Begini Hasil Produksi Mineral MDKA hingga September 2025

5 days ago 15

Liputan6.com, Jakarta - PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) mencatat penurunan pendapatan per September 2025. Perseroan meraup pendapatan belum diaudit sebesar USD 1,298 miliar per September 2025, susut 22% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya (YoY).

Penurunan ini terutama disebabkan penurunan kontribusi dari segmen nikel sebesar USD 445 juta dan penurunan pendapatan tembaga sebesar USD 38 juta. Hal ini sebagian diimbangi oleh kenaikan kontribusi dari emas sebesar USD 87 juta serta pendapatan lain sebesar USD 27 juta.

Selain itu, perseroan mengumumkan capaian kinerja operasional hingga September 2025. Berikut kinerja operasional perseroan:

Tambang Emas Tujuh Bukit

Produksi Tambang Emas Tujuh Bukit tercatat stabil sebesar 25.338 ounces emas dengan harga jual rata-rata (Average Sales Price/ASP)USD 3.275 per ounces, yang merupakan peningkatan margin kas sebesar 24% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Penjualan emas selama kuartal ini mencapai 29.629 ounces dengan pendapatan sebelum audit sekitar USD 104 juta.

Efisiensi biaya penambangan terus meningkat seiring integrasi penuh armada baru dan penerapan sistem manajemen armada terkini. Tambang Emas Tujuh Bukit diproyeksikan mendekati batas bawah panduan biaya produksi, seiring beroperasinya unit pengeboran baru pada Kuartal IV 2025.

Tambang Tembaga Wetar

Tambang Tembaga Wetar memproduksi 3.228 ton tembaga dengan biaya tunai USD 2,75 per pon, didukung oleh pengoptimalan penumpukan bijih dan operasi pelindian SX-EW. Wetar diproyeksikan tetap memproduksi tembaga hingga akhir 2027, sementara kajian untuk mengevaluasi opsi pemulihan nilai tembaga jangka panjang melalui teknologi flotasi dan pelindian tangki terus berjalan.

Operasi Nikel

Operasi Nikel melalui PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA)

Operasi nikel terus menunjukkan kinerja yang kuat dan perkembangan yang strategis:

  • Produksi bijih Tambang Sulawesi Cahaya Mineral (SCM) meningkat tajam, menghasilkan saprolit 2,0 juta ton basah (naik 89% YoY) dan limonit 5,6 juta ton basah (naik 51% YoY).
  • Margin Nickel Pig Iron (NPI) menguat signifikan menjadi USD 2.215 per ton nikel, ditopang penurunan biaya tunai menjadi USD 9.059 per ton, atau turun 16% YoY.
  • Pabrik Acid Iron Metal (AIM) memproduksi 251.715 ton asam sulfat selama kuartal. Pabrik klorida dan katoda tembaga masih menjalani tahap komisioning dengan produksi lembaran tembaga pertama dijadwalkan pada Kuartal IV 2025.
  • PT ESG New Energy Material (PT ESG) memproduksi 7.181 ton nikel dalam bentuk endapan hidroksida campuran (Mixed Hydroxide Precipitate/MHP) dan menjual 7.553 ton sepanjang kuartal.
  • Pembangunan Pabrik HPAL PT Sulawesi Nickel Cobalt (SLNC) telah mencapai 54%, sesuai dengan jadwal komisioning pada pertengahan 2026.
  • MBMA juga menandatangani perjanjian strategis untuk melanjutkan produksi nikel matte mulai Kuartal IV 2025.

Presiden Direktur PT Merdeka Copper Gold Tbk, Albert Saputro menuturkan, Merdeka terus menunjukkan kemajuan dalam kinerja operasi tambang, proyek strategis, dan pengelolaan biaya. Proyek Tembaga Tujuh Bukit dan Tambang Emas Pani merupakan peluang pertumbuhan berskala besar yang akan membawa kemajuan berarti bagi Perseroan.

"Selain itu, bisnis nikel melalui MBMA terus berkembang dengan margin yang semakin meningkat. Bersama-sama, aset-aset ini menguatkan posisi Merdeka sebagai perusahaan pertambangan multi-logam yang terdepan di Indonesia, sekaligus mendukung peran strategis Indonesia dalam transisi energi dan mineral global,” ujar dia seperti dikutip dari keterangan resmi, Selasa (11/11/2025).

Kinerja Proyek Utama

 Tambang Emas Pani – PT Merdeka Gold Resources (EMAS)

Setelah berhasil melakukan penawaran umum perdana (IPO) EMAS pada September 2025 dan mengumumkan peningkatan signifikan cadangan bijih, Proyek Emas Pani mencapai sejumlah tonggak penting, pengembangan proyek untuk mencapai kemajuan 83%.

Dengan dimulainya penambangan dan first blasting pada Oktober 2025, proyek ini selanjutnya akan disebut sebagai Tambang Emas Pani. Selain itu, penumpukan bijih pertama dijadwalkan pada November 2025 dan produksi emas perdana ditargetkan pada Kuartal I 2026.

Proyek Tembaga Tujuh Bukit

Sebagai salah satu proyek tembaga-emas pra-pengembangan terbesar di dunia, Proyek Tembaga Tujuh Bukit telah memasuki tahap studi kelayakan (Feasibility Study) yang mengintegrasi perencanaan tambang bawah tanah dan tambang terbuka, optimalisasi rancangan alur proses (flowsheet), dan pengkajian opsi hilirisasi konsentrat pirit untuk meningkatkan nilai tambah.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |