Liputan6.com, Jakarta - Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan ada 7 faktor pemicu gerakan tanah atau tanah longsor di Kota Sibolga, Sumatera Utara pada Senin, 24 November 2025.
Menurut Plt Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Lana Saria, faktor pengontrol dan pemicu longsor di Sibolga. Salah satunya curah hujan tinggi dan berlangsung lama sehingga meningkatkan tekanan pori dan menurunkan kohesi tanah.
"Tanah lapukan tebal dan koluvium yang gembur dan mudah jenuh air. Bidang-bidang foliasi atau kekar pada batuan intrusi sebagai bidang gelincir. Granit Sibolga termasuk batuan yang mudah membentuk blok-blok besar setelah lapuk, sehingga rawan mengalami pergerakan blok (block slide) atau runtuhan lokal," terang Lana ditulis Bandung, Kamis (27/11/2025).
Lana menyebutkan pemotongan lereng untuk permukiman dan jalan tanpa penguatan memadai serta drainase lereng yang tidak tertata menyebabkan air mengalir langsung ke tubuh lereng.
Selain itu, beban bangunan pada kaki lereng yang mempercepat ketidakstabilan massa tanah. Ditambah banyak permukiman berada di toe slope dekat pertemuan aliran permukaan, meningkatkan risiko longsor translasi dan debris flow.
"Berdasarkan Peta Prakiraan Wilayah Terjadinya Gerakan Tanah Sumatera Utara Badan Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi (PVMBG) Bencana Geologi bulan November 2025, secara umum Kota Sibolga berada pada zona potensi terjadinya gerakan tanah menengah-tinggi yang diartikan bahwa wilayah ini dapat dan atau sering mengalami kejadian gerakan tanah," ungkap Lana.
Gerakan tanah lama dan gerakan tanah baru masih aktif bergerak akibat curah hujan tinggi dan atau getaran. Pada umumnya kisaran kemiringan lereng lebih dari 17 derajat, tergantung pada kondisi geologi setempat dan lereng yang dibentuk oleh bahan timbunan.
Rekomendasi Badan Geologi
Badan Geologi menerbitkan rekomendasi untuk evakuasi sementara bagi warga yang rumahnya berada di radius rawan 20–50 m dari kaki lereng hingga kondisi dinyatakan aman.
"Masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan, terutama pada saat dan setelah hujan dengan intensitas tinggi," tambah Lana.
Masyarakat juga diminta melakukan pemeriksaan retakan pada lereng dan bangunan di sekitar lokasi terdampak. Sekaligus pemasangan rambu rawan longsor dan penutupan sementara area yang rawan terhadap longsor susulan.
Sejumlah penanganan darurat harus dilakukan usai kejadian tanah longsor, diantaranya mencakup perbaikan drainase lereng, pembersihan jalur aliran air, dan pembuatan saluran kedap air pada punggung lereng.
"Untuk jangka menengah, diperlukan stabilisasi lereng seperti retaining wall, soil nailing, vegetasi dalam, bronjong. Pemetaan detil zona rawan serta penguatan bangunan pada zona peralihan kaki lereng," ungkap Lana.
Sementara rekomendasi untuk jangka panjang harus dilakukan relokasi bertahap bagi permukiman yang berada pada zona sangat rawan, pengendalian tata ruang di kawasan perbukitan, serta monitoring lereng berkala oleh pemerintah daerah.
Dampak Tanah Longsor
Berdasarkan data per hari Rabu, 26 November 2025 yang dikumpulkan Badan Geologi dari berbagai sumber, dilaporkan dari kejadian ini antara lain enam warga meninggal dunia dan beberapa lainnya masih dinyatakan hilang.
"Puluhan warga mengungsi sementara dari rumahnya. Material longsor menimpa rumah warga, menutup akses jalan, dan merusak sejumlah titik infrastruktur di kawasan lereng," kata Lana.
Lana menyebutkan risiko longsoran susulan masih tinggi karena kondisi tanah sangat jenuh air dan hujan masih berpotensi terjadi.
Berdasarkan kondisi lapangan yang umum pada perbukitan Sibolga serta rekaman visual pada pemberitaan, kejadian diperkirakan berupa longsoran dangkal (shallow landslide) pada lereng curam.
"Longsoran translasi, terutama pada bidang lemah batuan intrusi (foliasi/kekar). Debris flow atau aliran bahan rombakan, terutama pada kaki lereng Pasar Baru–Aek Parombunan," terang Lana.
Sementara, longsoran tebing jalan pada beberapa lokasi yang lerengnya telah dipotong untuk permukiman dan akses jalan kota.
Titik longsor terjadi pada enam lokasi perbukitan di Kota Sibolga yang berada di seputar Bukit Tangga Seratus, antara lain Tangga Seratus, Café Rumah Uci Jl. S. M. Raja, Kelurahan Pasar Baru, Bukit Aido Kelurahan Pancuran Gerobak, Kelurahan Aek Parombunan serta beberapa titik lain di perbukitan sisi selatan–tenggara Kota Sibolga.
"Kejadian dipicu oleh curah hujan dengan intensitas tinggi yang berlangsung sejak malam hingga dini hari, sehingga menyebabkan lereng jenuh air dan gagal menahan beban material lapuk di atasnya," Tukas Lana.
Akses Jalan Terputus
Empat wilayah di Sumatera Utara dilanda bencana tanah longsor. Salah satu wilayah terdampak di Kota Sibolga. Berdasarkan laporan Pusdalops Sumut yang diterima di Medan, Selasa (25/11/2025), selain Sibolga, tiga wilayah mengalami longsor yakni Kota Gunungsitoli, Kabupaten Tapanuli Selatan dan Kabupaten Nias Selatan. Longsor terjadi pada Senin (24/11).
Bencana tanah longsor di Kota Sibolga diakibatkan hujan dengan intensitas tinggi. Dampaknya akses di Jalan II Nomensen Kecamatan Sibolga Timur tertutup.
Sedangkan, di Kabupaten Tapanuli Selatan mengakibatkan Kecamatan Angkola Sankunur dan Kecamatan Angkola Barat terdampak.
Jalan lintas penghubung Kabupaten Tapanuli Selatan dan Kabupaten Mandailing Natal putus total sepanjang lima (P) 37 meter, lebar (L) 6,5 m, kedalaman /ketinggian (T) 9,m di Kecamatan Angkola Sankunur. Sedangkan di Kecamatan Angkola Barat sedikitnya dua rumah mengalami rusak berat.
Pusdalops Sumut mencatat tiga kecamatan di Kabupaten Nias Selatan terdampak. Di antaranya jalan lintas di antar kabupaten di Kecamatan Hilimegai dan jalan lintas antar kabupaten di Kecamatan Onolalu terganggu dan satu rumah di Kecamatan Fanayama mengalami rusak berat.
Sedangkan bencana longsor di Kota Gunungsitoli mengakibatkan Kecamatan Gunungsitoli Selatan dan kecamatan Gunungsitoli Idanoi terdampak. Jalan lintas berjarak kilometer 12 di Desa Hiligodu Ombolata Kecamatan Gunungsitoli Selatan terganggu.
Kondisi Korban Longsor
Sementara itu, untuk jumlah pengungsi, korban jiwa dan korban meninggal dunia di empat wilayah tersebut tercatat nihil.
Kepala Bidang Penanganan Darurat, Peralatan, dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut Sri Wahyuni Pancasilawati mengatakan laporan tersebut merupakan data sementara yang diterima Pusdalops PB Sumut.
"Berdasarkan laporan, jumlah pengungsi, korban luka-luka dan meninggal dunia nihil," ujarnya.
BPBD memastikan penanganan atas kejadian bencana tersebut telah dilakukan masing-masing wilayah dan sejumlah pemangku kebijakan terkait.
"Berdasarkan laporan. Saat ini masih dalam penanganan oleh pemerintah masing- masing dan pemangku kebijakan terkait," katanya. (Arie Nugraha)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5424802/original/046274400_1764156227-1764149179125.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5425756/original/040017700_1764236633-1000593632.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4235273/original/001850200_1669110650-IMG_20221122_155758.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5425521/original/036866400_1764229576-Banjir_Aceh_sebabkan_sinyal_HP_mati.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5425509/original/040880400_1764229229-569095df-7db3-4c55-a32f-a1906bca7307.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5425430/original/032070500_1764226818-172092__1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5425392/original/072160100_1764225063-WhatsApp_Image_2025-11-27_at_13.07.09.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5425398/original/021495000_1764225435-Bocah_Empat_Tahun_Sempat_Hilang_Dibawa_Pria_Misterius.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5425359/original/079252900_1764223345-ayah_tiri_cabuli_anak.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5425077/original/013525800_1764211899-IMG_9139_Usai_Hilang_Saat_MCK__Nasib_Dua_Warga_Sanggau_Berakhir_Tragis.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5423676/original/047119600_1764071917-longsor_pasaman.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5425031/original/033606400_1764205820-WhatsApp_Image_2025-11-27_at_07.22.35.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5424742/original/054960900_1764153693-ad421132-1634-42b4-a0bf-09682d7fcf6a.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/527394/original/aniaya-ilustrasi-131207b.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5424741/original/015775500_1764153650-Mediasi_nelayan_Rembang_dan_pati.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5424079/original/086332600_1764132583-hari_peringatan_korban_kecelakaan_lalin.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5423994/original/051593100_1764128855-IMG_8225.jpeg)










:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5301775/original/021588100_1753955544-IMG-20250731-WA0002.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1503744/original/055901900_1486724745-20170210--IHSG-Ditutup-Stagnan--Bursa-Efek-Indonesia-Jakarta--Angga-Yuniar-01.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5301675/original/040205900_1753953158-1000135918__1_.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3893145/original/056566800_1641196873-20220103-Pembukaan_Awal_Tahun_2022_IHSG_Menguat-2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5308006/original/092016000_1754532950-Hyundai-Ioniq-6-facelift-Korea-6-e1754452327720.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5302333/original/037237800_1754020466-IMG-20250731-WA0140.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3008993/original/066039300_1577703438-20191230-Akhir-2019_-IHSG-Ditutup-Melemah-4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3550569/original/020379800_1629871407-prison-553836_1280.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5363858/original/020456500_1758978429-00004XTR_01383_BURST20250927170746.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5307123/original/042222500_1754459147-IMG-20250806-WA0000.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4112072/original/006568500_1659528503-IHSG_Ditutup_Menguat-Angga-2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4220931/original/010439400_1668038510-Laba_Rugi_3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5308152/original/095852800_1754537270-arenaev_001.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5299451/original/092313200_1753834571-1000012259.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3566688/original/041753800_1631185684-20210909-PPKM-IHSG-3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3397912/original/054729400_1615357407-WhatsApp_Image_2021-03-10_at_12.06.23_PM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5362984/original/084412600_1758878600-IMG_20250926_133459.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3370457/original/019306600_1612680676-Laporan_Keuangan.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5302003/original/061078800_1753967041-TRAC_X_LEISURE_TRAVELING_01__1_.jpg)