Liputan6.com, Jakarta - PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) mengumumkan kinerja tahun buku 2024 yang berakhir pada 31 Desember 2024. Pada periode tersebut, perseroan membukukan pendapatan Rp 36,19 triliun.
Pendapatan itu turun 6,38 persen dibandingkan pendapatan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 38,65 triliun.Seiring turunnya pendapatan, beban pokok pendapatan perseroan pada 2024 turun menjadi Rp 28,26 triliun dari Rp 28,47 triliun pada 2023.
Dengan demikian, perseroan membukukan laba kotor Rp 7,93 triliun pada 2023, turun dari raihan tahun 2023 yang sebesar Rp 10,18 triliun.
Pada tahun buku 2024, perseroan membukukan beban penjualan sebesar Rp 2,14 triliun, beban umum dan administrasi Rp 3,46 triliun, dan penghasilan keuangan sebesar Rp 259,82 miliar. Bersamaan dengan itu, perseroan membukukan beban keuangan sebesar Rp 1,2 triliun, bagian atas hasil bersih entitas asosiasi dan ventura bersama sebesar Rp 11,83 miliar, serta beban operasi lainnya Rp 127,82 miliar.
Laba Turun 66,84 Persen pada 2024
Setelah memperhitungkan beban pajak penghasilan, perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 719,76 miliar. Laba itu turun 66,84 persen dibandingkan laba tahun buku 2023 yang tercatat sebesar Rp 2,17 triliun.
Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (29/3/2025), aset perseroan pada akhir 2024 turun menjadi Rp 76,99 triliun dibanding posisi kahir 2023 yang tercatat sebesar Rp 81,82 triliun. Terdiri dari aset lancar senilai Rp 16,22 triliun. Sisanya sekitar Rp 60,77 triliun tercatat sebagai aset tidak lancar.
Liabilitas hingga Desember 2024 turun menjadi Rp 26,64 triliun dibanding posisi akhir Desember 2023 yang tercatat sebesar Rp 31,77 triliun. Rinciannya, sebesar Rp 12,94 triliun tercatat sebagai liabilitas jangka pendek, dan Rp 13,69 triliun tercatat sebagai liabilitas jangka panjang.
Sementara ekuitas sampai dengan Desember 2024 tercatat sebesar Rp 48,3 triliun. Angka tersebut turun dibandingkan ekuitas pada akhir Desember 2023 yang tercatat sebesar Rp 47,8 triliun.
Belanja Produk Dalam Negeri Semen Indonesia Capai Rp 23 Triliun
Sebelumnya, peningkatan penggunaan produk dalam negeri pada operasional bisnis Perusahaan merupakan langkah konkret PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG). Direktur Operasi SIG, Reni Wulandari mengatakan, mendukung kemajuan industri dalam negeri dan menciptakan nilai berkelanjutan.
Inisiatif ini diperkuat dengan kebijakan Direksi SIG tentang Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) dan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI), yang sejalan dengan arahan Kementerian BUMN.
"Komitmen SIG untuk mengoptimalkan penggunaan produk dalam negeri pada operasional bisnis Perusahaan, dibuktikan dengan belanja produk dalam negeri pada 2023 sebesar Rp23,742 triliun, atau mencapai 92,92% dari total belanja barang dan jasa sebesar Rp25,552 triliun," kata Reni Wulandari, Selasa (24/12/2024).
Peningkatan penggunaan produk dalam negeri pada operasional bisnis Perusahaan merupakan langkah konkret PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG). Direktur Operasi SIG, Reni Wulandari mengatakan, mendukung kemajuan industri dalam negeri dan menciptakan nilai berkelanjutan.
Inisiatif ini diperkuat dengan kebijakan Direksi SIG tentang Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) dan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI), yang sejalan dengan arahan Kementerian BUMN.
"Komitmen SIG untuk mengoptimalkan penggunaan produk dalam negeri pada operasional bisnis Perusahaan, dibuktikan dengan belanja produk dalam negeri pada 2023 sebesar Rp23,742 triliun, atau mencapai 92,92% dari total belanja barang dan jasa sebesar Rp25,552 triliun," kata Reni Wulandari, Selasa (24/12/2024).
Incar Ekspor ke AS, Semen Indonesia Kebut Proyek Dermaga dan Pabrik di Tuban
Sebelumnya, kondisi oversupply yang menjadi tantangan bagi industri semen, tidak semata-mata menjadi tekanan, melainkan juga menjadi peluang untuk memperkuat daya saing dan kapasitas dengan memasuki pasar internasional.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) menggandeng Taiheiyo Cement Corporation dalam kerja sama strategis melalui anak usaha SIG, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI), dengan mengembangkan dermaga dan fasilitas produksi di Pabrik Tuban, Jawa Timur sebagai pondamen untuk memperkuat ekspor nasional.
Proyek yang dimulai sejak tahun 2022 ini, bertujuan untuk meningkatkan kapasitas ekspor terak dan semen tipe khusus (tipe V) ke pasar internasional, khususnya Amerika Serikat. Dengan nilai investasi sebesar Rp1,4 triliun, proyek ini mencakup sejumlah pengembangan fasilitas dermaga maupun pabrik. Salah satunya adalah peningkatan kapasitas Terminal Khusus dari 15.000 Deadweight Ton (DWT) menjadi 50.000 DWT.
Penambahan kapasitas ini dilakukan dengan membangun jetty trestle dan jetty platform baru yang terhubung dengan existing jetty. Sedangkan untuk mendukung produksi, proyek ini juga mencakup pembangunan fasilitas seperti blending silo system dengan kapasitas 8.000 ton, clinker silo system berkapasitas 15.000 ton, dan 2 cement silo system masing-masing berkapasitas 18.000 ton.
Kemitraan Strategis
Selain itu, proyek ini juga melibatkan pemasangan fasilitas transport berupa tube conveyor sepanjang 4,1 km, tripper conveyor, dan ship loader dengan kapasitas 1.000 tons per hour (tph) yang berfungsi mengirim semen curah dari pabrik menuju kapal yang bersandar di dermaga.
Menteri BUMN Erick Thohir, memberikan apresiasi kepada SIG atas keberhasilannya dalam menjalin kemitraan strategis dengan Taiheiyo Cement Corporation, serta inovasi produk, model bisnis, dan layanan yang terus berkembang, menjadikan SIG lebih kompetitif dan siap menghadapi tantangan global di masa depan.
“Meskipun tantangan di industri semen semakin kompetitif, SIG mampu beradaptasi dan berhasil mengoptimalkan proses bisnisnya. Keberhasilan kolaborasi SIG dengan Taiheiyo Cement Corporation ini dapat menjadi inspirasi bagi BUMN dan pelaku usaha sektor lain untuk meningkatkan daya saing dan menciptakan peluang pertumbuhan yang berkelanjutan di pasar internasional,” ujar Erick Thohir.
Dalam kunjungan kerja bersama dengan Taiheiyo belum lama ini, Direktur Utama SIG, Donny Arsal mengatakan, proyek yang merupakan bagian dari kerja sama strategis dengan Taiheiyo ini telah memasuki tahap akhir dan diharapkan segera rampung untuk siap beroperasi secara optimal di kuartal pertama tahun 2025.
Dengan kapasitas ekspor hingga 1 juta ton semen per tahun, proyek ini akan menjadi tonggak penting tidak hanya dalam memperkuat kapasitas distribusi, tetapi juga berkontribusi terhadap daya saing pasar ekspor dan memperkuat jaringan distribusi global Perseroan.
“Ini menandai langkah awal dalam ekspansi SIG ke pasar Amerika Serikat, di tengah tantangan pasar domestik yang semakin kompetitif serta kondisi oversupply yang sedang dihadapi Perseroan. Semoga kerja sama dengan Taiheiyo ini membawa hasil optimal dan berkontribusi pada pertumbuhan kinerja kedua grup. Dan yang paling penting, memperluas layanan karya anak bangsa di kancah dunia,” ujar Donny Arsal.