Liputan6.com, Jakarta - PT Delta Giri Wacana Tbk (DGWG) mencatat pertumbuhan pendapatan dan laba bersih pada 2024. Dalam laporan keuangan tahun buku 2024, Perseroan berhasil mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 3,4 triliun pada 2024. Hasil ini tumbuh sebesar 11% (YoY) dibandingkan dengan pendapatan usaha DGWG di tahun 2023 sebesar Rp 3,04 triliun.
Seiring dengan pencapaian pendapatan yang positif, Perseroan yang baru melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 13 Januari 2025 itu berhasil meraih laba bersih sebesar Rp 182 miliar.
Laba ini melambung signifikan sebesar 815% (YoY) dari laba bersih DGWG pada 2023 sebesar Rp 19,89 miliar. Peningkatan laba bersih ini merupakan tertinggi sepanjang sejarah Perseroan yang didirikan pada 29 November 2011.
Direktur Keuangan PT Delta Giri Wacana Tbk, Danny Jo Putra menggambarkan, segmen agrokimia dan pupuk masih menjadi kontributor utama terhadap perolehan pendapatan Perseroan pada 2024.
"Kedua segmen usaha tersebut menjadi segmen usaha yang memberikan kontribusi signifikan bagi kinerja penjualan Perseroan," ungkap Danny, dikutip Minggu (13/4/2025).
Presiden Direktur DGWG, David Yaory mengungkapkan, pencapaian ini sesuai dengan proyeksi bisnis yang disampaikan oleh manajemen dalam paparan publik pada Desember 2024.
"Pertumbuhan kinerja bisnis tahun 2024 tidak hanya dikarenakan faktor siklus El Nino yang berakhir namun juga didukung dengan meningkatnya loyalitas dan kepercayaan konsumen terhadap produk-produk DGWG " ujar David.
Ke depan, DGWG akan menyiapkan berbagai langkah strategis dalam meningkatkan kinerja bisnisnya agar performa Perseroan dapat tumbuh berkesinambungan. Adapun langkah yang disiapkan di antaranya pengoperasian pabrik karbamasi (bahan aktif agrokimia) pada kuartal II 2025 untuk kebutuhan pasar domestik dan global.
"Sambutan pasar sangat positif terhadap segmen usaha karbamasi kami. Hal ini terlihat dari banyaknya calon mitra yang berminat menjalin kerja sama untuk memasok produk bahan aktif agrokimia saat kami berartisipasi dalam Agrochemical & Crop Protection Exhibition 2025 di Shanghai pada pertengahan Maret lalu,” terang David.
Pembangunan Pabrik Pupuk
Di segmen pupuk, DGWG juga merencanakan pembangunan pabrik pupuk di wilayah Sumatra yang ditargetkan mulai melakukan pembangunan juga pada kuartal II 2025.
Pabrik ini diproyeksikan dapat menambah kapasitas produksi sebanyak 100.000 metrik ton per tahun pada tahap awal. Pabrik ini juga diharapkan dapat memenuhi permintaan pupuk di wilayah Sumatera dengan harga yang lebih kompetitif, seiring dengan penurunan biaya distribusi.
Adapun sumber dana pembangunan pabrik pupuk ini menggunakan sumber dana dari laba ditahan yang disiapkan dalam rencana bisnis 2025.
Tidak hanya itu, DGWG juga berencana untuk meluncurkan berbagai produk baru di hampir seluruh segmen usaha, termasuk pestisida, pupuk, dan alat-alat pertanian.
"Kami akan terus memperluas portofolio produk kami untuk mencakup berbagai kebutuhan pasar yang terus berkembang," kata David.
Di pasar domestik, DGWG telah bekerja sama dengan sekitar 7.000 kios tani, yang melayani sekitar 30% dari total petani di Indonesia. Selain ekspansi di dalam negeri, ke depan DGWG juga akan memperluas jangkauan pasar ekspor dengan menargetkan kawasan ASEAN, China, Asia Selatan, Australia, serta Amerika Latin, termasuk Brasil. Dengan berbagai strategi ekspansi ini, DGWG optimistis dapat mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih pada level double digits pada 2025.
"Perusahaan menargetkan kenaikan pendapatan sebesar 16% dan laba bersih sebanyak 27% pada tahun depan,” kata dia.
Belanja Modal 2025
Sebagai bagian dari komitmen terhadap pengembangan bisnis, DGWG mengalokasikan belanja modal (capex) sebesar Rp 133 miliar pada 2025, yang melanjutkan realisasi penggunaan capex tahun lalu yang mencapai Rp 182 miliar.
Prospek 2025 di Tengah Program Ketahanan Pangan Pemerintah
PT Delta Giri Wacana Tbk adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri agrokimia dan pupuk, serta sektor terkait pertanian lainnya. DGWG berkomitmen untuk menyediakan produk-produk berkualitas yang mendukung keberlanjutan pertanian baik domestik maupun global.
David menegaskan, DGWG merupakan Perusahaan agro input yang berfokus pada ketahanan pangan (food security company). Perseroan memiliki pengalaman dan keahlian dalam memenuhi kebutuhan produk-produk suplai pertanian dengan segmen usaha pestisida, pupuk, alat-alat pertanian, dan distribusi internal.
"Itu sebabnya, Perseroan mendukung program ketahanan pangan yang digagas pemerintah. Ketersediaan dan keterjangkauan produk agro input turut beRp eran penting dalam mendukung program ketahanan pangan yang digagas pemerintah,” imbuh David.
Pada 2025, pemerintah Indonesia menetapkan ketahanan pangan sebagai salah satu prioritas utama dengan mengalokasikan anggaran yang menembus Rp 159 triliun.
Kebijakan ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan ketersediaan pangan yang cukup, terjangkau, dan berkualitas bagi seluruh masyarakat. Langkah ini juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan sektor pertanian, memperkuat ekonomi pedesaan, dan mengurangi ketergantungan pada impor pangan.
"Sejalan dengan program pemerintah, kami tengah fokus memenuhi permintaan terhadap produk- produk agro input kami. Peran dari industri dalam hal ini DGWG menjadi mitra strategis yang dapat mendukung program ketahanan pangan nasional dan memajukan pertanian Indonesia menjadi sangat penting,” tutup David.