Penguasa Trah Dinasti Mataram Islam Tak Hadir di Penobatan Hamangkunegoro sebagai SISKS Pakubuwono XIV

1 day ago 8

Liputan6.com, Jakarta- Prosesi jumeneg dalem nata biyanangkare SISKS PB XIV digelar di Sasana Hinggil Keraton Kasunanan Surakarta. Namun, penguasa trah dinasti Mataram Islam seperti Raja Kasultanan Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X, penguasa Kadipaten Pura Pakualaman KGPAA Paku Alam X, dan penguasa Pura Mangkunegaran KGPAA Mangkunegara X tidak terlihat hadir.

Pemandangan tersebut sangat berbeda ketika surud dalem atau wafatnya SISKS Pakubuwono XIII pada Minggu (2/11/2025) lalu. KGPAA Mangkunegara X melayat pada Minggu petang dan bertemu dengan Wapres Gibran Rakabuming Raka, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan Wali Kota Solo Respati Ardi.

Sedangkan Sri Sultan Hamengkubuwono X dan Sri Paduka Paku Alam X takziah selang dua hari berikutnya pada Selasa (4/11/2025). Baik Sultan Hamengkubuwono X maupun Paku Alam X saat melayat masing-masing didampingi oleh sang permaisuri dan anak-anak serta menantunya.

Selain tidak dihadiri trah dinasti Mataram Islam, prosesi pengukuhan KGPAA Hamangkunegoro sebagai raja penerus Keraton Kasunanan Surakarta tidak dihadiri Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi hingga Wali Kota Solo Respati Ardi maupun Wakil Wali Kota Solo Astrid Widayani.

Padahal sebelumnya Ketua Panitia Pelaksana Jumeneng Dalem Nata Binayangkare SISKS PB XIV, GKR Timoer Rumbay memastikan bahwa Sri Sultan Hamengkubuwono X dan Sri Paduka Paku Alam X akan hadir dalam prosesi penobatan adik bungsunya yang juga putra mahkota itu sebagai raja baru di Keraton Kasunanan Surakarta.

"Untuk hal tamu yang sudah konfirmasi Sultan. Kalau Ngarsa Dalem rawuh pasti Paku Alam akan mendampingi, mengikuti karena jenengam tahu Paku Alam itu ada di bawah Ngarsa Dalem," kata GKR Timoer pada konferensi pers di Keraton Solo sehari sebelum pengukuhan raja baru.

Selain itu pihaknya juga sudah mengirimkan undangan jumeneng dalem itu kepada Forkompimda baik tingkat Provinsi Jawa Tengah maupun Kota Solo.

"Wali kota, gubernur, kapolda, kapolres. Semuanya diundang, Bapak Jokowi juga kan beliau tinggal di Solo. Forkompimda semuanya (diundang)," ujarnya.

Hamangkunegoro Resmi Dinobatkan sebagai SISKS Pakubuwono XIV

Putra mahkota, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom (KGPAA) Hamengkunegoro Sudibyo Raja Putra Narendra Mataram resmi mengumumkan dirinya sebagai Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang baru, SISKS Pakubuwono XIV pada Sabtu (15/11/2025). Prosesi jumeneng dalem nata binayangkare atau kenaikan tahta menjadi raja penerus salah satu keraton dinasti Mataram di Siti Hinggil.

Prosesi upacara tersebut diawali ketika putra bungsu mendiang SISKS Pakubuwono XII di Dalem Ageng. Upacara yang dilakukan secara tertutup itu hanya dapat disaksikan kleh para pemangku adat.

Setelah itu kemudian KGPAA Hamangkunegiro keluar dari Prabasuyasa dengan berjalan kaki menuju Siti Hinggil dengan diiringi gamelan yang ditabuh sejumlah abdi dalem di depan Kori Kamandungan. Iring-iringan tersebut diawali dengan barisan bregada prajurit dan drumband keraton.

Setibanya di Siti Hinggil, KGPAA Hamangkunegoro yang mengenakan busana takwa berwarna fushia dipadu dengan jarik batik motif parang barong langsung menuju Bangsal Manguntur Tangkul. Di depan keluarga besar dalem, para absu dalem dan tamu undangan, lulusan S1 Fakultas Hukum Undip itu membacakan sabda dalem di atas Watu Gilang, batu keramat yag menjadi tuuk sakral para raja Mataram meneguhkan legitimasi kepimpinan.

Kemudian ia pun membacakan sumpah dan sabda dalem sebagai SISKS Pakubuwono XIV. "Ing Watu Gilang ini, ingsun hanetepake nggenteni kalenggahane Kanjeng Rama Sinuhun Pakoe Boeowono XIII, minangka Sri Susuhunan ing Karaton Suramarta Hadiningrat," kata dia.

Dengan sumpah tersebut, KGPAA Hamangkunegoro resmi menjadi Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhan Pakkoe Boeowoeno Senapati ing Ngalaga Ngandurrachman Sayyidin Panatagama Kang Jumeneng Kaping XIV.

Dalam sabdanya, SISKS Pakubuwono XIV mengikrarkan tiga janji besar, yakni menjalakan kebijakan berdasarka syariat Islam dan paugeran keraton, mendukung NKRI serta menjaga warisan adiluhunh para Raja Mataram.

Selesai prosesi upacara di Siti Hinggil, kemudian sang raja mengikuti proses8 kirab dengan berjalan menuju Sasana Sumewa untuk naik kereta Garuda Kencana yang ditarik delapan ekor kuda.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |