Bangunan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk, Pengasuh: Ini Takdir dari Allah, Semua Harus Bisa Bersabar

1 day ago 7

Liputan6.com, Jakarta - Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, KH Abdus Salam Mujib menyatakan bahwa insiden ambruknya bangunan ponpes merupakan musibah yang harus diterima. Ia pun meminta semua pihak untuk tetap bersabar.

“Saya kira memang ini takdir dari Allah. Jadi semuanya harus bisa bersabar dan mudah-mudahan diberi ganti oleh Allah yang lebih baik, serta dibalas dengan pahala,” ujarnya saat konferensi pers bersama sejumlah jurnalis di Sidoarjo, Senin (29/9/2025).

Ia menduga ambruknya bangunan terjadi karena adanya masalah pada struktur penopang pengecoran. “Sepertinya penopang cor itu tidak pas, sehingga ambruk ke bawah,” katanya.

Dia memastikan bangunan tersebut belum ditempati santri lantaran masih tahap pembangunan. "Bangunan baru tiga lantai, rencana nanti sampai empat lantai dengan atap dak. Lantai bawah memang sudah dipakai untuk sholat, tapi lantai atas masih kosong,” ujarnya.

Meski begitu, saat insiden terjadi disebutkan ada jamaah sholat Asar di lantai dasar bangunan tersebut. Namun KH Abdus Salam mengaku tidak mengetahui jumlah pastinya.

“Saya tidak tahu persis, mungkin ratusan. Waktu itu saya juga tidak sedang di lokasi,” ucapnya.

Bangunan Dikerjakan Secara Bertahap

Dia mengungkapkan, pembangunan gedung dikerjakan secara bertahap. "Bagian atas bangunan rencananya akan digunakan untuk ruang kelas dan kegiatan santri, sementara lantai bawah sudah difungsikan sebagai mushalla," ujarnya.

Hingga kini, proses evakuasi masih dilakukan oleh tim SAR gabungan yang dibantu pihak pondok masih melakukan evaluasi dan menunggu hasil penyelidikan terkait konstruksi bangunan.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast mengungkapkan, jumlah korban akibat ambruknya bangunan musala Pondok Pesantren Al-Khoziny di Buduran, Sidoarjo, mencapai 79 orang. Dari jumlah tersebut, satu orang dilaporkan meninggal dunia.

“Sejauh ini kami melakukan pendataan, dari data yang ada, kami temukan kurang lebih 79 korban. 79 orang itu dirawat di dua rumah sakit berbeda yaitu RS Siti Hajar ada 45 korban, kemudian RSUD Sidoarjo ada 34. Jadi secara keseluruhan 79 korban,” ujarnya, Senin (29/9).

1 Orang Meninggal Dunia

Dari 45 korban yang dirawat di RS Siti Hajar, satu orang dinyatakan meninggal dunia. Saat ini pihak rumah sakit sedang melakukan proses administrasi dan pemulangan jenazah kepada pihak keluarga.

“Untuk yang di RS Hajar, ada satu korban meninggal dunia dan sekarang dalam proses administrasi dan pemulangan,” ucap Kombes Jules.

Polda Jatim bersama tim gabungan Basarnas, BPBD, TNI, dan relawan hingga malam masih melakukan evakuasi terhadap para santri yang diduga terjebak di dalam reruntuhan. Proses pencarian dilakukan ekstra hati-hati karena kondisi bangunan masih rawan runtuh.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |