Pencarian Korban Longsor di Gunung Kuda Cirebon Dihentikan, Kenapa?

6 days ago 21

Liputan6.com, Bandung - Operasi pencarian korban tanah longsor di tambang Galian C, Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupantang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat resmi dihentikan pada Kamis, 5 Juni 2025. Sebagaimana diketahui, peristiwa longsor tersebut terjadi pada 30 Mei 2025.

Keputusan tersebut diambil atas pertimbangan aspek keselamatan. "Keputusan ini diambil setelah dilakukan asesmen lanjutan dan rapat koordinasi dengan berbagai pihak," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan pada Jumat, 6 Juni 2025.

Sebelumnya, tim gabungan yang terdiri dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) bersama engineer PT. Indocement, serta unsur teknis lainnya melakukan asesmen lokasi menggunakan UAV Thermal dan pemetaan risiko. 

Berdasarkan hasil pengukuran lebih lanjut, ditemukan adanya penurunan tanah sejauh 20 cm di atas Worksite B. Hal tersebut menandakan kondisi tanah sangat tidak stabil dan membahayakan personel SAR. 

Adapun menurut hasil paparan teknis dan pertimbangan keselamatan, disepakati bahwa operasi pencarian dan pertolongan tidak dapat dilanjutkan karena situasi di lapangan sangat berisiko dan tidak memungkinkan dilakukan pencarian lanjutan.

Sementara rapat koordinasi dilakukan bersama Bupati Cirebon, jajaran Forkopimda, Basarnas, Inspektur Tambang Kementerian ESDM, PT. Indocement, serta perwakilan keluarga korban.

Hingga akhirnya, SAR Mission Coordinator (SMC) secara resmi mengusulkan penghentian operasi pencarian sepenuhnya, dan seluruh unsur SAR dikembalikan ke kesatuan masing-masing.

Simak Video Pilihan Ini:

Persib Bandung Jawara Liga 1, Ribuan Bobotoh Hangatkan Bandung

Terjadi Penurunan Tanah

Hingga Kamis, 5 Juni 2025 sore, total korban jiwa akibat longsor di tambang galian C Gunung Kuda sebanyak 31 orang dengan rincian 6 orang selamat, 21 orang meninggal dunia, dan empat orang belum terevakuasi.

Penanganan longsor melibatkan sebanyak 773 orang dari berbagai instansi dan organisasi, termasuk Basarnas, TNI/Polri, BPBD, Dinkes, Tagana, SAR swasta, komunitas dan relawan setempat. 

Adapun berdasarkan hasil kajian Inspektur Tambang ESDM dan peralatan Total Station milik PT. Indocement, diketahui telah terjadi penurunan bidang gelincir di atas worksite sejauh 4 meter.

Sementara pada Kamis, 5 Juni 2025, terjadi penurunan tanah kembali sejauh 2,5 meter di atas worksite B serta menunjukan bidang longsor yang sangat labil. Maka demi keselamatan seluruh personel, area dengan radius 350 meter harus diisolasi.

BNPB pun mengimbau masyarakat untuk tidak mendekati area longsor karena kondisi tanah yang masih sangat labil dan berbahaya.

Selain itu, warga di sekitar lereng dan perbukitan diminta untuk waspada, terutama saat hujan deras atau terjadi gempa. Apabila hujan berlangsung lebih dari satu jam, warga diminta melakukan evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman.

Penulis: Arby Salim

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |