IHSG Hari Ini 10 November 2025 Gagal Bertahan di 8.400, Sektor Saham Teknologi Pimpin Kenaikan

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona merah pada perdagangan Senin, (10/11/2025). Koreksi IHSG hari ini terjadi di tengah mayoritas sektor saham dan bursa saham Asia Pasifik menghijau.

Mengutip data RTI,  IHSG hari ini ditutup melemah tipis 0,04% ke posisi 8.391,24. Indeks LQ45 merosot 1,01% ke posisi 844,87. Sebagian besar indeks saham acuan memerah. Pada awal pekan ini,  IHSG sempat berada di level tertinggi 8.478,14 dan level terendah 8.391,24.

Sebanyak 371 saham menguat sehingga menahan koreksi IHSG. 282 saham melemah dan 157 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 2.697.243 kali dengan volume perdagangan 44,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 20,9 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran Rp 16.650.

Dari 11 sektor saham, sektor saham kesehatan turun 0,74%. Sementara itu, sektor saham teknologi naik 3,87%, dan catat kenaikan terbesar. Sektor saham industri menanjak 3% dan sektor saham properti bertambah 2,55%.

Selain itu, sektor saham energi menguat 0,37%, sektor saham basic naik 1,19%, sektor saham consumer nonsiklikal menguat 0,01%. Lalu sektor saham consumer siklikal melompat 0,65% sektor saham keuangan mendaki 0,07%, sektor saham infrastruktur bertambah 1,29% dan sektor saham transportasi menanjak 1,19%.

Sentimen IHSG

Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta menuturkan, secara teknikal, IHSG berada dalam fase uptren setelah bullish consolidation.

Sedangkan dari sentimen global, Nafan menuturkan, pelaku pasar mencermati kelanjutan dari government shutdown atau penutupan pemerintah Amerika Serikat (AS). “Serta arah kebijakan suku bunga acuan the Fed pada pertemuan selanjutnya pada akhir 2025,” ujar Nafan seperti dikutip dari Antara.

Government shutdown masih berlangsung dan menjadi yang terlama sepanjang sejarah AS, sementara itu, The Fed masih akan melangsungkan pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada 9-10 Desember 2025 mendatang.

Dari dalam negeri, Nafan mengatakan pergerakan IHSG terpengaruh oleh rilis data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) periode Oktober 2025 dan data penjualan eceran per September 2025.

Bank Indonesia (BI) melaporkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) mengalami kenaikan 6,2 basis poin (bps) menjadi 121,2 pada Oktober 2025, dibandingkan sebesar 115 pada September 2025, atau mengakhiri penurunan data IKK yang terjadi dalam dua bulan sebelumnya secara beruntun.

Pada awal pekan ini, saham FUTR merosot 1,33% ke posisi Rp 740 per saham. Harga saham FUTR dibuka naik lima poin ke posisi Rp 755 per saham. Saham FUTR berada di level tertinggi Rp 780 dan level terendah Rp 700 per saham. Total frekuensi perdagangan 14.784 kali dengan volume perdagangan 968.788 saham. Nilai transaksi harian saham Rp 72 miliar.

Harga saham KBLV meroket 20,42% ke posisi Rp 171 per saham. Harga saham KBLV dibuka naik tiga poin ke posisi Rp 145 per saham. Saham KBLV berada di level tertinggi Rp 172 dan level terendah Rp 141 per saham. Total frekuensi perdagangan 10.638 kali dengan volume perdagangan 1.765.383 saham dan nilai transaksi Rp 28,1 miliar.

Harga saham ADHI merosot 0,75% ke posisi Rp 266 per saham. Saham ADHI dibuka stagnan di posisi Rp 268 per saham. Harga saham ADHI berada di level tertinggi Rp 270 dan level terendah Rp 266 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.158 kali dengan volume perdagangan 138.970 saham. Nilai transaksi harian saham Rp 3,7 miliar.

Harga saham BUMI ditutup naik 6,38% ke posisi Rp 150 per saham. Saham BUMI dibuka naik satu poin ke posisi Rp 142 per saham. Harga saham BUMI berada di level tertinggi Rp 150 dan level terendah Rp 141 per saham. Total frekuensi perdagangan 40.603 kali dengan volume perdagangan 35.750.640 saham. Nilai transaksi Rp 522,2 miliar.

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

• Saham URBN melompat 34,78%
• Saham BLUE melompat 25%
• Saham INET melompat 25%
• Saham UANG melompat 24,88%
• Saham GLVA melompat 24,86%

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

• Saham DSSA merosot 12%
• Saham PGLI merosot 11,02%
• Saham TIRA merosot 10,06%
• Saham NAYZ merosot 9,88%
• Saham MEJA merosot 9,88%

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

• Saham GOTO senilai Rp 952,9 miliar
• Saham BREN senilai Rp 875,2 miliar
• Saham CDIA senilai Rp 765,7 miliar
• Saham PTRO senilai Rp 708,6 miliar
• Saham BBCA senilai Rp 688,6 miliar

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

• Saham INET tercatat 95.434 kali
• Saham PJHB tercatat 78.698 kali
• Saham CDIA tercatat 73.186 kali
• Saham DEWA tercatat 57.715 kali
• Saham GOTO tercatat 56.969 kali

Bursa saham Asia Pasifik menguat pada Senin, (10/11/2025). Kenaikan bursa saham Asia Pasifik terjadi di tengah kekhawatiran valuasi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) memicu penurunan di pasar di seluruh kawasan pekan lalu.

Mengutip CNBC, investor di Asia juga mencermati data inflasi Oktober dari China selama akhir pekan, yang hasilnya di atas harapan.

Inflasi konsumen utama berada di angka 0,2% year-on-year, dibandingkan dengan ekspektasi pertumbuhan nol dari para ekonom yang disurvei oleh Reuters. Inflasi grosir mengalami penurunan yang lebih rendah dari perkiraan, yaitu 2,1% year-on-year, dibandingkan dengan penurunan 2,2% yang diperkirakan.

Indeks Kospi Korea Selatan naik 3,02% dan ditutup pada level 4.073,24, dipimpin oleh saham perbankan dan asuransi. Sementara itu, indeks Kosdaq berkapitalisasi kecil bertambah 1,32% ke level 888,35. Saham-saham unggulan di indeks Kospi seperti Samsung Electronics dan SK Hynix masing-masing membukukan kenaikan sebesar 2,76% dan 4,48%.

Saham-saham unggulan lainnya juga termasuk SK Inc, perusahaan induk dari chaebol, atau konglomerat keluarga SK Group yang naik sekitar 9,29%. GS Holdings, yang bergerak di sektor energi, ritel, dan konstruksi serta salah satu chaebol terbesar di negara itu, naik 11,79%.

Indeks Nikkei 225 Jepang menguat 1,26% dan ditutup pada level 50.911,76. Sementara itu, indeks Topix yang berbasis luas melesat 0,56% menjadi 3.317,42. Imbal hasil obligasi pemerintah Jepang 10 tahun naik tipis hingga mencapai 1,7%, tertinggi sejak Oktober.

Pada Senin, risalah rapat Bank of Japan pada Oktober mengungkapkan, BOJ tampaknya lebih condong ke arah kenaikan suku bunga jangka pendek. "Kemungkinan besar persyaratan untuk mengambil langkah lebih lanjut menuju normalisasi suku bunga acuan hampir terpenuhi,” demikian seperti dikutip.

Namun, BOJ juga menyatakan ada faktor-faktor lain yang perlu dipertimbangkan, seperti perlunya mengkaji sejauh mana "tingkat inflasi yang mendasari telah mengakar."

Indeks Hang Seng Hong Kong juga mengikuti reli pemulihan. Indeks Hang Seng di Hong Kong bertambah 1,54%, sementara CSI 300 di Tiongkok daratan menguat 0,17%.

Indeks S&P/ASX 200 Australia menguat 0,75%, ditutup pada level 8.835,9.

Indeks Nifty 50 India menguat 0,54%, sementara indeks Sensex menguat 0,52%. Pada Senin, Lenskart yang didukung Softbank melakukan debut yang kurang menggembirakan, dengan sahamnya hanya naik 1,36% dari harga IPO-nya sebesar 402 rupee.