Pasar Saham Asia Lesu Ikuti Wall Street Imbas Ancaman Tarif Dagang AS

3 days ago 11

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik dibuka melemah pada perdagangan Jumat, (28/3/2025). Koreksi bursa saham Asia Pasifik terjadi mengikuti wall street yang melemah seiring ancaman tarif dagang oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membuat investor waspada.

Mengutip CNBC, indeks ASX 200 di Australia melemah 0,11 persen seiring Perdana Menteri Anthony Albanese mengumumkan pemilihan umum nasional pada 3 Mei 2025 yang mengawali kampanye selama lima pekan.

Indeks Nikkei 225 di Jepang turun 1,41 persen, sedangkan indeks Topix tergelincir 1,55 persen. Indeks Kospi di Korea Selatan merosot 1,54 persen. Indeks Hang Seng berjangka di Hong Kong berada di posisi 23.775, lebih rendah dari penutupan terakhir di 23.578,8.

Investor akan terus mengamati saham produsen mobil setelah saham-saham tersebut turun pada Kamis menyusul pengumuman Presiden AS Donald Trump tentang tarif 25 persen untuk semua mobil yang tidak dibuat di AS. Namun, komentar Presiden AS pekan ini mengenai tarif 2 April mendatang telah meredakan beberapa kekhawatiran bagi investor.

Baru-baru ini, Donald Trump menyebutkan tarif akan “sangat lunak” dan menyatakan kesediaan untuk menurunkan tarif pada China untuk memfasilitasi kesepakatan dengan TikTok milik ByteDance.

Pada Kamis, ia juga memakai tarif sebagai alat tawar menawar, dengan memperingatkan dapat mengenakan bea yang jauh lebih besar pada Uni Eropa dan Kanada, jika mereka bergabung untuk menentang pungutan itu.

Di AS, indeks acuan di wall street melemah. Indeks Dow Jones merosot 155,09 poin atau 0,37 persen dan ditutup ke posisi 42.299,70. Indeks S&P 500 terpangkas 0,33 persen dan ditutup ke posisi 5.693,31. Indeks Nasdaq susut 0,53 persen dan ditutup ke posisi 17.804,03.

Promosi 1

Penutupan Bursa Saham Asia Pasifik 27 Maret 2025

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Kamis, 27 Maret 2025. Hal ini di tengah wall street yang melemah seiring investor mempertimbangkan tarif impor otomotif sebesar 25 persen yang dipatok Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Mengutip CNBC, indeks acuan Nikkei 225 di Jepang melemah 0,6 persen ke posisi 37.799,97. Indeks Topix mendatar di posisi 2.815,47. Di Korea Selatan, indeks Kospi turun 1,39 persen menjadi 2.607,15. Indeks Kosdaq susut 1,25 persen ke posisi 707,49. Indeks CSI 300 di China melambung 0,33 persen ke posisi 3.932,42. Indeks Hang Seng di Hong Kong ditutup menguat 0,41 persen ke posisi 23.578,80.

Indeks acuan India Nifty 50 melonjak 0,52 persen. Indeks BSE Sensex bertambah 0,49 persen. Indeks ASX 200 di Australia merosot 0,38 persen ke posisi 7.969.

Penutupan IHSG pada 27 Maret 2025

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menghijau. Mengutip data RTI, IHSG menguat 0,59 persen ke posisi 6.510,62. IHSG berbalik arah menghijau setelah pada awal sesi perdagangan memerah. Indeks saham LQ45 naik 0,46 persen ke posisi 734,51. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.510,62 dan level terendah 6.417,24. Sebanyak 359 saham menguat dan 230 saham melemah. 206 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 940.802 kali dengan volume perdagangan 14,1 miliar saham. Nilai transaksi Rp 11 triliun.

Sektor Saham

Mayoritas sektor saham menghijau kecuali sektor saham infrastruktur turun 0,93 persen dan sektor saham transportasi terpangkas 0,16 persen. Sektor saham properti melonjak 1,75 persen, dan catat penguatan terbesar.

Sektor saham industri naik 1,35 persen, sektor saham energi menguat 0,41 persen dan sektor saham basic menanjak 0,72 persen. Selain itu, sektor saham consumer nonsiklikal melesat 0,49 persen, sektor saham consumer siklikal bertambah 0,24 persen, sektor saham kesehatan mendaki 0,55 persen. Lalu sektor saham keuangan menanjak 0,56 persen dan sektor saham teknologi melesat 0,40 persen.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |