Menguji Kemampuan GWM Haval Jolion Ultra Lewat Empat Tes Berbeda

2 days ago 19

Liputan6.com, Jakarta - Haval Jolion Ultra menjadi salah satu produk andalan Great Wall Motor (GWM) Indonesia. Model ini dilengkapi teknologi ADAS Level 2, 360° camera system, serta fitur keselamatan lainnya.

Melalui acara Haval Jolion Ultra Driving Experience, GWM Indonesia memberi kesempatan pada sejumlah media massa nasional untuk menjajal dan merasakan manfaat teknologi canggih tersebut di Inchcape Manufacturing Facility, Wanaherang, Bogor, Jawa Barat, Senin (2/6/2025).

Setidaknya terdapat empat sesi pengujian yang disiapkan, di antaranya Acceleration Test, Blind Parking Test, Slalom Handling Course, dan Autonomous Emergency Braking (AEB) Test.

Pada sesi Acceleration Test, kami mencoba performa mesin hybrid GWM L.E.M.O.N DHT 1.5L yang mampu menghasilkan tenaga 187 HP dan torsi 375 Nm.

Adanya fitur Launch Control yang umum ditemukan pada sports car membuat kendaraan melesat cepat tanpa kehilangan traksi.

Berkat akselerasi instan yang disuguhkan, mencapai kecepatan 100 km/jam dalam waktu singkat tidak lah sulit.

Kemudian pada sesi Slalom Handling Course, stabilitas dan kelincahan GWM Haval Jolion Ultra benar-benar diuji. Compact SUV lima penumpang itu diajak bermanuver membentuk angka delapan dengan dimensi lingkaran yang berbeda.

Meski memiliki wheelbase yang terpanjang di kelasnya, yakni 2.700 mm, mobil ini membuktikan mampu bermanuver dengan presisi tanpa kehilangan kestabilan. Kemampuan ini tentunya bisa menguntungkan pengendara di perkotaan yang kerap dihadapkan pada situasi lalu lintas padat atau jalan berliku sempit.

Pengujian berikutnya Blind Parking Test. Peserta ditantang untuk melakukan parkir di lahan sempit dengan kondisi seluruh kaca mobil ditutup rapat dan hanya mengandalkan fitur 360° camera system yang bisa dilihat melalui layar Multi-Touch Infotainment 12,3 inci sebagai pemandunya.

Dengan fitur ini peserta dapat tetap memantau kondisi sekitar kendaraan secara menyeluruh dengan tampilan visual dari berbagai sudut.

Menariknya, pengemudi juga dapat memilih tampilan kamera dari berbagai angle sesuai kebutuhan, mulai dari tampilan depan, belakang, hingga sudut samping untuk mempermudah proses manuver saat parkir di area sempit maupun minim visibilitas, memastikan keamanan dan presisi dalam setiap gerakan.

Dengan fitur ini, mobil dengan dimensi panjang 4.472mm, lebar 1.841 mm, dan tinggi 1.619 mm tak kesulitan untuk melakukan tantangan tersebut.

Pengujian Lainnya

Pengujian terakhir adalah Autonomous Emergency Braking (AEB) Test. Fitur Autonomous Emergency Braking (AEB) pada Haval Jolion Ultra bukan sekadar teknologi tambahan, melainkan sistem keselamatan aktif yang menjadi garis pertahanan terakhir saat potensi kecelakaan tak terhindarkan.

Lewat fitur ini, kendaraan mampu mendeteksi bahaya di depan secara real-time dan otomatis melakukan pengereman jika pengemudi terlambat merespons.

Kami mengujinya dengan menjaga laju kendaraan di kecepatan 30 km/jam, setelah sistem menangkap ada objek di depan maka mobil akan mengerem secara otomatis hingga laju kendaraan terhenti. Setelah mobil berhenti pengemudi harus segera mengambil alih sistem pengereman agar mobil tidak lagi jalan.

Pengujian ini tak selalu mulus, ada beberapa peserta yang akhirnya gagal sehingga menabrak manekin yang menjadi alat peraga atau simulasi manusia yang berada di tengah jalan.

Rata-rata peserta yang gagal lantaran secara reflek kakinya menekan pedal rem sehingga sistem menggangap adanya intervensi dari pengemudi. Alhasil fitur tersebut tidak jadi bekerja karena menganggap mobil telah sepenuhnya dikendalikan pengemudi.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |