Banjir Bandang Sebabkan SD di Cisolok Sukabumi Porak-poranda

1 day ago 10

Liputan6.com, Jakarta Banjir bandang yang melanda Desa Cikahuripan, Kecamatan Cisolok, Sukabumi, Senin (27/10/2025) sore, meluluhlantakkan SDN Cikahuripan. Bangunan rata dengan lumpur. Kerusakan fatal terjadi pada ruang kelas VI dan ruang guru, sementara seluruh arsip sekolah tidak ada yang bisa diselamatkan.

Kepala SDN Cikahuripan Ibu Empat mengungkapkan kepanikan saat mendapat kabar air Sungai Cisolok meluap.

Bencana terjadi sekira pukul 16.20 WIB. Dia baru menerima informasi sekira pukul 18.00 WIB. Meskipun dalam kondisi berbahaya, Empat langsung bergegas menuju sekolah.

"Saat Senin itu saya dapat kabar air meluap. Dapat kabar lagi dari guru terdekat, saya langsung ke sini sekitar pukul 18.00 WIB," kata Empat, Rabu (29/10/2025).

Ia tiba dalam situasi gelap total karena listrik padam. Lumpur sudah setinggi lutut di depan Balai Desa, sehingga ia tidak bisa masuk ke sekolah.

"Lampu mati, bertemu dengan komite sekolah di depan, lumpur masih selutut. Saya tidak sampai ke lokasi karena situasi gelap. Kira-kira jam 19.00 WIB mau lihat sekolah, tapi belum boleh karena masih banyak material berbahaya yang terbawa banjir,” ungkapnya.

Promosi 1

Dampak Fatal dan Hilangnya Arsip Penting

Kondisi terparah baru terlihat keesokan harinya. Empat mengonfirmasi bahwa sekolah yang berada hanya sekitar 10 meter dari sungai mengalami kerusakan luar biasa.

"Ruang kelas yang rusak kelas 6 yang fatal tapi yang lain yang 5 ruang itu sarpras hancur semua. Yang fatal itu kelas 6 ruang guru hancur, dua ruang yang hancur total,” jelasnya.

Perasaan sedih meliputi Empat, terutama saat mengetahui dokumen dan arsip penting tidak dapat diselamatkan. Semua hilang hanyut tersapu banjir bandang.

"Sedih sekali semua ruangan, arsip semua itu yang diutamakan arsip ya, tidak ada sama sekali tidak ada yang terselamatkan. Kalau mebeler ada satu set yang masih ada bisa digunakan tapi kebanyakan hancur,” tuturnya.

Kegiatan Belajar Mengajar Lumpuh

Akibat kerusakan masif, kegiatan belajar mengajar (KBM) siswa SDN Cikahuripan terpaksa dihentikan sementara.

"Kegiatan belajar mengajar sementara kemarin sudah ngobrol kan bukan hanya untuk sekolah yang kena dampak itu, kemarin warga juga kan kena. Jadi sementara untuk kemarin dan hari ini anak belajar di rumah,” jelasnya.

Pihak sekolah kini sedang berupaya mencari solusi KBM sementara dengan berkoordinasi dengan madrasah atau sekolah terdekat.

Empat memprioritaskan pembersihan ruang kelas yang masih bisa diselamatkan.

"Jadi untuk sementara ruangan yang bisa dibersihkan dibersihkan dulu agar siswa bisa KBM di sini walaupun belum ada mebeler (bangku kursi) kita upayakan itu tapi dengan catatan ruangan dulu harus dibersihkan," terang dia.

Di lokasi, petugas BPBD, relawan, TNI dan aparat kepolisian bergotong royong mengevakuasi perabot yang rusak dan membersihkan sisa lumpur.

Puluhan meja dan kursi kayu yang hancur ditumpuk di depan deretan ruang kelas.

Di tengah halaman yang berlumpur tebal, bendera merah putih masih tegak berkibar, berdiri di antara reruntuhan bangku belajar, seolah menjadi simbol semangat untuk bangkit dari bencana yang melanda Desa Cikahuripan.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |