Salsa Korban Banjir di Batu Busuk Padang Pasrah Memandangi Bekas Teras Rumahnya: Hanyut Semua...

Liputan6.com, Padang - Batu Busuk Kecamatan Pauh, Kota Padang, Sumatera Barat, menjadi salah satu daerah paling terdampak dalam rentetan bencana banjir bandang dan longsor yang terjadi pada 26-28 November 2025. Tercatat ada 643 orang terdampak banjir di lokasi ini.

Hingga hari kedua setelah cuaca ekstrem mereda, masyarakat Batu Busuk Padang masih bertahan di pengungsian. Namun pada siang hari mereka pulang dan membersihkan rumahnya, bagi mereka yang rumahnya masih bersisa.

Sementara bagi masyarakat yang rumahnya hanyut terbawa arus, mereka hanya bisa pasrah memandangi sisa-sisa tempat dahulu rumahnya berdiri.

Salsa (22), menangis sambil terduduk lesu di depan rumahnya yang hanya tersisa bagian teras.

"Hanyut semua kecuali ijazah-ijazah yang dibawa ketika mengungsi," katanya kepada Liputan6.com, Minggu (30/11/2025).

Salsa menceritakan, bagaimana kalutnya ia dan keluarga serta orang satu kampungnya ketika air sungai mulai menerjang pada 26 November 2025. Hari itu, rumahnya yang berjarak sekitar 100 meter dari bibir sungai belum terdampak.

"Nah pada Jumat 28 November pagi, banjir bandang mulai naik mendekati rumah saya pada pagi hari selepas subuh, saya dan orang tua berlari hanya memakai pakaian yang ada di badan menuju perbukitan," ujarnya berlinang air mata.

Setelah dari perbukitan itu, pada pagi hari menjelang siang, lanjutnya, warga di Batu Busuk mulai dievakuasi ke sebuah sekolah dasar.

Selama hidupnya, Salsa belum pernah melihat debit Sungai Batu Busuk sebegitu besarnya hingga mengikis habis rumahnya.

"Kucing saya juga hanyut," katanya pelan.

Jumlah korban bencana banjir bandang dan longsor di Sumatera Barat terus bertambah hingga Minggu (30/11/2025). Data BPBD Sumbar mencatat, 129 orang meninggal dunia, 86 orang masih hilang, serta sebanyak 110.616 jiwa atau 19.360 KK harus mengungsi.

Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Barat, Arry Yuswandi, mengatakan bahwa bencana ini merupakan salah satu kejadian terbesar dalam beberapa tahun terakhir.

"Jumlah korban dan pengungsi terus bertambah seiring laporan masuk dari kabupaten dan kota," ujarnya, Minggu (30/11/2025).

Dari 129 korban meninggal, Kabupaten Agam menjadi daerah paling terdampak dengan 87 orang meninggal dunia dan 76 lainnya masih hilang akibat banjir bandang dan longsor.

Di Kota Padang, lebih dari 18 ribu warga terpaksa mengungsi, dengan 10 korban meninggal tercatat. Padang Panjang pun tak luput dari bencana, menelan 21 korban jiwa akibat derasnya arus banjir bandang.

Sementara di Padang Pariaman, 7 warga dilaporkan meninggal, lebih dari 12 ribu jiwa terdampak, dan ribuan rumah terendam air.

Dampak bencana di Sumatera Barat kian memprihatinkan. Di Pasaman Barat, tercatat 14.808 KK atau 57.948 jiwa terdampak, dengan kerusakan rumah, sawah, hingga ribuan hektare kolam dan tambak.

Di Pesisir Selatan, 16.831 rumah terendam, sektor perikanan dan pertanian rusak berat, termasuk lebih dari 10.460 hektare kolam/tambak ikan.

Bencana serupa juga melanda Tanah Datar, Solok, Solok Selatan, Pasaman, Kepulauan Mentawai, Pariaman, Limapuluh Kota, Payakumbuh, Bukittinggi.

BPBD mencatat total kerugian sementara mencapai hampir Rp950 miliar. Angka tersebut diperkirakan masih dapat bertambah seiring pembaruan data lapangan.