Jurnalis Liputan6.com Sabet Juara Dua di Ajang Tinta Inspirasi 2025 Nojorono Tobacco

8 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta Jurnalis Liputan6.com area Daerah Istimewa Yogyakarta Kukuh Setiyono meraih juara dua dalam ajang ‘Tinta Inspirasi 2025’, yang diselenggarakan PT Nojorono Tobacco International dan Tribun Jateng.

Berita 'Dari Perbukitan Siluk Imogiri, Tembakau Kedu Sili Perkuat Identitas Ekonomi Bantul', karya Kukuh Setyono dinilai menggambarkan dampak luas komoditas tembakau di daerah yang dikenal bukan sebagai sentra tembakau.

Penyerahan apresiasi ini berlangsung di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (30/10/2025). Menobatkan wartawan Suaramerdeka.com Dian Chandra Teguh Budianto sebagai juara 1 dan Budi Susanto dari Tribunjateng.com sebagai juara tiga.

Sedangkan untuk pemenang favorit juara satu diraih Yaitu Rezanda Akbar Dewanda Surya dari Tribunjateng.com, Taufiq Edi Susilo dari MK-Info.co.id, dan Aries Budi Susanto dari Radioidola.com.

Dosen Departemen Politik dan Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Diponegoro (Undip), Bangkit Aditya Wiryawan yang merupakan juri, menilai berita yang ditayangkan Liputan6.com ini menginformasikan adanya pembudidayaan tembakau di Bantul yang sangat jarang orang ketahui.

“Berbeda dengan daerah yang sudah lama dikenal sebagai sentra tembakau seperti Wonosobo dan Temanggung. Ternyata di Bantul komoditas ini telah dikembangkan ratusan tahun dan menjadi komoditas utama di daerah yang dikenal tandus,” katanya.

Tak hanya menjadi identitas ekonomi Bantul, tembakau Kedu Sili yang dikembangkan oleh kalangan petani di Perbukitan Seribu, Desa Selopamioro, Kecamatan Imogiri ini menjadi roda pemutar ekonomi bagi ribuan petani di sana.

“Keunikan Tembakau Siluk yang menjadi ciri khas Bantul dan tidak ada di kabupaten/kota lain menjadi daya tarik tersendiri diangkat menjadi sebuah cerita menarik. Saya merasa tulisan ini bisa menjadi bagian yang mengabarkan historis industri hasil tembakau dari hulu ke hilir,” kata Bangkit.

Dalam sambutannya, CSR Departement Head PT Nojorono Tobacco International, Dimas Handoko menyatakan lomba bertema ‘Peran Historis Industri Hasil Tembakau (IHT) dalam Mewarnai Peta Ekonomi Nasional’, secara khusus dihadirkan untuk menantang para jurnalis untuk bercerita tentang industry tembakau.

“Kami memberi berterima kasih dan memberi apresiasi yang sebesar-besarnya kepada lebih dari 50 peserta yang telah mengirimkan tulisannya. Berkat tulisan-tulisan tersebut kami dan publik mendapatkan berbagai sudut pandang positif tentang bagaimana IHT ini memberi dampak yang besar ke masyarakat,” jelasnya.

Bekerja sama dengan Tribun Jateng, ‘Tinta Inspirasi 2025’menjadi salah satu rangkaian peringatan HUT Nojorono yang ke-93 pada 14 Oktober kemarin. Sebagai ajang lomba penulisan jurnalistik yang pertama kali digelar, Dimas melihat antusiasme para jurnalis sangatlah besar.

“Di tahun ini memang kita hanya berlaku untuk pulau Jawa saja. Namun kedepannya kita ingin menjadikan perlombaan ini skala nasional. Sehingga publik bisa mengetahui bagaimana IHT berkembang dan berdampak di nusantara,” jelasnya.

Dian Chandra Teguh Budianto sebagai juara 1 menyebut hasil pencapaian ini dipersembahkan kepada almarhumah istrinya yang Januari lalu berpulang.

“Selama hidupnya selalu mendukung terus saya dalam menekuni profesi jurnalis. 22 tahun sudah selalu meminta saya ikuti lomba. Dan baru kali ini saya bisa ikut lomba," tuturnya.

Peraih juara 2, Kukuh Setyono dari Liputan6.com juga tak menyangka coretan-coretan tulisannya yang mengangkat tembakau khas Bantul bernama Tembakau Siluk mampu membawanya menyabet juara 2.

Dengan harapan, kisah di balik sejarah dan perjuangan petani Tembakau Siluk di Bantul suatu saat bisa menginspirasi daerah-daerah lain untuk tetap survive menghidupkan dan memajukan industri hasil tembakau (IHT).

"Saya berharap melalui tulisan-tulisan ini bisa jadi motivasi daerah lain bagaimana IHT dapat menghidupkan ekonomi di daerah pegunungan seperti Bantul. Sekaligus menegaskan bahwa Jurnalisme tidak akan pernah mati ketika kita mengikuti lomba," tuturnya.

Peraih juara 3, Budi Susanto mengaku sudah beberapa kali terlibat dalam peliputan dan penulisan industri hasil tembakau (IHT). Baginya peran IHT dari hulu ke hilir sangat berdampak terhadap perekonomian masyarakat.

Tulisannya menggali dan mengangkat bagaimana dampak IHT terhadap perekonomian sebuah keluarga. Khususnya berangkat dari petani tembakau di Kabupaten Kendal.

"Ternyata, di daerah yang tidak menjadi sentra penghasil tembakau seperti Kabupaten Kendal, hasil tembakau jadi hal (ekonomi) utama bagi keluarga. Semoga tulisan kami jadi inspirasi, ternyata petani tembakau tidak hanya di daerah-daerah sentra besar, di Kendal ada, Bantul ada, dan tempat-tempat lain juga ada," tutupnya.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |