Laporan Liputan6.com dari Madinah: Bersimpuh di Raudhah, Meluruhkan Dosa Mengalap Berkah

5 days ago 14

Liputan6.com, Madinah - Antrean tampak mengular di satu bagian pelataran Masjid Nabawi sore itu. Slamet bersama rombongan Umrah untuk Sahabat Adira ikut berjejal di situ. Sementara beberapa askar sibuk mengatur peziarah. Tiap orang memegang gawai mereka, sebagian yang lain hanya bisa terpaku di barrier pelataran masjid sambil memandang tembok Raudhah dari jauh.

Tiba saatnya Slamet dan rombongan masuk, lantunan salawat sayup-sayup terdengar. Slamet tak sabar ingin menziarahi Rasulullah, langkah kakinya dipercepat. Apalagi waktu yang disediakan tidak banyak, mengingat ada jutaan jemaah lain yang juga ingin merasakan kenikmatan spiritual itu.

"Assalamuallaika Ya Rasulullah," teriak Slamet sambil masuk ke bagian depan Masjid Nabawi.

Rombongan langsung berlarian menyeruak mengisi syaf-syaf sesuai dengan arahan Askar yang bertugas. Detik itu pun mereka langsung salat, sementara yang lainnya mulai menengadahkan tangannya, memohon ampun mengakui dosa, dan mengalap berkah dari Allah. Rapalan doa yang tak pernah putus terdengar sayup-sayup dari mulut-mulut mereka.

"Haji jalan haji," kata Askar lagi tak berapa lama.

Semua rombongan dalam beberapa syaf itu langsung berdiri dan bergerak lagi ke Raudhah. Ucapan salam bergema atas nama Rasulullah. Rindu, cinta, menyatu dalam rapalan doa dan pengakuan dosa.

Slamet merasa bersyukur bisa menziarahi tempat paling bersejarah dalam perkembangan Islam itu, tanpa sadar air mata meters.

"Alhamdulillah bisa sampai ke Raudhah tempat Rasulullah dan para sahabatnya berkumpul membuat strategi ke depan supaya Islam terus berkembang," ungkapnya.

Yang lebih utama, kata Slamet, dirinya beryukur bisa masuk ke Raudhah dengan lebih mudah dan teratur usai pemerintah Arab Saudi memberlakukan sistem digital.

"Sekarang udah ga desak-desakan. Dan sangat terharu bisa berdoa di dalam Raudhah dengan kusyuk. Insya Allah doa-doa kita diijabah Allah," katanya.  

Raudhah merupakan area suci di dalam Masjid Nabawi, Madinah, yang disebut sebagai 'taman surga'. Lokasi Raudhah berada di antara makam Nabi Muhammad dan mimbarnya. Lokasi inilah yang dianggap sebagai tempat istimewa, lokasi mustajab untuk berdoa. Sama seperti di Masjidil Haram, bahkan salat di tempat ini punya keutamaan seribu kali lipat dibandingkan salat di tempat lain.

Ustaz Abdul Kosim, muthawif yang mengiringi rombongan Umrah untuk Sahabat Adira mengingatkan jemaah untuk memperbanyak salawat saat berada di Raudhah untuk mendapat syafaat.

"Sebagian ulama bilang, saya tidak pernah berdoa di Raudhah kecuali doa saya dikabulkan Allah semua sebelum saya meninggal," kata Kosim.

Ustaz Kosim mengatakan, antara mimbar dan makam Rasulullah menjadi tempat yang paling mustajab untuk berdoa. Tentu doa-doa yang baik, doa yang serius. Dalam hadist yang diriwayatkan Al Bukhari dan Muslim disebutkan, “Apa yang berada antara rumahku dan mimbarku merupakan salah satu taman dari taman-taman surga.”

Keistimewaan Raudhah memberikan makna spiritual yang mendalam bagi umat Islam di seluruh dunia, sehingga tempat tersebut bukan hanya penuh kedamaian tapi juga penuh Rahmat. Kosim kemudian menjelaskan, batasan-batasan lokasi Raudhah antara lain di sisi timurm Raudhah berbatasan dengan rumah Aisyah, yang kini menjadi makam Nabu Muhammad SAW.

Sedangkan sisi barat berbatasan dengan mimbar Rasulullah. Sisi Selatan berbatasan dengan ujung mihrab Nabi, yakni bagian depan masjid Nabawi lama.

Dari arah utara, batasnya adalah garis sejajar dengan ujung akhir rumah Aisyah. Dengan demikian ukuran Raudhah, yakni 22x15 meter menjadi 330 meter persegi. Lokasi Raudhah dibedakan dengan karpet yang berwarna hijau, sementara lantai masjid yang lainnya berwarna merah.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |