Beredar Video Menu MBG di Tanggamus Lampung Berisi Ulat, Orang Tua Siswa Panik

2 weeks ago 23

Liputan6.com, Tanggamus - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Tanggamus Lampung, kembali jadi sorotan publik. Sebuah video yang beredar di media sosial, pada Rabu (24/9/2025), memperlihatkan menu MBG di SD Negeri 1 Karang Agung, Kecamatan Semaka, berupa telur ceplok diduga mengandung ulat.

Menu tersebut dikirim oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Dapur Pekon Sudimoro, Kecamatan Semaka. Dalam video, perekam menunjukkan telur ceplok di dalam wadah ompreng dengan sejumlah belatung yang tampak jelas.

"Tolong dapur MBG cek kesehatannya, masa ini ada ulatnya. Tidak baik untuk anak-anak. Dengan terpaksa makanan ini tidak kami bagikan kepada siswa. Mohon diperhatikan higienis dan kesehatannya di dapur MBG," ujar seseorang dalam video tersebut.

Mengetahui makanan tidak layak konsumsi, pihak sekolah langsung memutuskan tidak membagikan menu tersebut kepada siswa demi keselamatan mereka.

Orang Tua Murid Khawatir

Seorang wali murid atas nama Ani, menilai tersebarnya video viral itu harus menjadi perhatian serius pemerintah daerah.

"Mohon ada evaluasi demi kesehatan anak-anak kita. Bukan bermaksud menyudutkan, tapi agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi," ujarnya.

Ani bersama orang tua lainnya mengaku khawatir. Mereka kecewa karena program yang seharusnya menambah gizi justru berpotensi membahayakan kesehatan anak-anak.

"Untung pihak sekolah tidak membagikan makanan itu. Kalau sudah terlanjur dimakan, siapa yang tahu akibatnya," tambahnya.

Hingga berita ini dibuat, Bupati Tanggamus, Moh Saleh Asnawi, belum merespons konfirmasi Liputan6.com terkait dugaan temuan ulat dalam menu MBG tersebut.

Belasan Siswa Keracunan

Sebelumnya, sebanyak 18 siswa SDN 1 Way Jaha, Kecamatan Pugung, Kabupaten Tanggamus, Lampung, diduga mengalami keracunan setelah mengonsumsi menu Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Rabu (6/8/2025).

Video yang beredar di media sosial memperlihatkan sejumlah siswa mual, muntah, hingga lemas usai menyantap paket MBG. Salah satu orang tua murid mengaku anaknya langsung mengeluh sakit perut dan mual, namun tidak bisa muntah.

"Anak saya sakit di perut, mual, lalu saya bawa ke Puskesmas karena kondisinya belum membaik. Menunya ada tahu goreng, ikan lele goreng, dan buah salak," ujar orang tua siswa SD di dalam video yang beredar.

Dia menjelaskan, kejadian serupa dialami siswa SD lain di wilayah sekitar.

"Tetangga saya yang sekolah di SD Banjar Agung juga muntah-muntah sepulang sekolah," katanya.

Kepala SDN 1 Way Jaha, Heri Purnomo, membenarkan insiden tersebut. Dia bilang, pagi itu pihak sekolah menerima 379 paket makanan MBG sekitar pukul 09.05 WIB. Setelah dibagikan ke kelas, tercium aroma tak sedap dari lauk tahu, lele, nasi, dan buncis.

"Sebagian anak langsung mengeluh mual, ada yang muntah di tempat, bahkan sampai lemas. Kami langsung tarik semua makanan, tapi sebagian sudah terlanjur dimakan," kata Heri kepada wartawan.

Sebanyak 18 siswa yang terdampak langsung dilarikan ke Puskesmas Rantau Tijang untuk mendapatkan perawatan medis. Heri menegaskan jumlah tersebut berbeda dengan kabar di media sosial yang menyebut hingga 30 orang.Dia menyatakan bahwa pihak sekolah masih menunggu hasil laboratorium terkait peristiwa itu.

"Secara fakta, mereka mual dan muntah. Keracunan atau tidak, kita tunggu bukti ilmiahnya," katanya menambahkan.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |