni menjelaskan, setelah melalui proses lelang sesuai dengan tata kelola perusahaan, PT Petrosea Tbk (PTRO) terpilih sebagai pemenang untuk pekerjaan jasa penambangan di area Bahodopi Blok 2 dan 3, Sulawesi Tengah.
Adapun cakupan pekerjaan meliputi jasa pengupasan lapisan tanah, penambangan dan pengangkutan bijih nikel, serta pembangunan infrastruktur yang terkait dengan jasa pertambangan.
Perkuat Operasional
"Baik Perseroan maupun PTRO akan segera memfinalisasi penandatanganan kontrak jasa pertambangan tersebut, yang diharapkan bisa selesai pada bulan Maret 2025," kata Wiwik dalam keterbukaaan informasi Bursa sebelumnya.
Wiwik menjelaskan, kontrak jasa pertambangan ini akan memperkuat operasional bisnis Perseroan dengan memperoleh tambahan produksi bijih nikel dari area Bahodopi Blok 2 dan 3 untuk melengkapi Blok Sorowako yang telah beroperasi selama ini.