Rajawali Kapital Emas Beli Saham ARCI, Ini Tujuannya

1 month ago 31

Liputan6.com, Jakarta - PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) mengumumkan pembelian saham ARCI oleh PT Rajawali Kapital Emas (RKE) dalam rangka restrukturisasi internal.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (21/9/2025), PT Rajawali Kapital Emas (RKE) yang merupakan afiliasi dari PT Rajawali Corpora (RC) telah membeli saham Perseroan sebanyak 2.967.375.000 saham dengan harga Rp 800 per saham.  

Dengan demikian, nilai pembelian saham RKE dari RC itu senilai Rp  2,37 triliun. Selain itu, RKE juga membeli 100.000 saham dari PT Wijaya Anugerah Cemerlang (WAC).

“Tujuan transaksi adalah restrukturisasi internal (pengalihan antar afiliasi dalam satu grup,” tulis Direktur Utama Archi Indonesia, Rudy Suhendra dalam keterbukaan informasi BEI.

Ia menyebutkan, tidak terdapat perubahan terhadap jumlah kepemilikan total saham pengendali setelah transaksi dilakukan. “Tidak terdapat dampak terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, dan kelangsungan usaha Perseroan,” kata dia.

Pemegang saham ARCI berdasarkan data BEI antara lain PT Rajawali Corpora sebesar 85%, PT Basis Utama Prima sebesar 6,11%, Hidaya Dwiputro Sulaksono sebesar 0,003% dan masyarakat sebesar 8,8%.

Gerak Saham

Di pasar negosiasi pada Jumat, 19 September 2025, harga saham ARCI susut 14,35% ke posisi Rp 800 per saham dengan total frekuensi perdagangan dua kali. Harga saham ARCI berada di level terendah dan tertinggi Rp 800 per saham. Total volume perdagangan 29.673.750 saham, demikian mengutip data RTI.

Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 19 September 2025, harga saham ARCI turun 0,56% ke posisi Rp 885 per saham. Harga saham ARCI dibuka naik lima poin ke posisi Rp 895 per saham. Saham ARCI berada di level tertinggi Rp 910 dan terendah Rp 885 per saham. Total frekuensi perdagangan 4.587 kali dengan volume perdagangan 29.944.932 saham. Nilai transaksi Rp 2,4 triliun.

Archi Indonesia Simpan Potensi Tambang Raksasa

Sebelumnya, PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) menutup 2024 dengan capaian operasional dan keuangan yang positif, meskipun menghadapi tantangan sepanjang tahun.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada 19 Juni 2025 di Jakarta, manajemen mengungkapkan strategi jangka panjang untuk mempercepat pertumbuhan produksi dan memperluas diversifikasi bisnis, khususnya ke sektor energi terbarukan.

ARCI mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 15,2% menjadi USD 287,6 juta pada 2024, dibandingkan USD 249,6 juta pada tahun sebelumnya.

Perusahaan juga berhasil membukukan laba bersih sebesar USD 10,4 juta. Direktur Utama ARCI, Rudy Suhendra, mengatakan pencapaian tersebut mencerminkan ketahanan bisnis dan kinerja yang solid.

“Kami bangga tetap membukukan laba bersih positif, sekaligus menunjukkan ketahanan bisnis kami meski menghadapi berbagai tantangan selama tahun 2024. Fokus kami ke depan adalah akselerasi produksi dan pengembangan strategis,” ujar Rudy, Jumat (20/6/2025).

Produksi Emas

Secara operasional, volume produksi emas mencapai 93,4 kilo ons (koz), sementara penjualan mencapai 97,1 koz sepanjang tahun.

Dengan dimulainya kembali tambang di pit Araren, pembukaan pit baru di bagian Utara konsesi, dan peluncuran penambangan bawah tanah, ARCI menargetkan pertumbuhan produksi sebesar 25% pada 2025.

Sepanjang 2024, ARCI aktif melakukan eksplorasi di 427 titik pengeboran dengan total jarak mencapai 75.807 meter. Salah satu hasil eksplorasi paling signifikan terjadi pada Kuartal III 2024 di bagian Utara konsesi perusahaan, di mana ditemukan bijih emas berkadar tinggi sebesar 60 g/t dengan ketebalan 36 meter, pada kedalaman antara 178 meter hingga 214 meter.

Perusahaan juga mencatat kemajuan penting dalam pengembangan tambang bawah tanah. Pembukaan tambang bawah tanah pit Kopra resmi dilakukan pada 5 Desember 2024. Hingga Juni 2025, penambangan bawah tanah telah mencapai kedalaman 425 meter.

Dalam waktu yang bersamaan, ARCI terus mengidentifikasi potensi eksplorasi dan pengembangan tambang bawah tanah secara berkelanjutan untuk mendukung ekspansi produksi jangka panjang.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |