GOTO Bakal RUPSLB di Tengah Isu Merger dengan Grab, Ini Penjelasan Manajemen

Liputan6.com, Jakarta PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menjadwalkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 17 Desember 2025. Hal ini disampaikan Perseroan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), melalui keterbukaan informasi. 

Direktur Legal dan Group Corporate Secretary GoTo, R. A. Koesoemohadiani, menegaskan bahwa RUPSLB merupakan bagian dari tata kelola perusahaan yang baik dan tidak berkaitan dengan rencana aksi korporasi apa pun. Ia menyampaikan bahwa perusahaan berada pada posisi terkuat dalam beberapa tahun terakhir, didukung kemajuan menuju profitabilitas yang berkelanjutan.

Koesoemohadiani menuturkan, agenda RUPSLB ini tidak berkaitan dengan rencana aksi korporasi apa pun dan informasi lebih lanjut akan disampaikan sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku pada saat Perseroan melakukan pemanggilan RUPSLB pada tanggal 25 November 2025. 

Ia menambahkan spekulasi terkait potensi transaksi antara GoTo belum ada keputusan maupun kesepakatan. GoTo memastikan setiap langkah yang diambil akan mematuhi ketentuan perusahaan publik serta mengutamakan penciptaan nilai jangka panjang bagi pemegang saham dan menjaga kepentingan pemangku kepentingan, termasuk mitra pengemudi, UMKM, dan konsumen. Perusahaan juga menegaskan dukungan terhadap upaya pemerintah memperkuat ekosistem digital nasional.

“Menanggapi spekulasi media terkait potensi transaksi antara PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan Grab, GoTo menyampaikan bahwa hingga saat ini belum ada suatu keputusan ataupun kesepakatan terkait hal tersebut,” ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (11/11/2025).

Koesoemohadiani menjelaskan, sebagai perusahaan teknologi yang didirikan dan tumbuh di Indonesia, GoTo menyambut baik upaya berkelanjutan Pemerintah Indonesia dalam memperkuat ekosistem digital nasional.

Sebelumnya, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berhasil memangkas rugi bersih menjadi Rp 775,55 miliar di kuartal III 2025. Nilai itu susut jauh dari rugi bersih pada periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 4,31 triliun.

Mengacu pada laporan keuangan yang dirilis pada Rabu (29/10/2025), GoTo secara tahunan (YoY) mampu menekan biaya dan beban sekitar 1,43 persen, dari Rp 13,71 triliun menjadi Rp 13,52 triliun.

Hasilnya, rugi usaha di sepanjang kuartal III 2025 terpangkas jauh 89,16 persen, dari Rp 2,05 triliun pada periode sama tahun sebelumnya menjadi Rp 222,37 miliar.

Di sisi lain, GOTO sukses membukukan Rp 13,29 triliun pendapatan bersih di kuartal III 2025. Melonjak 14 persen dari kuartal III 2024 sebesar Rp 11,66 triliun.

Salah satunya diatribusikan dari pendapatan jasa pengiriman, yang naik 7,28 persen secara tahunan dari Rp 3,96 triliun menjadi Rp 4,25 triliun.

Meskipun, kontribusi segmen ini terhadap total pendapatan bersih GOTO mengecil dari 33,96 persen menjadi 31,96 persen.

Di sisi lain, pendapatan dari imbal jasa terkoreksi 4,26 persen, dari Rp 4,33 triliun menjadi Rp 4,15 triliun. Kendati begitu, prosentasenya terhadap pendapatan perseroan naik dari 37,13 persen menjadi 31,18 persen.

Lonjakan pesat terjadi pada segmen imbalan jasa e-commerce, yang meroket 43,16 persen dari Rp 436,54 miliar menjadi Rp 627,82 miliar.

Selanjutnya, pendapatan dari sisi iklan merosot 12,95 persen dari Rp 436,54 miliar menjadi Rp 379,99 miliar. Lalu, pendapatan dari segmen lain-lain susut 4,09 persen dari Rp 1,26 triliun menjadi Rp 1,21 triliun.