Cerita di Balik Viral Dapur MBG Sukabumi Sajikan Menu Menarik Disukai Para Pelajar

3 days ago 13

Liputan6.com, Jakarta Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Cikaret, Desa Kebonpedes, Sukabumi menjadi sorotan. Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dikelola Yayasan Sedia Sukses ini menyajikan makanan istimewa dan menarik, lengkap dengan analisis kandungan gizi.

Di balik tampilan menu yang viral tersebut, terdapat proses panjang dan kerja sama lintas generasi.

Pemilik Yayasan Sedia Sukses, Sandra Kirana Wedaswara (32), mengaku sejak awal menargetkan dapur ini untuk menjadi perbincangan.

"Dari awal memang kami sudah menduga (akan viral) karena kami percaya dengan dapur kami sendiri. Kami memiliki tim, salah satunya adalah kreator konten untuk membuat konten yang menampilkan menu terbaik,” ungkap Sandra kepada wartawan, Jumat (10/10/2025).

Beberapa menu menjadi sorotan adalah penyajian nasi yang dicetak bentuk hewan. Serta cara mengolah protein yang disajikan mewah dan menarik seperti steak ayam, katsu ayam, dan burger. Ada juga telur utuh berbentuk bunga lengkap dengan sayur dan buah-buahan seperti anggur muscat.

Dapur MBG yang mulai beroperasi sejak 21 Agustus ini, kini telah melayani 3.774 penerima manfaat setiap hari. Volume porsi yang besar ini menuntut standar profesionalisme tinggi, baik dari sisi gizi maupun rasa.

Rahasia di balik kualitas menu Dapur MBG terletak pada kolaborasi unik antara chef profesional dan ahli gizi.

Sandra menjelaskan, inisiatif ini penting untuk menepis stigma negatif tentang makanan program sekolah.

"Kami diawali dengan bagaimana mengubah pola pikir anak-anak yang terlanjur menganggap makanan MBG tidak enak," jelasnya.

Tidak hanya mengandalkan ahli gizi, kolaborasi antara chef profesional dan masukan dari lintas generasi juga dinilai penting.

Proses pembuatannya melibatkan dua pihak utama yaitu chef atau koki bertugas membuat menu, lalu ahli gizi menghitung dan mengkaji kandungan nutrisi.

“Kadang-kadang, kami sajikan menu yang disukai anak-anak seperti burger di awal, setelah itu baru kami tingkatkan kandungan gizinya,” ungkapnya.

"Kolaborasi ini yang paling penting, jadi makanan tidak hanya sehat, tetapi juga enak," tambahnya.

Kebersihan Ketat dan Surat Cinta dari Siswa

Untuk melayani hingga 4.000 porsi makanan harian, standar kebersihan dapur dijaga sangat ketat.

Setiap divisi diwajibkan membersihkan dan membereskan ruangan masing-masing setelah selesai bekerja, dengan kewajiban mengirimkan foto bukti ke grup internal.

"Kami tanamkan pada pola pikir relawan bahwa dapur harus bersih. Kami juga rutin melakukan sidak (inspeksi mendadak). Awalnya ada yang kotor, tetapi setelah seminggu, mereka sudah mengikuti secara mandiri,” jelasnya.

Aspek unik lain dari dapur ini adalah tradisi menerima surat cinta dari para siswa. Surat-surat tersebut tak jarang berisi permintaan menu 'mewah'.

"Di dalam kotak makanan itu selalu ada surat cinta dari siswa, ada yang hanya doa, tetapi lebih banyak yang berisi request. Pernah ada yang meminta anggur muscat,” tuturnya.

“Walaupun dari segi harga kami sempat berpikir keras, demi membuat mereka senang, kami tetap berusaha penuhi,” tambah dia.

Permintaan lain yang berhasil dikabulkan adalah nasi kuning dan nasi liwet. Permintaan menu paling populer adalah burger, yang limbah makanannya tercatat paling sedikit karena sangat disukai anak-anak.

Respons Positif

Yayasan Sedia Sukses juga memberikan apresiasi kepada siswa yang proaktif membuat konten positif tentang menu Dapur MBG, khususnya di tengah maraknya berita negatif.

Sekolah Al-Khoiriyah, misalnya, mendapatkan penghargaan 'Best Content of the Month' dari dapur MBG.

"Konten-konten mereka lucu dan positif semua. Beberapa ada yang bilang, semenjak makan MBG, mereka sudah tidak mengantuk lagi. Mungkin ini pengaruh dari gizinya,” ujar Sandra

Siswa kelas VII Al-Khoiriyah, Rindu Azdzikra, mengungkapkan bahwa menu yang disajikan Dapur MBG sangat enak.

"Enak banget, enak-enak semua. Cuman ada kurangnya, kurang banyak saja porsinya," kata Rindu sambil tertawa.

"Menu favoritnya chicken katsu yang ayam, pokoknya. Aku sampai habis empat porsi nasi kuning karena yang lain pada nggak dimakan, ya sudah aku habiskan daripada mubazir," tuturnya.

Senada dengan Rindu, siswa kelas IX, Zaki, juga menyatakan bahwa makanan Dapur MBG selalu habis. "Rasanya enak banget, iya selalu habis. Paling suka ayam dan mi ayam," kata Zaki.

Saat ini, Dapur MBG telah memiliki 55 relawan dan sedang dalam proses pengajuan sertifikat SLHS (Sertifikat Laik Higiene Sanitasi) dan Sertifikat Halal.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |