Holiday Spree: Sebuah Kesenangan tak Terbantahkan di Arena Musik Keras Banda Aceh

5 hours ago 2

Liputan6.com, Aceh - Bak mantra pemanggil, suara khas distorsi yang tebal dan berat menyeruak keluar tak tertahankan dari dalam gedung. Sesaat kemudian, lirik-lirik murka berjejalan di udara, memuai di langit-langit loji, seturut pengapnya kebisingan dari gemuruh suara gitar: yang liar lagi binal.

Seperti tajuknya, 'Holiday Spree', kali ini sebuah kesenangan yang meluap-luap dan tak terelakkan sedang berlangsung. Minggu malam, 11 Mei 2022, GOR Harapan Bangsa menggelegak, orang-orang riung di lantai dansa —mosh pit.

Lagi-lagi Banda Aceh mengukuhkan legitimasinya sebagai sebuah wilayah dengan segmentasi musik bawah tanah yang tak terbantahkan. Ekosistem musik keras nyatanya berkembang pesat di Serambi Makkah: viva metalheads!

Sebelum Holiday Spree yang turut serta diisi oleh unit hardcore Bandung, Bleach, Banda Aceh juga sempat disinggahi oleh band kota kembang lainnya. Yaitu, Strangers.

Sigmotions, Dissbrain, Kronk, Cronic, dan Thread Needle, adalah sejumlah nama yang mengisi kluster pertama pada Senin sore. Pada malam harinya, GOR Harapan Bangsa kembali diguncang oleh beberapa agresor dengan Bleach, sebagai puncak sekaligus epilog.

Kedatangan pertama Bleach ke Banda Aceh sendiri merupakan bagian dari tur mereka bertajuk Cursed Life Fades. Adapun band yang menggeber GOR Harapan Bangsa sebelumnya yakni, Sanctuary, Cloath, Infect, Tremorrage, dan Leuser —beberapa nama dari grup tersebut merupakan fraksi hardcore dari Medan. 

Legasi yang Dijaga Puluhan Tahun

Holiday Spree hanya satu dari sekian banyak gigs yang menandai berdenyutnya skena musik underground di Serambi Makkah. Kendati banyak tantangan, nyatanya hampir setiap bulan panggung musik keras dihelat di Banda Aceh, demi menjaga agar nyala api 'distorsi' yang agung tak padam.

Tahun lalu, provinsi yang berada di ujung utara pulau Sumatera itu bahkan berhasil mengirimkan, Killa The Pia, salah satu unit metalcore-nya, ke festival metal paling bergengsi di dunia yang berpusat di Wacken, Schleswig-Holstein, Jerman. Apalagi kalau bukan Wacken Open Air.

Jeremy Wallach dalam Modern Noise, Fluid Genres: Popular Music in Indonesia, 1997—2001 (2008) bahkan menyejajarkan nama Banda Aceh dengan Jakarta, Yogjakarta, Surabaya, Malang, Bandung, Medan, dan Denpasar, sebagai kota yang telah menjadi kantong skena musik bawah tanah di akhir dekade 1990-an. Demikian jika mengutip artikel yang sebelumnya pernah tayang di Liputan6.com.

Adapun tapak eksistensi band bawah tanah Aceh di kancah nasional salah satunya dapat ditelusuri melalui album Metalik Klinik II yang rilis pada tahun 2000. Serial kedua kompilasi unit bawah tanah Indonesia yang diproduseri oleh RotorCorp bekerja sama dengan salah satu label mayor itu, menaruh Plincore pada lis paling atas.

Plincore adalah salah satu band metal kelahiran Kota Langsa, Aceh, yang saat itu muncul dengan lagu berjudul Sangkakala. Namun, jauh sebelum itu, komunitas musik bawah tanah di provinsi ini telah bergerilya dari balik kegelapan.

Berdasarkan uraian di salah satu situs musik berjudul Selamat Berpesta Metalhead Aceh!!!, pada medio 1990-an di Banda Aceh telah terbentuk sebuah skena bernama Regenth, kepanjangan dari Remaja Generasi Thrash. Dari Regenth, menyempal pula SPS atau Sickening People Society. 

Selain dua komunitas tadi, muncul pula skena lain seperti Blackened Arcane pada kutub black metal, dan Brutalliez, sebagai pagar betis yang menjaga muruah death metal. Kelompok yang terdiaspora ke dalam beberapa fraksi itu sempat fusi di bawah bendera Ulee Beuso Community.

Arena mosh pit pun digelar teratur, agar metalheads dapat berdansa ria—moshing, headbang, bahkan wall of death. Mengutip Liputan6.com, Desember 2013 lalu, puluhan band metal di Serambi Makkah unjuk gigi dalam pagelaran terbuka dan terbesar perdana bernama Atjeh Metal Fest.

Belakangan, Dari Kita Untuk Kita (DKUK) dan Riot Space hadir sebagai ruang kolektif yang terus menjaga agar legasi musik bawah tanah, terutama di Banda Aceh, tetap terawat. Sekali lagi, viva metalheads!

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |