Guru Ngaji Pelaku Kekerasan Seksual Sejak 2009 Ditangkap, Komika Eky Priyagung Pernah Jadi Korban

4 days ago 16

Sebagai informasi, komika asal Bandung, Eky Priyagung beberapa waktu lalu membuat heboh jagat maya usai mengunggah bahwa dirinya pernah menjadi korban pelecehan seksual pada 2009 silam. Aksi itu dilakukan oleh guru mengaji Eky saat ia tinggal di Jalan Bonto Lanra, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. 

Dikutip dari video unggahannya, Eky mengaku bahwa dugaan pelecehan yang dialaminya di masa lalu itu sebagai bentuk hadiah dan apresiasi untuk dirinya yang baru saja merayakan ulang tahun.

"Dengan mengunggah video ini, kalian sudah membantu saya mengungkap suatu kasus. Kebetulan hari ini saya ulang tahun, dan saya ingin memberi hadiah untuk diri saya sendiri, yaitu keberanian," ucap Eky dalam videonya.

Eky menceritakan bahwa insiden memilukan itu dialaminya saat ia masih berusia 13 tahun, ketika ia tinggal di Kota Makassar. Menurut dia, aksi bejat sang guru mengaji diduga dilakukan kepada banyak anak didiknya.

"Saya ingin mengungkap kasus kekerasan seksual yang menimpa saya dan beberapa anak lain di lingkungan masjid. Saya hampir menjadi korban, untungnya bisa kabur," sebutnya.

"Korbannya laki-laki dan perempuan, terjadi sejak 2009, bahkan ada yang baru-baru ini mengaku menjadi korban. Artinya, pelaku bebas mengajar di masjid yang sama selama 16 tahun. Kita tidak tahu berapa banyak korbannya," sambung Eky.

Eky mengaku mendapatkan kekerasan seksual oleh pelaku tujuh kali. Namun, baru pada kejadian keenam ia menyadari bahwa yang dialaminya adalah kekerasan seksual.

"Dari korban tahun 2009 seperti saya, sampai yang baru-baru ini terjadi. Saya sendiri dilecehkan di masjid itu saat berusia 13-14 tahun. Bodohnya, saya butuh enam kali kejadian untuk menyadari itu salah. Istilah sekarang, saya menjadi korban grooming," kenangnya.

Dia bercerita bahwa modus operandi pelaku adalah memanggil korban ke rumah pelaku untuk tes baca Al-Qur'an dengan alasan naik tingkat. Saat itu, hanya mereka berdua karena istri pelaku pergi ke mal.

"Begitu sampai di rumah, pintu dikunci. Bukannya membuka Al-Qur'an, dia malah membuka celana saya, meraba-raba, dan menyuruh saya memegang alat kelaminnya. Setelah itu, saya disumpah di atas Al-Qur'an untuk tidak memberitahu siapa pun," bebernya.

Ia juga membuat reels di Instagram yang menyelipkan kisah traumanya secara implisit. Bahkan, menyebut nama 'Sudirman Ustaz Cabul' sebagai terduga pelaku. Namun, pihak masjid langsung menghubunginya dan meminta video tersebut dihapus.

"Aneh sekali, kan? Jangan-jangan korbannya tidak hanya saya. Di antara komentar positif, ada satu yang mengaku sebagai korban, tapi kemudian hilang," ujarnya.

Eky mengatakan, korban kekerasan seksual biasanya malu untuk berbicara. Jika pun berani, mereka meminta identitasnya disamarkan. Menurutnya, korban mencapai lebih dari sembilan orang.

"Bayangkan, kita sebagai korban, kita yang tidak bersalah tapi merasa malu. Saya juga dulu malu, makanya sekarang saya ingin berbicara dengan tegas. Kami tidak butuh dikasihani, kami butuh dukungan dan pelaku dihukum," tegasnya.

Eky mengaku bahwa beberapa korban sempat mengomentari unggahannya, tetapi komentar itu kemudian hilang. Beberapa kemudian mengirim pesan langsung (DM) untuk bercerita kepada Eky.

"Orang yang komentarnya hilang itu akhirnya mengirim DM dan bercerita. Saya unggah lagi di Insta Story, kali ini lebih blak-blakan. Korbannya banyak, laki-laki dan perempuan, semuanya anak-anak," ungkapnya.

Awalnya, Eky percaya dan tidak curiga dengan pelaku, bahkan menganggapnya sebagai sosok seorang ayah. Namun, ternyata pelaku adalah predator anak.

"Saya hampir percaya dia adalah pengganti ayah saya karena saya tidak punya figur ayah. Ternyata, saya dimanipulasi. Tindakannya semakin nekat sampai kejadian ketujuh. Butuh 16 tahun bagi saya untuk akhirnya bisa bicara. Jadi, untuk yang ingin speak up, jangan takut. Kita sama-sama korban," tandasnya.

Simak juga video pilihan berikut ini:

Polisi akhirnya memanggil dan memeriksa seorang dokter yang diduga melakukan pelecehan seksual terhadap pasien di Kota Malang, Jawa Timur. Pemeriksaan dilakukan menyusul laporan dua pasien wanita yang mengaku mengalami pelecehan seksual.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |