Liputan6.com, Jakarta Viral sebuah video merekam ketegangan antara pria berbadan tegap yang mengendarai mobil warna hitam dengan pengemudi ojol (ojek online) bernama Teguh, di tepi jalan. Peristiwa itu terjadi di Jalan Panglima Aim tepatnya di depan SDN 04 Kota Pontianak, pada Sabtu (20/9/2025) kemarin pukul 14.00 Wib.
Belakangan diketahui pengemudi mobil berpelat D 1294 UAJ itu seorang prajurit TNI. Tak sekadar cekcok, prajurit TNI mengenakan seragam sipil itu langsung melayangkan pukulan ke wajah driver ojol hingga wajahnya lebam dan hidungnya patah.
Disebut-sebut, kejadian itu bermula saat Teguh hendak mengantar orderan. Posisi motornya ada di belakang mobil pelaku. Saat itu, kabarnya pelaku hendak berbalik arah mundur. Teguh kemudian membunyikan klakson sebagai pertanda ada dirinya di belakang mobil tersebut. Tiba-tiba si pengemudi berbadan tegap dan mengenakan baju serta celana hitam turun dari mobilnya. Setelah sempat berdebat, Teguh dipukul. Peristiwa itu viral di media sosial.
TNI Inisial F Langsung Diamankan
Kejadian itu disikapi tegas. Wakil Kepala Penerangan Kodam XII/Tanjungpura, Letnan Kolonel Infanteri Agung Widi Palupi, membenarkan pelaku pemukulan adalah prajurit TNI berinisial F. Prajurit TNI itu juga sudah diamankan Polisi Militer (Pomdam).
“Begitu laporan masuk, tim langsung bergerak. Proses hukum militer akan berjalan hingga persidangan,” ucap Agung.
Agung menyebut di ruang mediasi F mengakui perbuatannya dan meminta maaf. Menurut F, saat itu dia sedang membawa anaknya yang sakit di dalam mobil, klakson yang dibunyikan korban membuat dirinya jengkel dan emosi.
"Dia khilaf, emosi, dan langsung menganiaya korban," katanya
Wakil Kapendam menambahkan, institusi tidak memberikan ruang kompromi pada prajurit yang melakukan pelanggaran.
"Setiap pelanggaran diproses sesuai aturan yang berlaku tanpa pandang bulu," katanya.
Minta Maaf Mengaku Khilaf
Dalam kesempatan yang sama, F mengaku menyesali tindakannya memukul Teguh.
"Sebelumnya kami memohon maaf yang sedalam-dalamnya kepada pihak keluarga atas kekhilafan saya, saya menyesal atas perbuatan saya," kata F yang berdiri di sebelah driver ojol Teguh.
Dia berjanji menanggung biaya pengobatan korban.
“Saya siap bertanggung jawab penuh,” katanya.
Di luar ruang mediasi, ratusan pengemudi ojol mendatangi Mapolresta Pontianak Kalimantan Barat. Mereka berdiri tegak menuntut keadilan agar kasus ini benar-benar ditangani serius. Sementara Teguh masih dirawat di rumah saki
“Sesuaikan dengan komitmen pimpinan, mari kita kawal proses ini dan hormati hasilnya,” kata Agung.