Liputan6.com, Jakarta - PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) fokus terhadap peningkatan performa bisnis dengan melakukan efisiensi dan peningkatan keunggulan operasional serta mengintensifikasikan penggunaan lahan untuk mendukung program ketahanan pangan. Perseroan menggunakan bibit-bibit unggul dalam melakukan replanting dan melakukan penanaman padi dan jagung untuk menopang target swasembada pangan.
Berdasarkan laporan keuangan 2024, Astra Agro mampu menorehkan pendapatan bersih sebesar Rp21,82 triliun, naik 5,2% dari Rp20,75 triliun pada tahun sebelumnya. Hasil penjualan crude palm oil (CPO) mendominasi total pendapatan bersih dengan kontribusi sebesar 61,26%, naik dari kontribusi tahun lalu 58%. Sementara itu, penjualan kernel dan turunannya juga ikut naik menjadi 7,49%, sedangkan produk refinery mencapai 31,25%.
Dalam laporan keuangan yang ditandatangani oleh Corporate Secretary Astra Agro Lestari, Tingning Sukowignjo, topline emiten berkode saham AALI itu juga berhasil mencatatkan kenaikan pada bottom line-nya sebesar 9% year-on-year (yoy) menjadi Rp1,19 triliun. Kenaikan kinerja finansial AALI ditopang oleh kebijakan-kebijakan perseroan dalam mengefisienkan beban operasional sehingga net profit margin mengalami kenaikan.
Sepanjang 2024, operational margin Astra Agro kerap mengalami peningkatan pada tiap kuartalnya, dari 12,1% pada kuartal I/2024 menjadi 24,1% pada kuartal IV/2024. Begitu pun dengan net profit margin yang mengalami pertumbuhan setiap kuartalnya, dari 4,8% pada kuartal I/2024 menjadi 6,3% pada kuartal IV/2024. Adapun net profit margin perseroan mengalami perbaikan dari 5,2% pada 2023 menjadi 5,4% pada 2024. Begitu pula margin gross profit yang mengalami pertumbuhan dari 13% menjadi 15% yoy.
Peningkatan Permintaan
Faktor lain yang ikut mendorong kinerja Astra Agro ialah peningkatan permintaan pasar yang signifikan ketika produksi CPO secara nasional sedang mengalami stagnansi.
Direktur Keuangan sekaligus Corporate Secretary Astra Agro Lestari, Tingning Sukowignjo, mengatakan Astra Agro berfokus untuk meningkatkan produktivitas kebun di tengah kondisi nasional industri yang sedang mengalami stagnansi. Adapun pos lain seperti non-perkebunan, pelabuhan, dan pabrik pengolahan mengalami penurunan.
Hal tersebut sejalan dengan upaya-upaya Astra Agro agar bisa tetap efisien dalam pengeluaran, unggul pada operasional, serta selalu mampu berinovasi. Menurutnya, strategi tersebut akan terus dijalankan secara konsisten sebagai bagian dari pembenahan berkelanjutan (continuous improvement) serta ditanamkan menjadi bagian dari budaya perusahaan.
Bibit Unggul
Adapun peremajaan kebun telah menggunakan bibit unggul dari pengembangan R&D milik perseroan. Tim R&D Astra Agro telah bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta universitas dalam negeri dan luar negeri untuk mengembangkan bibit sawit unggul.
Sebagai informasi, Astra Agro bersama BRIN mengembangkan teknik kultur jaringan sebagai metode klonal bibit sawit yang berkualitas. Menurut penelitian Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), produktivitas kelapa sawit dapat meningkat 20-25% dari tanaman konvensional jika dikembangkan melalui kultur jaringan. Adapun penanaman klon unggul hasil kultur jaringan telah mencapai lebih dari 10.000 tanaman yang berlokasi di salah satu perkebunan kelapa sawit Astra Agro di Kalimantan Tengah.
“Kami berkomitmen untuk terus menjaga kinerja keuangan yang sehat sekaligus menjalankan praktik bisnis yang berkelanjutan. Kami tetap optimis menghadapi tantangan di masa mendatang dan berkomitmen untuk terus memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham serta berkontribusi terhadap perekonomian nasional," ujar Tingning dikutip Kamis (27/3/2025).
Selain itu, Tim R&D telah meluncurkan tiga varietas unggul tanaman yang akan memberikan produktivitas lebih baik dengan nama AAL Nirmala, AAL Sejahtera, dan AAL Lestari. Astra Agro bekerja sama dengan University of Potsdam Jerman, University of Newcastle Inggris, serta universitas-universitas ternama lainnya di Indonesia.