Ketua The Fed Jerome Powell Sebut Harga Saham Sudah Tinggi

2 weeks ago 22

Liputan6.com, Jakarta - Ketua The Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell pada Selasa, 23 September 2025 mencatat harga aset, termasuk saham dan instrument risiko lainnya berada pada level yang tinggi.

Mengutip CNBC, Rabu (24/9/2025), dalam pidato di Providence, Rhode Island, Jerome Powell ditanya seberapa besar penekanan yang ia dan rekan-rekannya berikan pada harga pasar dan apakah mereka memiliki toleransi yang lebih tinggi terhadap nilai lebih tinggi.

“Kami memang melihat kondisi keuangan secara keseluruhan dan kami bertanya pada diri sendiri apakah kebijakan kami memengaruhi kondisi keuangan dengan cara yang ingin kami capai,” ujar Powell.

"Tetapi Anda benar, berdasarkan banyak ukuran, misalnya harga saham dinilai cukup tinggi,” ia menambahkan.

Menjelang pertemuan kebijakan minggu lalu, saham dan aset lainnya menguat tajam karena keyakinan yang tumbuh bahwa Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) akan menurunkan suku bunga acuan pinjaman semalam. Saham terus naik, mencetak serangkaian rekor tertinggi untuk rata-rata utama, sejak keputusan pada hari Rabu untuk memangkas suku bunga sebesar seperempat poin persentase.

Saham Berbalik Arah Melemah

"Pasar mendengarkan dan mengikuti kami, lalu mereka membuat estimasi tentang ke mana arah suku bunga menurut mereka. Jadi, mereka akan memperhitungkannya," kata Powell dalam sebagian percakapan yang membahas suku bunga KPR.

Powell meski mencatat nilai ekuitas yang tinggi, ia mengatakan ini "bukan masa risiko stabilitas keuangan yang tinggi."

Saham-saham berbalik melemah setelah komentar Powell, dengan rata-rata utama semuanya diperdagangkan di zona merah.

Mengekor Wall Street, Bursa Saham Asia-Pasifik Dibuka Memerah

Sebelumnya, bursa saham Asia-Pasifik melemah pada Rabu, mengikuti penurunan Wall Street setelah Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell mengatakan, harga ekuitas dinilai cukup tinggi.

Powell juga mengisyaratkan bahwa jalur pemotongan suku bunga tidak jelas dan bahwa bank sentral menghadapi situasi yang menantang.

Indeks saham ASX/S&P 200 Australia turun 0,61%. Indeks acuan Nikkei 225 Jepang turun 0,33%. Sementara Topix turun 0,35%. Indeks saham Kospi Korea Selatan turun 0,11%, sementara Kosdaq berkapitalisasi kecil diperdagangkan 0,39% lebih rendah.

Indeks saham Hang Seng Hong Kong diperkirakan dibuka lebih tinggi, dengan kontrak berjangkanya terakhir diperdagangkan pada 26.188 terhadap penutupan indeks sebelumnya pada 26.159,12. Australia akan merilis data inflasi untuk Agustus nanti.

Wall Street

Di Amerika Serikat, tiga indeks utama ditutup melemah.  S&P 500  berhenti sejenak dari penguatannya baru-baru ini karena keraguan tentang keberlanjutan tren bullish kecerdasan buatan membuat investor khawatir.

Indeks saham umum ditutup melemah 0,55% ke level 6.656,92 setelah mencapai rekor tertinggi intraday baru di awal sesi dan mencatat rekor penutupan pada Senin.  

Nasdaq Composite  turun hampir 1% dan ditutup di level 22.573,47, dipimpin oleh perusahaan-perusahaan AI seperti  Nvidia, Oracle, dan Amazon. Dow Jones Industrial Average  ditutup melemah 88,76 poin, atau 0,19%, ke level 46.292,78.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |