Liputan6.com, Jakarta - Harga saham Sinarmas Land naik tajam setelah keluarga Widjaja mengajukan tawaran untuk menjadikan pengembang properti yang terdaftar di Singapura ini sebagai perusahaan privat, dalam kesepakatan yang menilai perusahaan tersebut sebesar USD 1,3 miliar (sekitar Rp 15,7 triliun).
Lyon Investments—perusahaan milik keluarga Widjaja, salah satu keluarga terkaya—berencana membeli 1,26 miliar saham Sinarmas Land yang belum mereka miliki dengan harga 0,31 dolar singapura per saham. Total nilai pembelian ini mencapai SUSD 391 juta (sekitar Rp 4,7 triliun), sesuai dengan laporan keuangan yang diajukan pada Kamis. Saat ini, Lyon Investments sudah memiliki 2,9 miliar saham atau sekitar 70,3% kepemilikan di Sinarmas Land.
"Para pemegang saham memiliki kesempatan untuk mencairkan investasinya dengan harga premium,” ujar Lyon Investments, dikutip dari Forbes, Sabtu (29/3/2025).
Meskipun harga penawaran 12,7% lebih tinggi dibandingkan harga perdagangan terakhir Sinarmas Land di USD 0,275 sebelum perdagangan sahamnya dihentikan pada Senin, tawaran dari Lyon Investments hanya setara dengan 0,4 kali nilai buku berdasarkan analisis Lim & Tan Securities.
"Mengingat harga penawaran yang relatif murah dan bahwa tawaran ini tidak bersifat final, kami menyarankan pemegang saham untuk tidak menjual saham mereka," tulis Lim & Tan Securities dalam laporan risetnya. Harga saham Sinarmas Land melonjak 16% menjadi SUSD 0,32 dalam perdagangan di Singapura pada Jumat, yang merupakan harga tertinggi dalam lima bulan terakhir.
Lyon Investments juga menekankan saham Sinarmas Land jarang diperdagangkan di Bursa Singapura. "Kami percaya bahwa penawaran ini memberikan kesempatan bagi pemegang saham untuk menjual saham mereka dengan harga yang mungkin sulit diperoleh di pasar, tanpa harus membayar biaya pialang atau biaya perdagangan lainnya,” kata Lyon Investments.
Grup Perseroan
Sinarmas Land merupakan salah satu perusahaan properti terbesar di Indonesia, dengan kepemilikan beberapa gedung perkantoran utama di Jakarta, termasuk Sinarmas MSIG Tower setinggi 48 lantai dan Plaza Thamrin yang memiliki total ruang perkantoran premium seluas 95.648 m² di tiga bangunan.
Selain di Indonesia, Sinarmas Land juga memiliki properti di Australia, China, Malaysia, Singapura, dan Inggris. Dengan kekayaan bersih sebesar USD 18,9 miliar, keluarga Widjaja menduduki peringkat ke-4 dalam daftar 50 Orang Terkaya Indonesia versi Forbes yang dirilis pada Desember 2024.
Selain properti, grup Sinar Mas milik keluarga Widjaja juga memiliki bisnis di sektor pertambangan, pabrik kertas, jasa keuangan, telekomunikasi, dan agribisnis. Daftar Perusahaan Sinarmas Grup yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia Grup Sinar Mas memiliki beberapa perusahaan yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Berikut adalah daftar perusahaan tersebut beserta kode saham dan sektor usahanya:
1. PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA)
Bergerak di sektor jasa keuangan, menyediakan layanan perbankan, asuransi, pembiayaan, manajemen aset, pasar modal, dan teknologi informasi. Sahamnya tercatat di BEI sejak 5 Juli 1995.
2. PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA)
Berfokus pada penyediaan tenaga listrik dan uap, pertambangan batu bara, perdagangan besar, serta multimedia dan infrastruktur. Saham DSSA mulai diperdagangkan di BEI pada 10 Desember 2009.
3. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE)
Merupakan pengembang properti terkemuka yang mengembangkan kawasan BSD City di Tangerang. Saham BSDE tercatat di BEI sejak 6 Juni 2008.
Daftar Perusahaan Lainnya
4. PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS)
Bergerak di bidang perdagangan hasil tambang dan jasa pertambangan, khususnya batu bara. Saham GEMS mulai diperdagangkan di BEI pada 17 November 2011.
5. PT Bank Sinarmas Tbk (BSIM)
Menyediakan layanan perbankan konvensional dan syariah. Saham BSIM tercatat di BEI sejak 2010.
6. PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR)
Fokus pada produk konsumen berbasis kelapa sawit, mengelola perkebunan dan pabrik pengolahan kelapa sawit. Saham SMAR tercatat di BEI sejak 1992.
7. PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk (LIFE)
Bergerak di bidang asuransi jiwa, merupakan hasil kerja sama antara Sinar Mas Multiartha dan Mitsui Sumitomo Insurance. Saham LIFE mulai diperdagangkan di BEI pada 9 Juli 2019.
8. PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI)
Bergerak di bidang pengembangan real estat dan perdagangan umum, dikenal dengan nama Sinarmas Land. Saham DUTI tercatat di BEI sejak 1994.
9. PT Smartfren Telecom Tbk (FREN)
Menyediakan layanan telekomunikasi dan jaringan internet.
10. PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP)
Bergerak di industri pulp dan kertas, memproduksi berbagai jenis kertas dan produk terkait.
11. PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID)
Berfokus pada sektor pertambangan batu bara dan jasa pertambangan.