Liputan6.com, Jakarta- Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi membeberkan cerita di balik penunjukkan dirinya sebagai Dewan Penasihat Bloomberg New Economy. Jokowi akan bekerja sama dengan 21 tokoh global lainnya dalam platform internasional itu.
Jokowi mengaku mendapat tawaran untuk menjadi Dewan Penasihat Bloomberg sejak awal tahun lalu. Namun, dia baru menyatakan siap bergabung pada akhir Januari 2025.
“Saya pada pertengahan Maret ditelepon langsung oleh Michael Bloomberg diberikan ucapan selamat gitu sudah masuk ke Dewan Penasihat Global Bloomberg New Economy,” cerita Jokowi kepada wartawan di kediaman pribadinya di Solo pada Jumat (26/9/2025).
Di Bloomberg, Jokowi dan tokoh lain akan membahas berbagai tantangan ekonomi global ke depan, sekaligus memunculkan gagasan-gagasan baru tentang arah transformasi ekonomi masa depan.
“Menurut saya inteligence economy sangat penting sekali jadi itu sebuah proses untuk meng-collect, proses untuk menilai. Proses-proses itu akan dipakai untuk membuat keputusan-keputusan ekonomi yang sangat cepat sehingga yang namanya AI, yang namanya 5G, yang namanya IOT sangat penting sekali dalam ekonomi ke depan,” ujar dia.
Forum Bloomberg New Economy akan Digelar di Singapura
Sebagai anggota Dewan Penasihat Bloomberg New Economy, Jokowi mengaku akan hadir dalam acara yang diselenggarakan oleh forum tersebut.
Rencananya, Forum Bloomberg New Economy akan diselenggarakan di Singapura pada 19-21 November mendatang.
“Ya kalau ada apa forum-forum yang berkaitan dengan itu tentu saja insya Allah hadir. Ya kalau ada undangan (akan lebih sering ke luar negeri),” ucapnya.
Jokowi Diangkat Jadi Penasihat Bloomberg New Economy
Jokowi telah resmi ditunjuk sebagai salah satu anggota Dewan Penasihat Global Bloomberg New Economy. Penunjukan bergengsi ini diumumkan pada 9 April 2025 di New York, Amerika Serikat (AS).
Jokowi akan bergabung dengan 21 tokoh global lainnya yang memiliki rekam jejak kepemimpinan luar biasa di berbagai sektor.
Para anggota dewan penasihat ini berasal dari kalangan bisnis, pemerintahan, dan institusi multilateral, membentuk sebuah forum elite yang bertujuan mencari solusi atas tantangan ekonomi global.