Liputan6.com, Jakarta - PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) akan membeli kembali atau buyback saham senilai Rp 200 miliar. Buyback saham Perseroan akan dilakukan pada 16 April 2025-23 Mei 2025.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu (16/4/2025), PT Semen Indonesia Tbk menyatakan jumlah saham dalam buyback tidak akan melebihi 20% dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan. Selain itu, jumlah saham yang di-buyback dalam batasan sebagaimana ditentukan dalam pasal 8 POJK Nomor 13/2/2023 mengenai pembelian kembali atas saham Perseroan yang telah dikeluarkan dan tercatat di BEI.
"Perseroan berkeyakinan pelaksanaan transaksi pembelian kembali saham tidak akan memberikan dampak penurunan pendapatan yang bersifat material terhadap kegiatan usaha Perseroan,” demikian seperti dikutip dari keterbukaan BEI.
Manajemen Perseroan menyatakan memiliki modal kerja dan arus kas yang cukup untuk melakukan pembiayaan pembelian kembali bersamaan dengan kegiatan usaha Perseroan. Selain itu tidak terdapat dampak yang bersifat material atas biaya pembiayaan Perseroan sebagai akibat pelaksanaan pembelian kembali saham.
Manajemen Semen Indonesia menyebutkan sumber dana yang akan digunakan untuk pelaksanaan pembelian kembali saham Perseroan seluruhnya memakai dana internal Perseroan.
Adapun harga buyback saham akan bergantung pada jenis transaksi yang akan dilaksanakan oleh Perseroan dalam pelaksanaan buyback saham. Selain itu, buyback saham dilaksanakan melalui transaksi dalam BEI dan harga penawaran harus lebih rendah atau sama dengan harga transaksi yang terjadi sebelumnya.
"Perseroan akan melakukan pembelian kembali saham melalui bursa efek secara bertahap maupun sekaligus, sebagaimana diatur dalam Pasal 10 POJK Nomor 13/2023 dan akan dilakukan melalui satu anggota Bursa Efek Indonesia,” demikian seperti dikutip.
Pada perdagangan Rabu, 16 April 2025 pukul 14.18 WIB, saham SMGR naik 0,80 persen ke posisi Rp 2.520 per saham. Harga saham SMGR dibuka naik 50 poin ke posisi Rp 2.550 per saham. Saham SMGR berada di level tertinggi Rp 2.550 dan level terendah Rp 2.470 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.872 kali dengan volume perdagangan 63.869 saham. Nilai transaksi Rp 16 miliar.
Kinerja 2024
Sebelumnya, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) mengumumkan kinerja tahun buku 2024 yang berakhir pada 31 Desember 2024. Pada periode tersebut, perseroan membukukan pendapatan Rp 36,19 triliun.
Pendapatan itu turun 6,38 persen dibandingkan pendapatan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 38,65 triliun.Seiring turunnya pendapatan, beban pokok pendapatan perseroan pada 2024 turun menjadi Rp 28,26 triliun dari Rp 28,47 triliun pada 2023.
Dengan demikian, perseroan membukukan laba kotor Rp 7,93 triliun pada 2023, turun dari raihan tahun 2023 yang sebesar Rp 10,18 triliun.
Pada tahun buku 2024, perseroan membukukan beban penjualan sebesar Rp 2,14 triliun, beban umum dan administrasi Rp 3,46 triliun, dan penghasilan keuangan sebesar Rp 259,82 miliar. Bersamaan dengan itu, perseroan membukukan beban keuangan sebesar Rp 1,2 triliun, bagian atas hasil bersih entitas asosiasi dan ventura bersama sebesar Rp 11,83 miliar, serta beban operasi lainnya Rp 127,82 miliar.
Laba Turun 66,84 Persen pada 2024
Setelah memperhitungkan beban pajak penghasilan, perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 719,76 miliar. Laba itu turun 66,84 persen dibandingkan laba tahun buku 2023 yang tercatat sebesar Rp 2,17 triliun.
Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (29/3/2025), aset perseroan pada akhir 2024 turun menjadi Rp 76,99 triliun dibanding posisi kahir 2023 yang tercatat sebesar Rp 81,82 triliun. Terdiri dari aset lancar senilai Rp 16,22 triliun. Sisanya sekitar Rp 60,77 triliun tercatat sebagai aset tidak lancar.
Liabilitas hingga Desember 2024 turun menjadi Rp 26,64 triliun dibanding posisi akhir Desember 2023 yang tercatat sebesar Rp 31,77 triliun. Rinciannya, sebesar Rp 12,94 triliun tercatat sebagai liabilitas jangka pendek, dan Rp 13,69 triliun tercatat sebagai liabilitas jangka panjang.
Sementara ekuitas sampai dengan Desember 2024 tercatat sebesar Rp 48,3 triliun. Angka tersebut turun dibandingkan ekuitas pada akhir Desember 2023 yang tercatat sebesar Rp 47,8 triliun.
Belanja Produk Dalam Negeri Semen Indonesia Capai Rp 23 Triliun
Sebelumnya, peningkatan penggunaan produk dalam negeri pada operasional bisnis Perusahaan merupakan langkah konkret PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG). Direktur Operasi SIG, Reni Wulandari mengatakan, mendukung kemajuan industri dalam negeri dan menciptakan nilai berkelanjutan.
Inisiatif ini diperkuat dengan kebijakan Direksi SIG tentang Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) dan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI), yang sejalan dengan arahan Kementerian BUMN.
"Komitmen SIG untuk mengoptimalkan penggunaan produk dalam negeri pada operasional bisnis Perusahaan, dibuktikan dengan belanja produk dalam negeri pada 2023 sebesar Rp23,742 triliun, atau mencapai 92,92% dari total belanja barang dan jasa sebesar Rp25,552 triliun," kata Reni Wulandari, Selasa (24/12/2024).
Peningkatan penggunaan produk dalam negeri pada operasional bisnis Perusahaan merupakan langkah konkret PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG). Direktur Operasi SIG, Reni Wulandari mengatakan, mendukung kemajuan industri dalam negeri dan menciptakan nilai berkelanjutan.
Inisiatif ini diperkuat dengan kebijakan Direksi SIG tentang Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) dan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI), yang sejalan dengan arahan Kementerian BUMN.
"Komitmen SIG untuk mengoptimalkan penggunaan produk dalam negeri pada operasional bisnis Perusahaan, dibuktikan dengan belanja produk dalam negeri pada 2023 sebesar Rp23,742 triliun, atau mencapai 92,92% dari total belanja barang dan jasa sebesar Rp25,552 triliun," kata Reni Wulandari, Selasa (24/12/2024).