IHSG Ditopang Sentimen Positif, Berpeluang Tembus Level 8.400

19 hours ago 7

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menguat pada awal pekan ini, ditutup naik 0,30% ke level 8.123,24. Meski pergerakan relatif hati-hati, analis sekaligus Founder Republik Investor, Hendra Wardana, menilai peluang IHSG untuk mencetak all time high (ATH) baru menjelang akhir tahun 2025 masih terbuka lebar.

“Secara teknikal, IHSG tengah menguji area resistance penting di kisaran 8.200 dengan dukungan kuat di MA5 sekitar 8.050,” ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (30/9/2025).

Hendra menilai jika level tersebut dapat ditembus, indeks saham berpotensi memperpanjang reli dengan target jangka menengah ke 8.300–8.400, terutama bila sentimen global dan domestik tetap kondusif.

Dari sisi sentimen, menurutnya, ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed maupun langkah akomodatif Bank Indonesia dapat menjadi katalis positif bagi aliran dana asing. 

Selain itu, harga emas yang mencetak rekor tertinggi, rebound harga tembaga dan nikel, serta ramainya rencana IPO hingga akhir tahun turut mendukung pergerakan IHSG. Namun, risiko pelemahan rupiah, ketidakpastian ekonomi global, dan potensi shutdown pemerintah AS masih perlu diwaspadai.

Hendra menambahkan, sektor komoditas logam mineral, energi, dan infrastruktur berpeluang menjadi penopang utama IHSG, disusul media dan teknologi yang mulai mendapat perhatian investor. Beberapa saham pilihan juga direkomendasikan dengan strategi trading buy, di antaranya ADMR, BUMI, BKSL, DEWA, dan SCMA.

“Dengan kombinasi sentimen makro, katalis sektoral, serta strategi stock picking yang tepat, peluang IHSG untuk menutup tahun 2025 dengan rekor baru masih terbuka lebar,” pungkas Hendra.

IHSG Hari Ini 29 September 2025 Sentuh 8.123, Transaksi Harian Rp 24 Triliun

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau sepanjang perdagangan saham Senin, (29/9/2025). Namun, kenaikan IHSG menjadi terbatas pada sesi kedua.

Mengutip data RTI, IHSG ditutup naik 0,30% ke posisi 8.123,24. Indeks LQ45 melemah 0,02% ke posisi 802,44. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi.

Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 8.157,33 dan terendah 8.100. Sebanyak 392 saham menguat sehingga angkat IHSG. Namun, 289 saham melemah dan 117 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 2.663.041 kali dengan volume perdagangan 50,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 24,1 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.669.

Dari 11 sektor saham, empat sektor saham memerah. Sektor saham teknologi terpangaks 2,74%, dan pimpin koreksi. Sektor saham eneri terpangkas 0,23%, sektor saham industri susut 0,39% dan sektor saham consumer nonsiklikal melemah 0,16%.

Sementara itu, sektor saham basic melompat 4,53%, dan catat kenaikan terbesar. Sektor saham consumer siklikal mendaki 1%, sektor saham kesehatan melesat 0,42%, sektor saham keuangan melejit 0,77%. Kemudian sektor saham infrastruktur menguat 1,11% dan sektor saham transportasi bertambah 0,07%. 

Gerak Saham

Pada awal pekan ini, saham BBYB melonjak 2,42% ke posisi Rp 338 per saham. Harga saham BBYB dibuka naik delapan poin ke posisi Rp 338 per saham. Saham BBYB berada di level tertinggi Rp 344 dan terendah Rp 326 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 6.470.

Harga saham FORE turun 0,97% ke posisi Rp 510 per saham. Harga saham FORE dibuka stagnan ke Rp 515. Saham FORE berada di level tertinggi Rp 520 dan terendah Rp 505 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.049 kali dengan volume perdagangan 29.951 saham. Nilai transaksi Rp 1,5 miliar.

Harga saham INKP ditutup naik 0,33% ke posisi Rp 7.500 per saham. Saham INKP dibuka melemah 25 poin ke posisi Rp 7.450 per saham. Harga saham INKP berada di level tertinggi Rp 7.625 dan terendah Rp 7.275 per saham. Total frekuensi perdagangan 4.673 kali dengan volume perdagangan 93.826 saham. Nilai transaksi Rp 69,8 miliar.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |